Tuesday, October 29, 2019

Tantri Memperlihatkan Toketnya Dengan Pentiel Berwarna Kecokelatan - LapetBecek

Tantri Memperlihatkan Toketnya Dengan Pentiel Berwarna Kecokelatan - LapetBecek


Sebut saja namanya Tantri, seorang gadis berusia 24 tahun, tingginya 165cm dengan berat badan yang cukup ideal, 53kg, dengan ukuran buah dada 34C. Dia bekerja di salah satu stasiun televisi swasta sebagai reporter. Tantri beparas cantik dan berkulit putih mulus sehingga dia dapat diterima bekerja sebagai reporter di XX tv sejak dua tahun yang lalu. 


Sebagai seorang reporter yang pastinya sering muncul menyapa pemirsa di layar kaca, tentunya membuat Tantri meraih popularitas sehingga banyak orang mengenalinya. Banyak hal yang dirasa menyenangkan bagi Tantri karena popularitas yang didapatnya, diantaranya pada waktu keluar berjalanjalan, banyak orang yang mengenalinya dan tersenyum kepadanya serta menyapanya, bahkan hingga meminta tandatangannya.

Ima berangkat ditemani oleh Rininta, seorang camera person dari XX tv ke Jepang. Rininta berusia dua tahun lebih muda dari Tantri, tinggi badannya sepantaran dengan Tantri namun sedikit lebih kurus dengan buah dada yang lebih kecil 34A, gayanya modis, dan rambutnya seringkali bergontaganti warna, 

kali ini ia mengecat rambutnya dengan warna cokelat kemerahan, menambah cantik penampilannya yang juga berkulit putih. Mereka menggunakan jasa salah satu maskapai penerbangan dalam negeri karena memang maskapai dalam negeri tidak dicekal di Jepang seperti halnya yang dilakukan oleh negaranegara UniEropa.

Setelah menempuh perjalanan selama beberapa jam, tibalah Tantri dan rekannya di bandara internasional Narita.

Lo kenapa Nin?, tanya Tantri pada kawannya. Kok kelihatannya lesu gitu?

Ya ialah, lama banget tuh perjalanan tadi, lo sih enak, molor terus!

Ucapan temannya tersebut hanya ditanggapi dengan tawa oleh Tantri, karena memang selama perjalanan menuju Jepang, ia lebih banyak tidur, bukan karena fasilitas pesawat yang nyaman, namun lebih dikarenakan balas dendam, balas dendam? Lho? Memang, seminggu terakhir sebelum berangkat ke Jepang, ia terus melakukan liputan berpindahpindah kota untuk sebuah program wisata belanja, hal itu dilakukannya untuk mengejar deadline dari pimpinan redaksi.

Selama di Jepang, rencananya Tantri dan Rininta akan tinggal di rumah Windari, kawan akrab Tantri kala masih duduk di bangku SMU, Windari sekarang bekerja sebagai seorang designer dan tinggal dekat kawasan Shibuya. Hal ini juga merupakan suatu kebetulan bagi Tantri karena Shibuya memang terkenal dengan wisata belanja, kegemaran utama Tantri.

Win, besok selesai liputan, lo anterin gue shopping yuk, gue kan disini cuman dua hari.

Aduuuh, sorry tan, gue besok ada meeting sama klien, enggak bisa ditinggalin. Plus sorenya gue ketemuan sama cowok gue. Emm, lo ditemenin sama si Rininta aja ya? Ntar gue kasih tahu tempattempat yang barangnya bagus dan murah.

Yah, si Rininta kan sama aja kaya gue, awam sama daerah sini, lo gimana sih?

Iya, iya, soriii banget tapi gue betulbetul nggak bisa, lagian transportnya gampang kok, naik KRL sekali juga nyampe.

Mmm.. ya sudah deh engga apaapa kalau begitu. Jawab Tantri dengan muka masam. Eh, omongomong cowok lo cakep ga?

Yaa, itu khan relatif, tapi umurnya udah jauh lebih tua, ada terpaut limabelas tahunan sama gue, lumayan tajir lagi.

Gila lo, sekarang kok seleranya berubah, seneng sama omom, hahahaha. Merekapun bercanda hingga merasa mengantuk dan beristirahat kemudian.

Berdua, mereka berangkat naik taksi ke stasiun dan kemudian membeli tiket kereta rel listrik, tak lama menunggu, keretapun datang dan mereka segera naik.

Sementara itu, di tempat kerjanya, Windari tampak teringat sesuatu dan mengangkat ponselnya, hendak menelepon Tantri, namun, astaga, dia belum ganti nomor lokal, enggak bisa dihubungi deh. Kata Windari dalam hati dengan wajah yang tampak kebingungan karena hendak memberitahukan sesuatu pada Tantri namun tidak bisa dilakukan.

Di dalam kereta, Tantri dan Rininta ternyata tidak dapat menemukan tempat duduk yang kosong, sehingga keduanyapun memutuskan untuk berdiri sambil berpegang pada pegangan yang sengaja dibuat untuk penumpang yang tidak kebagian tempat duduk. 

Perhentian berikutnya, beberapa penumpang turun, Tantri dan Rininta mencoba mengambil kesempatan untuk duduk, namun keduluan oleh beberapa penumpang lain yang sedari tadi juga berdiri. Segerombolan penumpang baru juga masuk, dan seluruhnya pria. Space untuk berdiri pun kian sempit, sehingga Tantri dan Rininta hampir dikelilingi oleh gerombolan pria yang bau naik tadi.

Yah, sial, berdiri lagi deh. Ujar Tantri yang diamini oleh Rininta.

Liat deh, penumpangnya laki semua tapi nggak ada yang gentleman, ngasih tempat duduk kek buat makhlukmakhluk cantik, ha2. Canda Rininta yang disambut tawa renyah Tantri

Sesaat setelah itu, terdengar suara seseorang dibelakang mereka, dari nada bicaranya nampaknya bertanya sesuatu kepada mereka. Merekapun menoleh mencari si sumber suara. Tampak dihadapan mereka seorang bapak berwajah ramah, jika ditaksir, kirakira umurnya empatpuluhan. Ternyata orang tersebut yang memanggil tadi.

Ima nanji desu ka?

Tantri dan Rininta samasama bengong karena sama sekali tidak mengerti apa yang baru saja diucapkan pria tersebut.

Seolah mengerti bahwa yang diajak bicara tidak mengerti bahasanya, bapak tersebut mengulangi pertanyaannya.

Ano, What is da time? Ujarnya dengan bahasa Inggris sekenanya sambil menunjuk pergelangan tangannya sendiri.

Tantri dan Rininta baru mengerti apa yang ditanyakan tadi ketika si bapak berwajah ramah mengulangi pertanyaannya dalam bahasa Inggris, walaupun tata bahasanya salah (yang benar what time is it?).

Sebelum sempat membalikkan badan, Tantri merasakan ada tangan yang menyenggol paha bagian belakangnya. Ia pun berbisik kepada Rininta, Nin, tadi kayak ada yang nyolek gue deh.

Masa? Kok sama, tadi juga kayak ada yang nyenggol pantat gue. bisik Rininta.

Merasakan gelagat yang tidak baik, Tantri mengajak Rininta menjauh dari tempat berdiri mereka sekarang. Namun belum sempat mereka bergerak, ada tangantangan yang mencengkeram lengan mereka berdua sehingga mereka tidak dapat bergerak kemanamana. 

Disaat bersamaan, kedua wanita cantik itu merasakan tangan yang menjamah tubuh mereka kian banyak. Ada yang meremasremas pantat mereka dan ada yang naik meraba buah dada mereka. Merekapun berusaha meronta melepaskan diri dari situasi tersebut, tangan keduanya bergerak menepis tangantangan jahil itu. Namun apa daya dua pasang tangan melawan tangantangan sebanyak itu.

Ehh, apaapaan ini! teriak Tantri. Namun ia menyadari tidak ada yang paham ucapannya. Ia pun berusah menggunakan bahasa Jepang sebisanya.

Ieee, bageroooo! Emph. Sebelum sempat meneruskan teriakannya, ada tangan kokoh membekap mulutnya dari belakang sehingga ia tak lagi mampu berkatakata. Semakin lama, jamahan dari tangantangan itu kian mengarah ke paha bagian dalam Tantri. 

Ia pun berusaha mengatupkan kedua kakinya sehingga tangantangan itu tidak dapat menjangkau bagian vitalnya. Namun usaha itu siasia karena tangantangan lain sudah mencengkeram dan merenggangkan kakinya sehingga posisinya terbuka dan tangantangan jahanam itu dapat leluasa bergerak menuju kemaluan Tantri yang masih tertutup gstring seksi warna hitam.

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Mmh. hhhh Tantri hanya bisa sedikit mendesah, dalam keadaan mulutnya disumpal telapak tangan seseorang dibelakangnya. Tantri mencoba melihat dimana posisi Rininta, tapi ia tidak dapat melihat temannya itu, di sekitarnya hanya ada segerombolan lakilaki.

Perlahan, tangantangan tersebut mulai membuka kancing kemeja krem Tantri. Tantri pun berusaha meronta sebisanya, namun hal tersebut hanya membuat pertahanannya lebih longgar karena berikutnya, mantel bulu yang dikenakannya berhasil direnggut oleh seorang lakilaki anggota gerombolan itu. 

Kini, Tantri masih berpakaian lengkap minus mantel bulunya, namun kancing kemejanya sudah terbuka seluruhnya, memperlihatkan buah dada Tantri yang sekal dan hanya ditutupi oleh bra berwarna putih. Tangantangan yang menjamahnya seolah semakin menggila dengan keadaan tersebut.

Mmm!, terdengar suara teriakan tertahan Tantri. Rupanya ada yang meremasremas buah dada Tantri dengan keras sehingga ia berteriak tertahan. Berikutnya, dengan sekali hentakan, robeklah bra putih yang dikenakan Tantri memperlihatkan dua gundukan indah dengan puting berwarna kecokelatan. 

Kini, tubuh bagian atas Tantri sudah terbuka dan hanya menyisakan kemejanya yang seluruh kancingnya sudah terbuka. Melihat pemandangan tersebut, seorang diantara gerombolan tersebut bergerak maju dan mulai memainkan puting buah dada sebelah kanan Tantri, sementara mulutnya mulai menyusu ke buah dada sebelah kiri Tantri.

Tanpa disadari oleh Tantri, ternyata GStringnya sudah tidak berada ditempatnya semula, entah kemana, memperlihatkan kemaluannya yang dihiasi bulubulu kemaluan yang dicukur rapi, sehingga tangan yang tadinya hanya menggesekgesek kemaluannya, perlahan mulai memainkan jarijarinya diatas klitoris Tantri. 

Tantri terangsang hebat diperlakukan seperti ini, namun ia tidak ingin semua lakilaki dihadapannya tahu bahwa ia terangsang, karena hal tersebut pasti akan membuat mereka merasa senang dan puas. Iapun mencoba menutupinya dengan mengatupkan bibir mungilnya rapatrapat dan mencoba untuk tidak bersuara, apalagi mendesah.

Namun cobaan terasa semakin sulit bagi Tantri, selanjutnya, jari tengah si bapak berwajah ramah digerakkan keluarmasuk di dalam liang kemaluan Tantri, didalam kemaluannya, jari itu sedikit ditekukkan sehingga mengenai gspot milik Tantri. Tantri semakin tidak kuasa menahan gejolak birahi yang dahsyat, mulutnya tetap ditutup rapatrapat, namun sesekali terdengar desahan tertahan. Emmh hhh.

Gerakan jari itu kian lama kian cepat sehingga pertahanan Tantri yang matimatian berusaha tidak menunjukkan ekspresi kenikmatan akhirnya bobol juga.

Mmhh aa aaaaaahh!! Teriakan itu disertai getaran hebat, ia menggelinjang menerima orgasme pertamanya. Cengkeraman tangan dari para lelaki yang sedari tadi memegangnya kuatkuat, akhirnya dilepaskan. Tantri terduduk lemas, tubuhnya terasa panas terbakar gejolak birahi. Perasaannya bercampur aduk, antara malu, terhina, marah dan nikmat. 

Hanya sekitar limaenam detik kemudian, tubuh Tantri kembali diangkat oleh para lelaki Jepang tersebut, namun kali ini beberapa orang diantara mereka sudah melorotkan celana masingmasing, memperlihatkan kemaluan masingmasing yang sudah tegak mengacung.

Mengetahui apa yang akan dilakukan gerombolan lelaki itu, Tantri coba berontak dengan menggunakan tenaganya yang tersisa, namun seorang diantara gerombolan itu, tubuhnya kurus dan agak tonggos, meremas kedua buah dadanya kuatkuat sehingga Tantri merintih kesakitan dan mencoba menepis tangan itu dari atas buah dadanya.

Disaat bersamaan, pinggang Tantri ditarik kebelakang oleh si bapak berwajah ramah yang langsung menancapkan kemaluan 15cmnya kedalam kemaluan Tantri dengan sekali hentakan keras. Bless, masuklah kemaluan itu disertai teriakan panjang Tantri yang baru pertama kali dimasuki oleh kemaluan lakilaki. Bapak itu memompa tubuh Tantri dengan cepat.

Plokplok, begitu bunyi yang terdengar ketika paha bapak itu beradu dengan paha bagian belakang Tantri. Para lelaki yang lain tidak hanya diam saja, sebagian menjamah bagianbagian sensitif Tantri dengan leluasa, sebagian lagi terlihat mengocok kemaluannya sendiri, dan ada pula yang meraih tangan Tantri, dan memaksa Tantri untuk mengocok kemaluannya.

Ada seorang lagi yang berperawakan pendek memasukkan kemaluannya kedalam mulut Tantri dan menggerakkannya majumundur. Sehingga sekarang, Tantri dalam posisi setengah membungkuk dan disetubuhi dari arah depan dan belakang tubuhnya.

Lima belas menit berlalu, lelaki yang kemaluannya dikocok oleh tangan mungil Tantri, tampak tidak kuat lagi menahan gelombang orgasme dan berejakulasi sesaat kemudian, crott!! spermanya muncrat dengan deras dan sebagian mengenai wajah Tantri.

Ah. ahhh, Tantri mendesah seriap kali kemaluan si bapak masuk dengan dalam di kemaluannya. Lima menit kemudian, tubuh Tantri bergetar hebat, ia mendapatkan orgasme keduanya. Aaaa.. aaahh!! Desahnya.

Tidak berapa lama, kemaluan didalam mulut Tantri menyemburkan spermanya. Membuat Tantri gelagapan dan tersedak sehingga sebagian sperma itu tertelan olehnya, sementara sebagian lagi meleleh keluar dari bibit indahnya. Si bapak yang memompa kemaluan Tantri rupanya kuat juga, masih belum menampakkan tandatanda akan keluar. Bapak itu rupanya pandai memainkan tempo, terkadang kocokan kemaluannya dipelankan dan terkadang cepat. Tampaknya ia benarbenar ingin menikmati jepitan kemaluan Tantri sepuasnya.

Sepuluh menit kemudian, cengkeraman tangan bapak itu di pinggang Tantri tibatiba mengeras, bapak itupun mulai setengah mendesah. Hhhh. ah.. Tantri tahu bahwa orang dibelakangnya ini akan segera berejakulasi, iapun mencoba menarik badannya ke arah depan sehingga rahimnya dapat diloloskan dari semburan sperma bapak brengsek itu, namun siasia, baru setengah kemaluan yang bisa dikeluarkan dan

Aaaaaahh Crott, crott, crott! Sperma bapak itu keburu keluar membanjiri bagian dalam kemaluan Tantri. Aah, sial, damn.. gerutu Tantri dalam hati karena bapak itu keluar didalam kemaluannya.

Tubuh Tantripun digeletakkan di atas lantai kereta dan dikelilingi tiga orang lelaki lagi yang dengan irama cepat mengocok sendiri kemaluan masingmasing di depan wajah Tantri, dan beberapa saat kemudian berejakulasi dan menyemburkan sperma masingmasing di wajah Tantri. 

Para lelaki itupun meninggalkan Tantri terkulai diatas lantai kereta dalam keadaan telanjang bulat dengan hanya mengenakan kemeja warna krem yang sudah kusut dan basah oleh peluh dan sperma. Buah dadanya dipenuhi bekasbekas remasan dan cupangan yang berwarna kemerahan. Dalam keadaan lemas, ia mencoba mencari Rininta yang sejak tadi tidak terlihat. Rupanya, Rininta mengalami hal yang sama dan ditinggalkan tergeletak lemas bermandikan keringat dan sperma.

Tidak ingin berlamalama dalam keadaan demikian, Tantri segera berdiri, mengelap keringat dan sperma disekujur tubuhnya dengan bra putihnya yang sudah robek, kemudian mengancingkan kembali kemejanya dan menurunkan roknya kembali, Tantri kemudian mengajak Rininta yang juga sudah merapikan diri, untuk keluar dari kereta dan mengajaknya untuk kembali saja ke tempat Windari. Kejadian barusan membuat hasrat belanjanya hilang.

Waduh, gue minta maaf bener. gue lupa kasih tahu kalian, sebenarnya ada kereta khusus untuk penumpang wanita di sini, karena emang banyak kejadian begini sebelumnya.

Yah, lo kok enggak kasih tahu kita dari kemarin sih Win? Kalau tahu, kan kita enggak bakal diperkosa begini.

Iya, iya, gue benerbener mohon maaf. Ucap Windari.

Eh iya, kalian mau enggak, gue kenalin sama cowok gue? Kebetulan tuh, sebentar lagi kesini.

Tantri dan Rininta mengiyakan tawaran itu karena memang penasaran seperti apa muka pacar si Windari.

Beberapa saat kemudian, kembali terdengar bunyi bel. Windari beranjak keluar. Saat kembali kedalam rumah, ia berjalan bersama sesosok pria. Tantri terkesiap. Astaga, ternyata si bapak berwajah ramah..!



ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Sunday, October 27, 2019

Bulu Tempeknya Yang Tidak Tebal Tetapi Juga Tidak Tipis - LapetBecek

Bulu Tempeknya Yang Tidak Tebal Tetapi Juga Tidak Tipis - LapetBecek


Saya ingin menceritakan pengalaman saya dengan seorang teman saya yang belum lama ini terjadi, Namanya Juni yang juga adalah seorang warga keturunan. Saya mengenalnya ketika saya membaca suratnya di salah satu majalah bulan Desember yang mengatakan bahwa dia hendak berteman. Jadi akhirnya isengiseng saya mengirim surat kepadanya. Seminggu kemudian dia membalas surat saya. Setelah beberapa bulan berteman saya dikirimi foto oleh dia.


Wah, rupanya orangnya cantik sekali. Belakangan saya mengetahui kalau tinggi dan berat badannya 167 cm dan berat 52 kg. Orangnya mempunyai postur badan yang benar benar ideal. Akhirnya tepatnya Juni saat liburan kuliah dia memutuskan untuk datang ke Surabaya. Saya menjemputnya di bandar udara Juanda, tanggalnya saya masih ingat yaitu tanggal 22 Juni. Setelah pesawatnya tiba saya mencaricari dia. Tidak terlalu sulit menemukan dia karena saya sudah mempunyai fotonya.

Dan rupanya orangnya benarbenar cantik, kulitnya putih pokoknya tidak rugi aku kenal sama dia deh.Halo apakah kamu yang bernama Juni?Wah kamu rupanya, kamu pasti Donny kan?Iya benar. Wah rupanya kamu keren yach, hahaha..Thanks atas pujiannya. Mau ngobrol di sini terus emangnya sampai malam.Yah jelas nggak donk, so jadi aku nginap di Hotel **** (edited). Kamu udah bookingkan khan?Tentu dong, apa mau diantar sekarang?Boleh aku capek banget nich, ayo berangkat sekarang!

Ayo..Setelah 1 jam tiba di Hotel tersebut saya meninggalkan Juni tentunya atas kehendaknya karena dia ingin beristirahat. Sore sore sekitar pukul 18 :00 dia menelepon di HP saya dan menyuruh saya untuk mejemputnya makan malam.

Sekitar pukul 19 :00 saya sampai di hotel, Juni memakai baju tank top dan rok mini yang tentunya membuat semua mata cowok tertuju pada dia. Karena Juni sudah menunggu di bawah maka tanpa basa basi saya dan dia langsung cabut.Mau makan di mana nich? Terserah dech, pokoknya aku udah lapar banget dech.Bagaimana kalau di restaurant .

Beres dech, pokoknya makan.Setelah makan kemudian kami berkeliling kota tanpa tujuan. Akhirnya dia memutuskan untuk main di tempat kontrakan saya. Karena saya tinggal sendirian di tempat kontrakan saya tentunya tidak ada yang bakalan marah kalau Juni saya bawa ke kontrakan. Di kontrakan saya, kami berdua ngobrolngobrol sampai tidak terasa sudah jam 23 :00 WIB.

Hah udah jam segini, gimana dong?Wah iya yach.. kamu mau pulang sekarang? Aku antar yuk!Hm, nggak enak nich, masak malam malam aku nyuruh kamu ngantar aku, biar aku pulang sendiri aja dech naik taksi.

Jangan, masak kamu pulang sendiri? Gini ajalah mending kamu nginap di sini aja. Kebetulan di sini ada kamar kosong kok. Itu kalau kamu nggak keberatan.Ok dech, tapi jangan macam macam yach!Kami mengobrol sampai pukul 02 :00 pagi. 

Makin lama saya melihat si Juni semakin seksi. Tubuhnya yang seksi membuat saya sangat bernafsu tapi saya tidak berani macammacam terhadap dia. Dan kemudian akhirnya Juni memutuskan untuk tidur.Saya mempersilakan dia tidur di kamar saya karena di sana lebih lengkap ada kamar mandi dan berAC, sedangkan saya sendiri tidur di kamar yang lainnya.

Sewaku Juni masuk ke kamar mandi untuk sikat gigi saya segera menyusup masuk ke kamar saya untuk mengambil beberapa barang rahasia saya, seperti boneka dan kondom yang ada di lemari saya.Malam malam di kamar tamu karena sangat terangsang dengan keindahan tubuh Juni saya melalukan onani dengan boneka yang saya punyai itu. Saya ingin mencari ayam di luar untuk melampiaskan nafsu saya tapi sungkan sama Juni karena meninggalkan dia.

Jadi akhirnya saya memutuskan melakukan onani yang ditemani boneka cantik itu.Boneka itu memang khusus untuk pria melakukan onani. Saya melepas semua pakaian yang saya kenakan lalu memasang kondom di kontol saya kemudian saya mulai menindih dan melakukan onani terhadap boneka itu karena saya san gat terangsang mengingat keindahan tubuh Juni . Saya melakukan onani dengan boneka itu sambil membayangkan saya sedang melakukan hubungan seks dengan Juni.

Malam itu saya melakukan onani sebanyak 3 kali sampai persediaan kondom saya habis. Kalau tidak pakai kondom takutnya nanti spermanya tercecer di dalam boneka sehingga saya harus mencucinya. Lalu akhirnya saya tertidur lelap tanpa memakai apapun. Pagipagi ketika Juni hendak membangunkan saya, dia langsung masuk ke kamar yang lupa saya kunci.

Wajahnya bersemu merah melihat saya yang tidur dalam keadaan telanjang. Saya sendiri kaget melihat dia dengan cepat menutup daerah bagian kontol saya. Kemudian dia keluar dengan tergesa gesa dengan wajah merah. 

Lalu saya mengenakan pakaian dan mandi dengan segera.Setelah itu kami berdua sarapan yang disiapkan oleh pembantu tidak tetap. Karena saya ingin berduaan dengan Juni, saya menyuruh pembantu saya pulang dengan alasan saya mau keluar. Akhirnya pembantu itu pulang dan tinggal saya dan Juni berdua.

Kemudian Juni bertanya,Kok kamu tidur telanjang sih, terus pake boneka segala? Itu pasti boneka untuk cowok yach?Wah kok tau? Abis mau gimana lagi, lihat tubuh kamu yang seksi siapa yang tahan? Mau gimana lagi, satu satunya jalan yah onani dech.Itu salahmu, siapa suruh kamu nggak mau minta aku waktu tadi malam?Hah? Jadi boleh nich saya main sama kamu?Kalau nggak boleh ngapain aku tadi ngomong gitu.Wah kalo gitu aku minta sekarang yach, aku dari kemarin benerbener nggak tahan nich.

Terserah kamu aja, soalnya aku juga nafsu sama kamu nich, tapi kamu masih ada kondom khan? Aku nggak mau ah kalau nggak pakai kondom, soalnya aku ini kayaknya dalam masa subur nich.Wah kayaknya udah habis tuh, aku pake tadi malam untuk onani. 

Kalau gitu aku beli dulu dech.Setelah sarapan saya segera ke apotek membeli kondom isi 12 warna hitam lalu pulang.Nich kondomnya udah ada nich, so bisa khan mulai sekarang.Wah udah nggak sabaran yach?Ya iyalah, gimana mau sabaran kalau udah dikasih lampu hijau kayak gitu. Aku bawa kamu ke kamar yach!

Boleh.Lalu saya menggendong Juni ke kamar sambil berciuman. Setelah di kamar saya membaringkan Juni di tempat tidur, lalu saya menutup pintu. Setelah menutup pintu saya menuju ke ranjang dan melihat Juni yang sudah terlentang pasrah.

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Tanpa membuang kesempatan lagi saya dan Juni segera saling berpelukan, saling meraba dan saling berciuman. Rupanya ciuman Juni tersebut sudah sangat hebatnya. Dia sepertinya sudah berpengalaman dalam kiss.Setelah berciuman beberapa waktu saya mulai melepaskan baju dan rok Juni dengan perlahanlahan sambil tetap berciuman.

Setelah bajunya terlepas terlihat dadanya yang sangat luar biasa. Saya sambil menelan ludah beberapa kali melihat dadanya yang besar yang masih tertutup tersebut. Dadanya itu sepertinya berukuran 36B.Dengan tidak sabar lagi saya segera membuka penutup dadanya dan terlihatlah dadanya yang sangat indah tersebut. Tanpa basa basi lagi dan tanpa meminta ijin saya langsung meraba, meremas dan mengisap dadanya. Hal itu membuat Juni merintih rinih kenikmatan.

Oh.. uhh.. ohh pelan pelannhh oohh..Kemudian saya mulai merabaraba celana dalamnya yang nampaknya sudah basah. Melihat saya merabaraba bagian memeknya yang masih tertutup celana dalam kemudian dia melepaskan sendiri celana dalamnya. Wow, tampaklah memeknya yang indah dan seperti perawan (belakangan baru saya mengetahui bahwa dia mempunyai obat yang dapat merapatkan memek). Bulubulunya yang tidak tebal tetapi juga tidak tipis.Bulubulu kelaminnya sangat rapi menambah keindahannya.

Segera saya mencium dan menjilat memeknya yang membuat dia semakin merintih kenikmatan. Tangannya menjambak rambur saya sambil sesekali juga meremas bantal, seprei dan sebagainya.Sedangkan tangan saya tetap merabaraba dadanya yang montok itu. Sambil tetap menjilatjilat memeknya yang sudah semakin basah itu, saya mulai melepas pakaian saya satu persatu. Baju dan celana begitu terlepas langsu ng dilempar begitu saja oleh Juni.

Jeritan kenikmatannya makin menjadijadi ketika saya mencoba memasukkan jari saya ke dalam memeknya. Hal itu membuat dia tampaknya semakin tidak tahan. Saya melakukan secara begantian. Memasukkan jari lalu menjilat dan seterusnya, hingga akhirnya, Auhh.. aahh.. oohh.. aauu keluar.. terasa ada cairan hangat yang keluar dari memeknya.

Saat Juni mencapai orgasme dia sampai mendekap kepala saya dengan kedua pahanya sehingga kepala saya terjepit di memeknya, sehingga saya sempat merasakan cairan Juni yang benarbenar tiada duanya. Setelah itu Juni terkulai lemas, sedangkan saya belum apaapa.

Namun saya membiarkan dia dulu untuk meresapi keindahan yang baru dicapainya sambil menunggu dia kembali lagi.Dan benar, 5 menit kemudian tampaknya dia mulai bergairah kembali. Juni langsung melepas celana dalam yang saya kenakan, lalu dia menyuruh saya berbaring. Sambil berbaring dia menjilat jilat seluruh tubuhku membuat saya merasa keenakkan dan membuat saya melenguh berulangulang kali.Lalu semakin lama ciuman dan jilatan Juni makin ke bawah, dan akhirnya sampai ke daerah kontol.

Kontol saya waktu itu sudah tegak sekali karena ciuman Juni yang dari tadi. Lalu Juni mulai memasukkan kontolnya ke dalam mulutnya dan,Ohh.. iihh.. hisapannya benarbenar luar biasa, tidak pernah saya rasakan sebelumnya dengan wanita manapun. Dia sangat pandai dalam mempermainkan kontol saya. Kadangkadang dikulum bagian kepalanya lalu bagian bawah kepala lalu buah zakarku dan kadang kadang pula disertai remasan yang tidak terlalu pelan tetapi tidak terlalu keras.

Hal itu benarbenar membuat saya merasa kenikmatan bercinta.Hisapan Juni yang luar biasa itu membuat saya ingin segera memulai permainan yang sesungguhnya. Akhirnya saya bangkit berdiri dan membaringkan Juni. 

Saya menyempatkan mencium bibir Juni, meremas dadanya dan mencium memeknya.Dan rupanya memeknya sudah kembali basah. Setelah itu saya mengambil posisi yang tepat untuk memasukkan kontol saya ke memek Juni . Tetapi Juni memperingatkan saya untuk memakai kondom. Lalu saya mengambil kondom yang tadi sudah saya beli dan segera memasangkan pada kontol saya.

Setelah siap, Juni yang sedang berbaring mengambil bantal untuk ditaruh di bawah pantatnya dan saya segera duduk dan siap untuk menembakkan kontol saya ke arah memeknya. Pertama kali saya menyodokkan kontol saya, tidak masuk. 

Lalu untuk kedua kalinya saya menyodoknya masuk dan rupanya tepat sasaran masuk ke dalam memek Juni.Saya memasukkannya perlahanlahan mulai kepalanya, lalu masuk setengahnya dan akhirnya masuk seluruhnya, dan ketika saya mulai memasukkannya hal tersebut membuat Juni menjerit kenikmatan. Saya dan Juni sama sama bergoyang penuh kenikmatan.

Kadang kadang saya meraba raba dadanya atau bulu memeknya sambil tetap mengeluarmasukkan kontol saya ke dalam memek Juni dan memastikannya kontol saya tidak keluar dari sarungnya.Setelah 10 menit kemudian Juni meminta saya untuk mengganti posisi. Dia menyuruh saya berbaring lalu dia duduk di atas sambil bergoyang. Katanya posisi itu membuat dia cepat mencapai puncak klimaksnya.

Dalam posisi itu kadangkadang kami saling berpagutan, lalu aku merabaraba dadanya yang sangat saya sukai bentuknya dan ukurannya.Tidak lama kemudian terasa di kontol saya yang berada di dalam memek Juni ada cairan kenikmatan. 

Rupanya Juni telah mencapai klimaksnya untuk yang kedua kalinya. Semenit kemudian saya merasa juga akan mencapai klimaksnya maka saya mulai menggerakkan badan saya dengan cepat dan Croott.. sperma saya keluar dengan banyak dan segera saya cabut kontol saya yang bersarung itu dari memek Juni.

Lalu Juni melepas kondom yang saya gunakan itu dan kemudian dia menjilat kontol saya. Sejenak kami hening merasakan kenikmatan yang baru kami rasakan dan akhirnya kami tertidur. Saya dan Juni melakukan kegiatan seks itu sebanyak delapan kali.



ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Monday, October 21, 2019

Rupanya Tanteku Mengeluarkan Cairan Dari Dalam Liang Kewanitaannya - LapetBecek

Rupanya Tanteku Mengeluarkan Cairan Dari Dalam Liang Kewanitaannya - LapetBecek


Pagi ini aku sedang membereskan pakaianku untuk dimasukkan ke dalam koper, Ayahku memperhatikan dengan wajah sedih karena aku satu-satunya anak lelakinya harus pergi demi meraih masa depanku. Aku akan tinggal di Surabaya bersama Tante dan Oomku.


“Papa harap kamu bisa menjaga diri dan berbuat baik, menurut pada Oom Benny dan TanteLenny..” kata papaku.

Aku hanya diam menoleh menatap papaku yang nampak kurang bersemangat karena kepergianku, lalu kupeluk papaku.

“Saya tidak akan mengecewakan Papa..” kataku sambil menuju ke pintu.

Aku naik angkot menuju ke terminal bus. Ketika sudah di atas bus, aku membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya sambil berharap semoga cita-citaku dapat tercapai. Sesampainya di terminal, aku melanjutkan dengan naik angkot menuju perumahan mewah di daerah Darmo.
“Apa ini rumahnya..?” kataku dalam hati.

Nomornya sih bener. Maklum aku belum pernah ke rumahnya.

“Gila.., ini rumah apa istana..?” gumamku bicara pada diriku sendiri.

Aku segera menekan bel yang ada pada pintu gerbang. Beberapa saat kemudian pintu gerbang dibuka. Seorang satpam berbadan gemuk mengamatiku, lalu menegurku.

“Cari siapa ya..?” tanyanya.

“Apa betul ini rumah Oom Benny..?” tanyaku balik.

“Ya betul.. sampean siapa?” tanyanya lagi.

“Saya keponakan Oom Benny dari Jember.”

“Kenapa nggak bilang dari tadi, Sampean pasti Den Welly, kan..? Tuan sedang keluar kota, tapi Nyonya ada lagi nungguin.”

Sekejap aku sudah berada di ruangan dalam rumah mewah yang diisi perabotan yang serba lux. Tak lama kemudian seorang wanita cantik berkulit putih bersih dan bertubuh seksi muncul dari ruang dalam. Kalau kutebak usianya sekitar 35 tahunan, tapi bagikan seorang gadis yang masih perawan.

Dia tersenyum begitu melihatku, “Kok terlambat Well..? Tante pikir kamu nggak jadi datang..” ucap wanita seksi itu sambil terus memandangiku.

“Iya Tante.. maaf..” jawabku pendek.

“Ya sudah.., kamu datang saja Tante sangat senang.. Pak Bowo.., antarkan Welly ke kamarnya..!” perintah Tante Lenny pada Bowo.

Lalu aku mengikuti Pak Bowo menuju sebuah kamar yang ada di bagian bawah tangga. Aku cukup senang menempati kamar itu, karena aku langsung tertidur sampai sore hari. Ketika bangun aku segera mandi, lalu berganti pakaian. 

Setelah itu aku keluar kamar hendak jalan-jalan di halamanbelakang yang luas. Ketika sedang asik menghayal, tiba-tiba suara lembut dan manja menegurku. Aku agak kaget dan menoleh ke belakang. Ternyata tanteku yang sore itu mengenakan kimono dengan rokok di tangannya, rupanya ia baru bangun tidur.

“Oh Tante..” sapaku kikuk.

Tante tersenyum, dan pandangan yang nakal tertuju pada dadaku yang bidang dan berbulu lebat. Badanku memang cukup atletis karena sering berenang, fitness, dan aku memang mempunyaiwajah yang lumayan ganteng.

“Kamu sudah mandi ya, Wel..? Tampan sekali kamu..” kata tanteku memuji.
Aku kaget bukan main ketika ia mendekatiku, tangannya langsung mengelu-elus penisku, tentu saja aku jadi salah tingkah.

“Saya mau ke kamar dulu Tante..” kataku takut kalau nanti dilihat Oom Benny.

“Tunggu sebentar Wel, Tante ingin minta tolong mijitin kaki Tante.., soalnya keseleo waktu turun tadi..” kata Tante Lenny sambil merengek.

Lalu dia duduk seenaknya, hingga kimono yang tidak dikancing seluruhnya tersingkap, dan bagian dalam tante terlihat olehku. Gila.., ternyata ia tidak memakai CD, sempat juga kulihat bulu-bulu tipis di sekitar kemaluannya seperti habis dicukur.

Aku menahan nafas dan mencoba mengalihkan pandangan, tapi Tante Lenny yang tahu hal itu malah menarik lenganku dan mengangkat kaki kanannya menunjukkan bagian yang sakit. Aku terpaksa melihat betis dan paha tante yang mulus dan padat itu.

“Tolong diurut ya Wel.., tapi pelan-pelan aja ya..” ucapnya lembut.

Terpaksa aku memijit betis tanteku, meskipun hatiku cemas dan bingung. Apalagi ketika aku mencuri pandang melihat paha dan selangkanganya, sehingga nampak sekilas bagian yang berwarna merah muda itu. Tanteku melirik ke arahku sambil tersenyum genit, aku semakin bingung dan malu.

Itu pengalamanku di hari pertama di rumah Oom Benny. Sudah tiga Hari Oom Benny belum pulang juga, padahal aku ingin bertemu dengannya, sedangkan tiap malam aku diminta oleh tante untuk menemaninya ngobrol, bahkan tidak jarang disuruh menemani menonton VCD porno. Benar-benar gila.Hingga pada suatu malam tanteku merintih kesakitan. Waktu itu tante sedang nonton TV sendirian.

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Tiba-tiba wanita itu memekik, “Achh.., aduh.., tolong Wel..!” keluhnya sambil memegangi keningnya.
“Kenapa Tante..?” tanyaku kaget dan khawatir.

“Kepala Tante agak pusing.., aduh.. tolong bawa Tante ke kamar Wel..!” keluh tante sambilmemegangi kepalanya.

Aku jadi kebingungan dan serba salah.

“Saya panggil Pak Bowo dulu ya Tante..?” usulku sambil ingin pergi.
Tapi dengan cepat tanteku melarangnya, “Nggak usah, lagi pula Pak Bowo Tante suruh ke Pasuruan ngawal barang.”

Aku jadi bertambah bingung. Terpaksa kutuntun tanteku untuk naik ke ruang atas. Tante merebahkan kepalanya pada pelukanku, aku jadi gemeteran sambil terus menaiki tangga.Sesampainya di dalam kamar, tante merebahkan tubuhnya yang seksi itu dengan telentang. Aku menarik napas lega dan bermaksud meninggalkan kamar. Baru saja kubalikkan tubuh, suara lembut itu melarangku.

“Kamu mau kemana..? Jangan tinggalkan Tante.., tolong pijitin Tante.. Wel..!”
Mendengar itu seluruh tubuhku jadi teringat pesan papa agar menuruti perkataan Oom dan Tanteku.

Perlahan kubalikkan badan, ternyata tanteku telah melepas kimononya. Dan kini hanya tinggal CD saja. Tubuhnya yang masih padat membuat nafsuku naik, payudara yang masih montok dan menantang itu membuat penisku mulai tegang, karena aku belum pernah melihat keindahan tubuh wanita dalam keadaan telanjang seperti ini, apalagi tanteku menggeliat perlahan. Desahan bibirnya yang tipis mengundang nafsu dan birahiku, dan penisku semakin dibuatnya tegang. Kuberanikan diri melangkah menuju ranjang.

Begitu sampai, tanteku yang pura-pura pusing itu tiba-tiba bangkit, lalu memelukku dan mencium bibirku dengan penuh nafsu. Wanita yang hipersex itu dengan cepat melucuti seluruh pakaianku.

“Jangan Tante.., jangan, saya takut..” pintaku sambil mau memakai pakaianku kembali.
“Kalo kamu menolak, Tante akan teriak dan mengatakan pada semua orang bahwa kamu mau memperkosa Tante..” ancam tanteku.

Aku hanya terdiam dan pasrah. Wanita itu kembali mencumbuku, diciuminya dan dijilatinya tubuhku. Begitu tangan halusnya mengenggam penisku, aku langsung membalas ciumannya dan mulai menjilati payudaranya, lalu kukulum putingnya yang berwarna merah agak kecoklatan itu. Tanteku mendesah perlahan.

Selanjutnya kami memainkan posisi 69, sehingga penisku dihisap dan dikemutnya. Nikmat sekali, kurenggangkan kedua pahanya sambil kujilat-jilat kemaluannya yang mulai basah itu.

“Ahh.., aahh.., ayo terus jilat Wel..! Jangan berhenti..!” erang tanteku keenakan.

Rupanya tanteku mengeluarkan cairan dari dalam liang kewanitaannya. Cairan itu memuncrat di wajahku, lalu kuhisap dan kutelan semua. Aku semakin terangsang, kujilati lagi kali ini lebih dalam, bahkan sampai ke duburnya. Kemudian kami berganti posisi, kali ini aku berdiri dan tante jongkok sambil mengulum penisku yang sudah sangat tegang.

Ternyata tanteku pandai sekali menjilat penis, tidak sampai lima menit aku sudah keluar.
“Ahh.., ayo Tante.., terus jilat sayang.., acchh..!” desahku sambil kudorong keluar masuk di mulutnya penisku yang besar ini.

“Tante mau keluar nih.., achh.. yeahh..!” erangku sambil kumuncratkan maniku di mulutnya.
Tante menelan semua maniku, bahkan masih mengocoknya berharap masih ada sisanya.

Setelah beberapa saat penisku mulai bangun kembali. Setelah tegang dibimbingnya penisku masuk ke liang kewanitaannya. Kali ini aku di atas dan tante di bawah. Agak susah sih, mungkin sudah lama tidak service oleh Oom Benny. Setelah kepalanya masuk, kudorong perlahan hingga masuk semuanya ke dalam.

“Ayo Wel..! Gerakin dong Sayang..!” pinta tanteku sambil menggerakkan pantatnya ke atas dan ke bawah karena ia sekarang berada di bawah.

Akhirnya kudorong keluar masuk penisku dengan gerakan yang cepat, sehingga semakin keras erangan tanteku.

Beberapa saat kemudian aku sudah ingin keluar, “Aahh..! Tante.., Welly udah mau keluar.., ahh..!” kataku.

“Sabar Sayang.., Tante sebentar lagi nih..! Yeahh.. ohh.. ahh.., fuck me Wel..! Kita barengan ya Sayang..? Oh.. yeah..!”

Rupanya tanteku juga hampir orgasme. Rasanya seperti ada yang memijat-mijat penisku dan kakinya dilingkarkan ke pantatku. Tante bergetar hebat dan memelukku sambil kemaluannya mengeluarkan cairan yang menyemprot penisku. Tidak lama aku juga mengeluarkan air mani dan spermaku di dalam vaginanya. Terasa begitu nikmatnya dunia ini. Akhirnya kami berdua terkapar lemas.

“Hebat bener kamu Wel.., Tante nggak nyangka baru kali ini Tante merasakan kenikmatan yang luar biasa..!” tuturnya dengan nafas terengah-engah.

Aku diam tak menjawab, tapi dalam hati aku merasa bersalah telah berhubungan dengan tanteku dan takut ketahuan Oom Benny. Tante turun dari ranjang tanpa busana, lalu dia menyalakan sebatang rokok.

“Bagaimana kalau Oom Benny sampai tahu, Tante..? Saya takut.., saya merasa berdosa..” kataku lemah.
Tapi tanteku malah tersenyum dan memelukku dengan mesra.

“Asal kamu tidak memberitahu orang lain, perbuatan kita aman. Lagi pula Oommu itu udah nggak bisa melakukan hubungan badan sejak lama. Dia itu impotent, Wel..!” tutur wanita tanpa busana yang penuh daya tarik itu.

“Jadi semua ini Tante lakukan karena Oom Benny tidak bisa menggauli Tante lagi, ya..?” tanyaku.

“Ya. Bukan sekali ini saja Tante melakukan hal seperti ini.., sebelum sama kamu, Tante pernah melakukannya dengan beberapa teman bisnis Oommu. Terus terang Tante nggak tahan kalau seminggu tidak disentuh atau dipeluk laki-laki..” tutur Tante.

Aku jadi geleng kepala mendengar penjelasan tanteku. Lalu aku bergerak mau pergi, tapi dengan cepat tante menahanku dan mengusap-usap dadaku yang berbulu.

“Well.., kamu harus bersihkan badanmu dulu.., mandilah supaya segar..!” ucapnya lembut.
Aku tak menjawab hanya menarik nafas panjang, lalu melangkah ke kamar mandi. Tubuhku terasa letih namun puas juga.



ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Friday, October 18, 2019

Tempek Shanty Menyemburkan Lava Hangat Membuat Semakin Licin - LapetBecek

Tempek Shanty Menyemburkan Lava Hangat Membuat Semakin Licin - LapetBecek


Tok tok tok aku membuka pintu kamar dan mendapati sesosok cewek ABG berseragam putih abu-abu dengan memakai helm pink. Yah dia adalah Shanty, bertubuh sangat sempurna melebihi usianya. Berkulit putih, berwajah cantik khas wanita Sunda, tinggi 170an dan bodinya sangat yahuuuud.


Maklum Shanty suka dance dan mahir tari jaipong yang otomatis membentuk tubuhnya menjadi singset dengan pantat yang sintal, semok, montok dan suka nungging. Tanpa Malu dia masuk dan sama sekali tidak terkejut dengan keadaanku yang hanya memakai CD Gtman saja. Ternyata dia bispak bisyar dan itu dia lakukan untuk membiayai sekolahnya karena disini dia ikut pamannya dan tidak pernah dikirimi uang oleh ortunya.

‘aku harus memanggil bapak, Om atau Mas? Tanya Shanty si bisyar membuka obrolan
“Mas aja biar mesra! Jawabku
‘aku mandi dulu ya Mas?? Katanya sambil melepaskan seragam SMAnya.

Oooooohhhh indahnya tubuh Shanty, kulitnya mulus tanpa cela, payudaranya membulat sempurna dan Ooo eeemmmm. Geeeee belahan pantatnya seperti buah apel australia. Aku sampai menelan ludah mengagumi keseksianya, penisku mengeras dan nafasku memburu ingin segera menikmati tubuhnya. Shanty masuk ke kamar mandi dan mengguyur tubuhnya dengan semprotan shower tanpa menutup pintu.

Layaknya sebuah pertunjukan striptease, Shanty si bisyar melenggak-lenggok menari sambil memainkan shower bagaikan sebuah mik. Aku sudah tidak tahan dan langsung membuang handuk serta CD yang sebenarnya baru aku kenakan saat membuka pintu. Aku menghampirinya dan langsung memeluk tubuh basahnya.

‘gak kuat ya Mas?? Katanya memanja
“kamu nakal Ya, mempermainkan aku? Tanyaku
‘gantian dong, kemarin Mas ngerjain aku lari sampai lemes! Jawabnya
“Oooo ingin membalas ya? Kataku sambil mencubit putingnya yang mengacung

Kami langsung berpelukan erat dan beradu bibir dengan hot sambil meraba menjelajahi tubuh halusnya, sangat nikmat dan busa sabun cair membuat suasana semakin mesra. Membuat elusanku semakin lembut, licin dan nyaman.

Aaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhh.pantatnya menggeliat menggelitik penisku membalas perlaakuanku yang terus-terusan meremas dan memainkan payudara bulatnya. Ooooooooohhhhhhhhh.. aku tidak kuat jika harus terus bercumbu, apalagi staminaku sudah sempat terkuras oleh Cristine dan Melly. Buru-buru aku menggendong tubuhnya dan melemparnya keatas kasur serta langsung menindihnya.

aaaaahhhh…Mas jorok, Shanty kan masih penuh busa sabun?? Protesnya
“udah biarin aja…ntar juga dibersihkan orang hotel! Jawabku

Aku melumat habis kedua payudaranya, meremas dan terus memilin putingnya yang merah mengacung. Shanty terus melenguh dan memejamkan mata menikmati setiap detik cumbuanku. Kebawah aku terus mencium dan menjilat lembut kulitnya, menyusuri perut hingga ke selangkanganya.

Jembutnya begitu lembut, tidak terlalu keriting bahkan hampir lurus… aku tergoda sekali dan melahapnya. Aku cium bibir vaginanya sambil menggigit mesra dengan bibirku. Aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh….Shanty menjambak rambutku sambil merintih lirih.

‘geli Mas…jangan begitu aku maluuuuuuu….uuuuuhhhhhhh! rengeknya
“haemmmm..haemmmmmm…tapi enak kan?! Jawabku sambil sengaja menggigitnya agak kuat dan memasukkan ujung jari telunjukku kedalam memeknya.

AAAAAAAAUUUUW…AH..AH..AH…UUUUUUUUUUUUUUUUUHHHH HHHH…. gumamnya sambil membelai rambutku. Tidak ada amis atau asin di Vaginanya, sangat bersih dan terawat semakin terasa lezat dan memikat. Aku mulai memaju mundurkan jariku, mengocoknya dan menggelitik ruang di Vaginanya dengan memutar-mutar jariku.

‘aaaaaaaaaaaahhh…Mas…buruan masukin aja! pintanya
“bentar lagi ya?? Jawabku

Aku mempercepat kocokanku dan semakin dalam, terus hingga jariku tidak tersisa. Mendadak gerakan tubuhnya menjadi liar dan binal, pantatnya naik turun dengan kepala mendongak keatas serta kaki menendang-nendang tubuhku. Aku tetap mengocoknya, terus dan teruuuuuuuuuuuuuuuss hingga muncratlah lendir orgasmenya ke bibirku.

Hemmmmm… Shanty si bisyar bergumam dan terengah dengan tubuh yang semakin basah, basah oleh air dan bercampur dengan keringat. Tak ingin kehilangan momen, aku langsung membuka paahanya lebar-lebar, mengganjal pantatnya dengan bantal kemudian langsung menyerangnya dengan penisku.

AAAAAAAAAAAAAAAUUUUUUUUWWWWWWW…
OOOOOOOOOOOOOOOOO HHHHH….
BLESSSSSSSSSSSS…BLES…
BLESSSSSSSSSSSSSS…
BLESS SSSSSS…

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

penisku melengkung memasuki memeknya, menandakan memeknya masih sempit dan butuh dorongan ekstra untuk menerobosnya. Maju…munduuuurrr…majuuuuuuuu…mundur berulang kali dan semakin cepat. Kedua bola kenyal di dadanya berayun naik turun dengan indahnya, menggoda aku untuk meremasnya. Aku kunci posisi pahanya dengan kakiku dan aku arahkan kedua tanganku untuk menjamah dan memerah susunya. Aku remas kuat sekalian untuk berbegangan….

AAAAAAAHHH… OOOHHH.. OOH.. OOOHHH.. OOOOHHH… AAAAAH H..AH..AH…AH….AH…
“mmmmm… enak banget goyanganmu Mas! Pujinya sambil meringis dan mendesis
“aku mau kok sering-sering memuaskan kamu! Rayuku
“kenapa gak dari dulu, aku kan sudah lulus!! Jawabnya
“lebih enak kalau kamu bukan muridku, bisa bebas! Jawabku

Aku menggenjot goyanganku, semakin keras mendorong maju hingga membuat pantatnya terangkat dan melengkung dibagian perut. Sangat dalam… memek Shanty si bisyar lebih dalam daripada memeknya Melly, sangat nikmat menelan penisku hingga tanpa sisa.

UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUHHHH… cruuuuuuuuuuuuuuttt. ..crut…memek Shanty menyemburkan lava hangat yang membuat memeknya terasa semakin licin dan nikmat.

‘Maaaaaaaaaaaaasssssssssss…aku diatas doooooooong! Rengeknya
“iya…bentar lagi! Jawabku

Aku benamkan semakin dalam, terus naik-turun dan aaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh…. palkonku berdenyut kencang seakan mau menyemprotkan sperma. Buru-buru aku kembali mengatur tempo seranganku, sejenak berhenti dengan alasan memberinya kesempatan berposisi WOT.

Hemmmmmmmmmm…gumam Shanty saat mulai menelan penisku dengan memeknya. dengan tangan bertumpu di dadaku, Shanty langsung menggoyangkan pantatnya dengan cepat. Memutar ke kiri dengan cepat, seperti goyangan ngebor Inul… sangat ahli memutar pantat, pujiku dalam hati. Jujur aku belum pernah merasakan goyangan ngebor yang secepat goyanganya. Aku sangat terangsang, merasa geli sekali dan cenut-ceut di palkonku. Spontan aku memencet putingnya dan menariknya….

AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHH…ADUUUUUUUUUUUUUUHHH… sakit Mas! Teriaknya
“sori Ning…aku reflek!! Jawabku

Shanty tahu bahwa aku tidak tahan diperlakukan demikian, setelah mengatur posisi Shanty kembali bergoyang cepat tetapi dengan gerakan naik-turun. Ah..ah..ah..ah…desahnya penuh semangat! Kembali kami bergulat dengan goyangan yang berimbang, terus dan teruuuuuuuuusss…. hingga lima belas menit kemudian, palkonku kembali berkedut kencang dan tak kuasa menahan nikmat yang teramat sangat.

CROT…CROOOOTTTTTTTT…
CROOOOOOOOOOOTTTTTTTTTTTT. ……..
AHHHHHHHHHHHHHHHH…

“uuuuuuuuuuuuuhhh…nikmat sekali goyanganmu! Pujiku
‘mmmmmm…kok gak bilang-bilang sih Mas… kok disemprotin di dalam! Jawabnya
“aku gak kuat Ning,…maaf! jawabku
“berdoa aja supaya aku tidak hamil…” jawabnya centil sambil mencubit hidungku.

Tubuh Shanty ambruk menindihku, nafasnya terengah dengan detak jantung yang berdetak kencang. Kami berbincang mesra sambil saling berpelukan. Mendadak Shanty terperanjat begitu melihat jam sudah menunjukkan angka 16:20 Wib. Buru-buru dia mencuci muka, memakai seragamnya dan berpamitan pulang karena tidak mau dimarahi ibunya yang cerewet. Aku tidak sempat mengucapkan terima kasih atau apalah…

Malam itu Elvine tidak datang menemuiku di hotel, membuatku menunggu dan semalaman tanpa kegiatan. Aku tidak tahu mengapa, tetapi aku sangat kecewa dan geregetan. Di sekolah diapun tidak ada, saat aku tanya pada Melly dan yang lainya mereka kompak menjawab tidak tahu. Sialan aku dikerjain sama elvine. Gumamku dalam hati!! Disiang harinya, saat hampir semua guru dan murid sudah pulang tiba-tiba Elvine menghampiriku di ruang guru.

Dia memintaa maaf karena semalam tidak bisa datang dan baru bisa menemuiku siang ini karena mendadak harus kerumah neneknya yang sedang sakit keras. Dan dia memohon untuk memberikan nilainya dulu serta berjanji akan menggantinya dilain waktu. Karena tidak tega aku mengiyakan saja karena kebetulan staminaku sedang loyo kecapean menunggu! Pengalamanku ini hanya sebuah awal yang membuat kehidupanku berubah total, terutama dalam bidang sex dan cewek bisyar.



ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Thursday, October 17, 2019

Nita Berada di Hadapanku Sambil Mengarahkan Memeknya di Depan Mukaku - LapetBecek

Nita Berada di Hadapanku Sambil Mengarahkan Memeknya di Depan Mukaku - LapetBecek


Malam semakin larut jam dinding menujukan pukul 23.30.mata ini tak bisa rasanya untuk terpejam membayang kan wajah mbak Anun yang cantik,dengan toket yang membusung yang ingin rasanya aku selalu meremas toket tersebut. Tapi malam ini aku hanya sendirian gak ada temen bahkan tetangga idolaku juga gak ada..


Akhirnya kulalui malam ini dengan sendiri lagi..dan akhirnya rasa ngantuk menyerangku hingga aku terlelap dan di buai oleh mimpimimpi indah bersama mbak Anun..

Matahari tlah terbit,aku terbangun oleh gaduhnya suasana didepan kontrakanku..kucoba untuk bangun dari tmpat tidurku untuk sekedar mengetahui, kucoba untuk mengintip dari celah gorden kaca depan,ternyata mbak anun baru datang..dan eh siapa itu..oo ternyata teman mbak Anun..

Aku kembali ketempat tidurku,baru beberapa langkah ..pintu diketuk seseorang ardi..ardi kamu sudah bangun.? Suara itu tak lain adalah suara Mbak Anun. iya ..Mbak. kataku kemudian aku melangkah kedepan pintu dan kubuka pintu . ada apa mbak?kataku 

kamu hari ini ada rencana mau jalan gak? katanya..kayanya gak ,mbak..kenapa kataku, bisa temanin kami gak..itu temanku mau ngajak jalanjalan keLoksado..katanya, kapan, hari ini?kataku..tahun depan..ya hari ini lah..rencananya kami mau nginap disanakatanya lagi sambil tersenyum. Ok ..aku mandi dulu ya mbak..kataku..ya sudah kami tunggu kamu..jangan lamalama katanya ok mbak..kataku sambil berlalu.

Setelah semua siap kami berangkat menuju tempat wisata Loksado,di perjalan kami hanya bertiga aku nyetir dan mbak anun dan temannya duduk diibelakang .mereka asik bercanda dan pembicaraan mereka mengarah pembicaraan sex..aku hanya senyumsenyum aja melihat tigkah laku mereka..

kadangkadang mbak Anun tersenyum padaku..o iya nama teman mbak Anun ini Nita..orangnya gak kalah cantiknya sama mbak Anun ..toketnya lumayan gede tapi yang bikin berbeda sama mbak Anun adalah pantatnya yang besar,sesekali aku melirik dari kaca ..pikiranku sudah kemanamana memikirkan apa yang akan terjadi di sana.

Satu jam sudah perjalan menuju Loksado akhirnya kami sampai di tempat wisata tersebut..dan langsung memesan kamar peginapan yang ada disana.mbak , mau berapa kamar..dua?kataku..

saja gak papakan..?katanya gak papalah..malah aku senang..sambil tersenyum..terus aku ngambil kunci kamar ,,dan masuk kamar yang sudah tersedia diikuti oleh mbak anun danmbak nita..kubuka pintu kamar dan memasukan barang bawaan kami..mereka langsung merebahkan diri di kasur yang empuk.. eh cape banget nih di, mau gak pijitin aku kata mbak anun..boleh, apanya yang dipijit..mbak..? kataku punggunku rasanya pegel banget di katanya sambil membuka baju nya.. 

kini dia hanya pakai BH..ok ..mbak.. aku mulai memijit dari pundaknya..pijitannku kulakukan sebaik mungkin ooh di pijitanmu enak banget ,,rasanya uraturat pada pundakku yang tdi tegang sudah rada enakan,di kalo Bhnya ngalangin pijitan kamu ..buka aja .gpp kokkatanya..

dengan cepat kelepaskan bhnya dari tubuh mbak anun..dari pundak pijitanku kuturunkan kepunggung mbak anun.sesekali tanganku menyentuh pinggiran gundukan gunung kembar yang masih padat dan kencang..eeh ardi tangan kamu nakal,ya..katanya manja..tapi suka kan mbak kataku..dan tanganku masih memijat punggungnya..

iya sih abis pijitan kamu enak bgt ,di mau yang lebih enak lagi ya mbak? kataku dan tanganku sudah ada di gundukan kembar itu dan sambil meremas gundukan itu terdengar ritihan kecil dari mulut diaooh di enak bgt remasan kamu..ooh di terus di rintihnya..

kemudian dia membalikanbadan dan telentang dantampaklah bukit kembar yang mempesona di hadapanku dan langsung saja kulumat gundukan itu dan diapun mengelinjang ouuh di ..lumat terus isep yang kecang di..ouuhh nikmat banget. 

mulutku kuturunkan kebawah dan akhirnya sampai keselasela selangkangannya..dan mulai kujulurkan lidahku diantara belahan memeknya yang bersih..ouuhhh..diii.nikmat baget ya terus terus dii jilat terus ..ya yang itu di nikmat bangetouuhhoouughh.

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

diiaku hmapir gak tahan dii aku mau keluartubuhnya mengejang ngejangdan akhirnya..menyeburlah cairan bening dari dalam memeknya dengan derasnya dan membasahi muka ku..dan dengan besemangat aku jilat sampai licin cairan itu ouuh di..nikmat banget,kamu pintar sekali menjilatnya.. katanya tersenyum..

Mbak nita yang dari tadi memperhatikan kami hanya senyumsenyum.dan akhirnya dia mendekat kekami dan dia melepaskanseuruh pakainanya sampai bugil..dan ak terpana akan bodynya yang aduhai..boleh aku ikutan katanya gabung aja ta..kata mbak anun.. di sekarang giliran kamu..

langsung saja mbak anun meraih kontolku yang sedari tadi sudah tegak berdiri di lumatnya dengan ganas tak ketinggalan biji nya dijilat dan di emutnya..oohhh mbak ..enak bgt aku hanya bisa terpejam meninkmati jilatan dan isapan mltnya..dan mbak nita sekarang sudah ada di hadapanku sampil mengarahkan memeknya di hadapan mukaku dan langsung saja kuisep dankujilat memek ituoohh diienak bgt nikmat bgt diioohhh..terus 

di mbak nita meracau..mbak..memek kamu enak banget,ooh memek itu terasa legit dan aku menjilatnya samapi puas di..aku gak tahan lagi, maikan sodokan kontolmu ke memek ku di.. kata mbak Anun..aku merubah posisi sekarang aku telentang dan mbakanun siap mengangkagi aku dan menuntun kontolku ke lobang kenikmatannya dan akhirnya masuklah kontolku ke lobang itu.

uoohh di nikmat punyamu keras banget di..dia sambil menaik turunkan tubuhnya..dengan cepat dan sesekali dia gayangkan dan terasa kontolku terputarputar, tak lama kemudian dia mengejang tubuhnya kelojotan kaya cacing kepanasan di aku gak tahan lagi..mau keluar dii.. uooohhhgg nikmat ..di terasa ada yang berdenyut denyut memijit kontolku..sementara itu aku masih asik mengisap memek mabak nita. 

Di sekarang giliranku ,sodokan punya kamu di aku sudah gak tahan nih..mbak anun tergolek lemas di samping kami..dan mbak nita siap menerima sodokanku dengan gaya nungging..dan kuarahkan kontolku ke lobangnya dan bless masuklah semua kedalam memeknya dan mulai ku genjot secara pelan pelan dan sesekali ku goyangkan kontolku dalam oohhh di..nikmat banget kontolmu bisa bergerak dalam memekku..oggghhhh nikamat iya terus di sodok yang kencang..memek mbak juga nikmat banget..kataku..tidak berapa lama dii..aku sudah mau keluar..di kamu masih lama kah. 

Katanya iya, mba tapi kalo mbak mau saya keluarin sekarang ayo juga ok di kita bareng keluarnya ya he eh mba sodokanku kupercepat di..sekarang diiooohhhggghhhaku keluar..nikmat di..ouuhhh terasa hangat cairan yang keluar dari dalam lobang memek itu iya mbak sebentar lagi sodokanku semakin kupercepat dan akhirnya oooohhhhgg mbak aku mau keluar.di keluarin dimana mbak..?

Di luar aja di..aku ingin minum peju kamu katanya..dan kucabut kontolku dari dalam memeknya dan dia langsung mengulum dan mengisap dengan buasnya.. iya mbakaku keluar..croot croot dan tumpahlah pejuku dalam mulautnya dan ditelannya sampai habis.. 

peju kamu enak banget di..banyak lagi..sampai luber di mulutku..katanya sambil terus sibuk menjilat sisa mani yang masih ada sampai bersih.. Akhirnya kami tertidur bersama dan tanpa sehelai benangpun menempel di tubuh kami bertiga..


ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Sunday, October 13, 2019

Kadangkala Kugigit dan Kutarik Panjang Pentiel Ayu - LapetBecek

Kadangkala Kugigit dan Kutarik Panjang Pentiel Ayu - LapetBecek


Kisah ini berlaku kira kira 2 bulan yang lepas, Ayu adalah kawan chat Yahoo! dan aku temui dia beberapa minggu sebelum itu di dalam room selangor. Dipendekkan kata, selepas puas mengayat Ayu, dia telah bersetuju mengikut aku ke dalam sebuah bilik di hotel summit subang dan berasmara denganku.


Setelah, check in, mandi dan berbual dan bermesra ala kadar, aku mula memuji kaki ayu yang putih melepak bagaikan bunting padi itu. Ayu hanya tersenyum dan aku membalas senyumannya dengan penuh makna, aku segera memegang kakinya yang diunjurkan di atas katil, sambil memandang dan mengusap-ngusap lembut kakinya. 

Perlahan-lahan, aku dekatkan mulutku pada hujung jari kakinya dan aku cium sedikit dengan penuh romantis. Ayu tersenyum lagi, terpesona dengan tindakan mesraku dalam cahaya samar, tambahan lagi dalam suasana kamar yang selesa dan dingin itu. 

Sambil meremas-remas dan mengusap-usap kakinya, aku mula mengucup pipi Ayu, dahinya dan bibirnya perlahan-lahan. Ayu memejamkan matanya, berserah dan menikmati sentuhan demi sentuhan dari bibir dan jemariku.

Perlahan-lahan aku memegang bahu Ayu dan membaringkan tubuhnya ke atas tilam yang empuk dan luas itu. Aku mengusap-usap rambutnya yang lurus dan lembut, sambil meneruskan kucupan demi kucupan yang romantis dan ringan. Ayu membalas kucupanku dan akhir lidah kami bertautan dan saling kulum mengulum. Kadangkala aku menyedut lidah Ayu dan Ayu membalasnya dengan sedutan dan kemutan pada lidahku dengan perlahan-lahan.

Perlahan-lahan, sambil memandang mata Ayu, aku mengerakkan tubuhku dan merapatkan kembali bibirku ke hukung tapak kaki Ayu. Dari hujung kaki Ayu yang putih mulus bagaikan kapas itu, aku mengucup dan membelai kedua belah kakinya. 

Seterusnya lidahku segera menjalar, mengucup dan sesekali menjilat perlahan betis Ayu putih melepak, lalu meliar di kawasan lutut dan akhirnya sampai kepada peha Ayu yang agak sedikit terbuka.

Aku tahu Ayu sudah tidak mampu menolak fitrahnya yang mahu dibelai dan disentuh olehku, dia cuma mampu mengeliat dan mengeluh kegelian dan terkadang melarikan kakinya seakan tidak mahu disentuh dan terkadang pula bagaikan menyuapkan aku bahagian tubuh yang mana ia mahu aku berikan sentuhan nafsuku. 

Aku teruskan tindakanku dengan menarik tali ikatan tuala yang dipakai Ayu secara perlahan-lahan, langsung menyelak dan mendedahkan seluruh tubuhnya yang putih gebu, harum, menghairahkan dan menggetarkan seluruh jiwa dan ragaku.

Nafsuku semakin bergelora dan tiada apa yang lain dalam fikiranku melainkan nafsu kejantanan dan keinginan untuk melayari lautan asmara bersama Ayu. Kehangatan semakin membara dan aku kian terpesona dengan lubuk permata Ayu yang semakin dipeluhi titik-titik keghairahan dek sentuhan-sentuhan intimku. Lidahku yang semakin hampir dengan lubuk itu semakin tidak terkawal dan mahu cepat sampai ke destinasi keramat.

Ayu makin laju mengeliat dan mengeluh kesah. Tangan Ayu mengusap kepalaku dan terkadang mencengkam rambutku sekuat hatinya. Aku tahu Ayu semakin tak tentu arah di dalam gelora taufan yang mengganas. Aku memperlahankan jilatan serakahku dan mula bermain-main dengan keinginan Ayu yang teratas. 

Dengan berhati-hati, aku menjilat perlahan-lahan kawasan sekitar lubuk permatanya. Sedikit-sedikit aku hembuskan nafas hangat kearah lubuk permatanya dan ku jilat sedikit kulit lubuk permata Ayu. Dia semakin mendesah-desah dan sedikit-sedikit mengangkat punggungnya.

Terpesona dengan segala keindahan di depan mataku, aku meneruskan jilatan keramatku pada lubuk permata Ayu dengan sepenuh hati. Aku dapat merasakan cairan mazi Ayu membanjiri mulutku dan menerbitkan rasa yang cukup indah dan enak pada deria rasa lidahku. Aku menikmati cairan tersebut dengan penuh ghairah. Aku semakin laju menjilat, Ayu pula semakin rancak mengeluh dan mendesah, tubuhnya semakin berombak dan bergegar.

Aku meneruskan perjuanganku dengan menghisap biji kelentitnya, dan kadangkala aku gunakan teknik double stroke iaitu dengan menggunakan lidah untuk menjilat dan menggetarkan bahagian bawah kelantit manakala jari-jemariku menggentel biji kelentit itu sendiri. 

Keadaan Ayu sudah tak ubah seperti kuda liar yang melonjak melonjak ingin dilepaskan dan keluhan nikmatnya sudah bertukar menjadi raungan dan kadangkala merayu dan meminta aku memasukkan zakarku ke dalam pantatnya yang kini banjir tak berkesudahan itu.

Selama hampir 10 minit aku memberikan Ayu kenikmatan yang tak terhingga hanya dengan menggunakan lidahku. Tanganku mula menjalar dan meramas kedua belah payudara Ayu dengan ganas dan liar. Kadangkala aku mengangkat punggung Ayu ke atas dan menolak Ayu kakinya supaya dia melipat badannya, ini membuatkan aku boleh memasukkan lidahku sedalam-dalamnya ke dasar lubuk permatanya.

Ayu semakin tidak dapat mengawal dirinya. Tubuhnya menggila dan 10 minit kemudian, badan Ayu tiba-tiba terkejang dan menggigil sekejap-sekejap, aku dengan segera mengunci biji kelentit dan buah dada Ayu dengan kedua belah tangan dan mulut serta lidahku. 

Kedua belah kaki Ayu yang memang sedia terangkat, semakin kuat mengepit kepalaku yang berada betul-betul dikelengkangnya. Ayu meraung kenikmatan, bagaikan laut yang sudah sedia bergelora, tubuhnya menggeletek bagaikan dihempas ombak menggunung.

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Setelah seminit, nafas Ayu mulai reda. Kepitan kedua belah kakinya sudah dilonggarkan dan matanya terpejam rapat. Aku melepaskan gripku pada tubuh Ayu dan berbaring di sebelahnya. Kucium bibirnya yang mungil dan comel dengan mulutku yang penuh dengan air mazinya dan aku jilat telinga dan lehernya. Selepas itu ku peluk rapat tubuhnya dan Ayu membalas pelukanku dengan sangat eratnya.

Setelah aku memberikan masa rehat lima minit kepada Ayu, aku kembali beraksi untuk menyempurnakan asmara kami. Aku tau Ayu seorang perempuan yang sangat submissive. Jadi aku perlu membuat apa yang perlu. Aku memegang rusuk Ayu dengan tapakku dan menggosok dengan perlahan. 

Selapas itu aku menjalarkan tangan kepada buah dada Ayu yang mekar dan pejal itu. Perlahan kugentel dan kucium putingnya yang kemerahan. Agak lama kemudian aku mula menghisap dan meramas kedua payudaranya secara berganti-ganti, kadangkala kugigit sedikit putingnya dan Ayu akan menjerit kecil kesedapan.

Setelah puas aku menghisap, aku meramas kuat payudara kanannya dengan kedua belah tangan, dan dengan rakus aku mengoyangkan lidahku ke atas dan ke bawah dengan sangat laju seperti sebuah vibrator, memberikan sensasi luarbiasa pada putingnya, 

Ayu mengeluh ksedapan dan mengeleng-gelengkan kepalanya sambil menarik-narik rambutku. Beberapa minit kemudian aku menukar pula kepada payudara kiri. Ayu benar-benar menikmati sensasi yang kuberikan, dengan mata terpejam rapat sambil mengeluh dan mengerang-ngerang kuat.

Selepas itu aku pula berbaring dan Ayu mula menjilat dan menghisap batangku yang hampir sebesar 3/4 dari diameter tin coke dan sepanjang ubat gigi darlie 250 g (paling besar), batangku memang western size, wanita-wanita yang pernah aku setubuhi kebanyakannya terperanjat dengan saiz batangku, tetapi sebenarnya aku lebih mementingkan teknik daripada bergantung pada saiz zakarku. 

Aku mengusap-usap ghairah rambut Ayu dan mengusap usap belakang tubuhnya. Mengikut pengalamanku, sesetengah wanita memang suka diusap pada bahagian belakang tubuhnya, mereka merasakan sentuhan pada kawasan itu memberi makna yang tersendiri dalam hubungan seks. 

Padaku, tiada apa yang lebih menyeronokkan selain melihat wanita yang aku setubuhi terdampar keletihan dan tersenyum puas selepas melakukan persetubuhan denganku. Dan aku suka memberikan pengalaman yang sangat romantis untuk mereka, agar mereka tidak dapat melupakan aku.

Setelah hampir 15 minit Ayu memberikan aku blowjob yang padaku hanya so-so, aku mula mengalihkan perhatian kepada lubuk pantatnya. Kubaringkan Ayu dan kukangkangkan kedua belah kakinya. Ayu merenung wajahku dengan penuh nafsu. Dengan perlahan-lahan, aku letakkan kepala zakarku menyentuh kelentit Ayu dan kugoyangkan perlahan-lahan ke atas dan ke bawah. Ayu kembali memejamkan matanya dan sesekali ternganga kesedapan.

Setelah aku rasakan agak basah kembali lubuk pantatnya itu, segera aku tolakkan sedikit ke dalam pantatnya, lebih kurang setengah inci dan berhenti. Perut Ayu terangkat dan tangannya memaut punggungku minta aku menolak lebih dalam. 

Bagaimanapun aku tidak menghiraukan isyarat Ayu sebaliknya perlahan lahan aku keluarkan sedikit zakarku. Gerakanku yang pertama ini amat perlahan, aku mahu merasakan sensasi sentuhan kulit zakarku dengan kulit pantatnya dan aku mahukan Ayu merasai nikmat yang sama. Aku juga mahu Ayu merasa betapa zakarku meneroka ruang pantatnya dengan gagah dan penuh kejantanan, dan paling penting, aku mahu bertahan lama.

Sedikit demi sedikit, aku sorongkan kepala zakarku kembali kedasar lubuk pantat Ayu. Kali ini aku masukkan lebih kurang satu inci. Masih ada 5 inci untuk disarungkan. Ayu mengeluh dan memandangku sambil merayu..

“Abang.., please.. Dalam lagi.. Please.. Sedap, besar.. Cepat sikit Bang.. Ayu nak dalam lagi”, tangannya kuat memaut pinggangku.

Aku senyum dan memandang tepat mata Ayu yang sangat kuyu itu. Aku menarik dan menyorong kembali zakarku laju sedikit, setelah beberapa kali sorongan, aku meneroka seinci lagi, menjadikan sudah dua inci batangku terbenam dalam lubuknya.

“Abang.. Sedap.. Lagi Bang.. Argghh aa.”
“I love you sayang.. Ayu nak Abang?”
“Abang.. Ayu nak sangat Abang. I love you very much.. Please.. Abang.. Jgn seksa Ayu.. Dalam lagi..”
“Emm.. Sekejap sayang yer.. Abang sayang sangat kat Ayu.. Malam ni cuma milik kita berdua sayang, you can have me all night long”
“Oh.. Abangg..”

Aku menyorong-tarik zakarku dengan kelajuan yang bertambah sedikit tapi masih tetap pada ke dalaman dua inci. Ayu mengerang semakin kuat, menyuarakan kenikmatan yang tak terhingga. Aku mencapai sebiji bantal dan aku letakkan di bawah bontot Ayu. Aku segera meneruskan semula permainan tadi dan meningkatkan kelajuan sorong tarik zakarku. Pantat Ayu semakin becak dan licin.

Aku menujah semakin dalam, kini 3 inci bahagian batangku yang sangat keras, besar dan bersemangat mengisi ruang pantat Ayu. Aku terus menujah tanpa henti selama hampir 10 minit sehinggalah terbukti tepat dugaanku, Ayu tidak dapat bertahan. 

Dadanya berombak dan tangannya kuat mencengkam lenganku. Matanya terpejam rapat. Mulutnya ternganga.., hanya perkataan “Aarghh” yang kedengaran dan diikuti keluhan nafas yang kencang. Seluruh tubuhnya kejang membeku. Aku menghentikan stroke sementara waktu.

Setelah cengkamannya jarinya reda. Aku teruskan stroke-ku, perlahan sedikit tetapi dengan daya tujahan yang lebih keras dan dalam. Ayu tak mampu menahan nikmat ghairah.. Dia hanya mampu menerima sahaja tujahan demi tujahan zakarku yang penuh rakus dan berkuasa. Aku sendiri sudah tidak mampu menahan permainan ini, aku tidak mahu menunggu dan aku cuma mahu zakarku melanyak pantat yang sangat basah dan benyek itu.

Beberapa minit selepas aku mengawal tujahan zakar, nafsuku sudak tidak terkawal lagi. Aku melipat kaki Ayu ke arah kepalanya dan menyuruh Ayu menahan kangkang begitu, aku sungguh bertuah kerana Ayu dikurniakan tubuh yang agak lentur dan dia boleh melipat badannya dengan sempurna sekali. 

Aku sudah tidak dapat bersabar lagi, Dengan satu stroke yang amat perlahan tetapi amat padu dan berkuasa, zakarku membolos dan menujah pantat Ayu sedalam-dalamnya. Mata Ayu tiba-tiba menjadi putih. Mulutnya ternganga luas, tangannya semakin kuat menarik kakinya supaya semakin rapat kepada badan. Dan aku pula kini bagaikan di awangan, syurga yang teramat indah, penuh cinta dan nikmat.

Aku mula menghenjut, mengayak dan melanyak pantat Ayu dengan penuh kekuatan dan kelajuan. Tenaga dari seluruh tubuhku aku pusatkan pada pinggangku, dan segala deria rasaku cuma terkumpul pada titik utama tubuhku iaitu pada zakarku. 

Aku cuma dapat merasakan kenikmatan pada zakarku dan menghayati setiap saat, sentuhan dan irama di dalam bilik itu. Aku dapat mendengar Ayu meraung-raung, mengerang dan menjerit-jerit tetapi aku sendiri tidak mampu memahami maknanya sedangkan aku sendiri tidak dapat mengawal keluhan dan raungan nikmat yang mulutku keluarkan. Aku sudah tidak peduli apa pun lagi.

Setelah 20 minit berhempas pulas, aku tidak dapat menahan zakarku lagi, Aku tau Ayu sudah klimax dan merayu meminta aku menghentikan henjutanku tetapi aku tidak menghiraukannya, setiap kali kakinya kendur, setiap kali itulah aku akan menguatkan lagi tujahanku. 

Dan kali ini, giliran aku pula merasakan puncaknya. Kuhenjut-henjut dan kuayak-ayak ganas zakarku, akhirnya.. dengan satu tujahan yang paling berkuasa dan muktamad, zakarku memuntahkan deras segala air mani yang pekat dan panas yang telah lama terpendam, aku segera menekan zakarku sekuat-kuatnya kedasar lubuk pantat Ayu yang panas dan dalam itu. 

Mindaku terlontar ke hujung dunia dan gelap dunia pada pandangan mataku. Kuayak-ayak lagi zakarku, cuba mengeluarkan semua titisan air maniku. Kucengkam bontot Ayu dengan keras, kucium Ayu dengan rakus dan kadangkala ku henyak lagi pantatnya dengan zakarku yang sekejap-kejap menegang dan mengendur. Hampir 5 minit lamanya. Aku kepuasan, langsung terbongkang di atas tubuh Ayu. Ayu mengendurkan dan meluruskan kakinya, matanya kuyu.




ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia