Sunday, March 31, 2019

Berjongkok dan Membuka CD Merah Mudanya serta Menghisap Memeknya dan Mencari Biji Kacangnya - LapetBecek.

Berjongkok dan Membuka CD Merah Mudanya serta Menghisap Memeknya dan Mencari Biji Kacangnya - LapetBecek.


Bulan November 2004 saya mendapat kiriman email dari beberapa cewek yang membaca cerita saya, yang salah satunya dari Maria. Maria ternyata sekota dengan saya di pulau Lombok, umurnya baru 18 tahun, pelajar SMA yang terkenal di kota saya.


Maria atau panggilannya Ria, gadis berkulit putih, tinggi 187 cm, berat 52 kg dan ukuran buah dadanya saya perkirakan 34B, betulbetul anak SMU yang baru berkembang. Awal perkenalan saya dengan Ria, kami janji bertemu di rental internet favorit saya dekat mall.

Hallo.. Om yang namanya Dani? tanya seorang gadis SMU pada saya.

Iya.. Maria ya? tanya saya kembali padanya sambil memperhatikan wajahnya yang manis, rambut hitam lurus sebahu dan masih memakai seragam SMUnya.

Lagi ngapain Om? tanyanya sambil duduk di kursi sebelah saya.

Riat email yang masuk nich, panggil aja Dani ya pintaku.

Ya, panggil juga saya dengan Ria jawabnya sambil mepet melihat ke arah monitor komputer.

Oke, Ria bolos sekolah ya, jangan keserinngan bolos loh nasehatku.

Enggak kok, wong nggak ada guru, lagi ada rapat tuch

Wangi juga bau parfumnya, mana rok abuabunya span lagi, si boy jadi bangkit nich. Wah, kalo bisa making love sama Ria, asyik juga.. Huh dasar lagi mumet nich otak, maunya si boy saja.

Ndi, Ria boleh tanya nggak?

Boleh aja, Dani itu orangnya terbuka kok en fair, mau nanya apa?

Kalo tamu ceweknya Dani ngajak jalanjalan, bayar nggak?

Oh itu, ya terserah ceweknya, pokoknya keliling Lombok ditanggung senang dech

Masalah hotel, akomodasi dan lainlain ditanggung tamu, gitu

Kalo ML gimana? tanya Ria antusias.

Kalo ML sich, terserah tamunya, kalo suka sama Dani, ayo aja

Biasanya Dani selama ini dibayar berapa sich?

Ya, kirakira 500 ribu sampai 1 jutaan

Itu berapa hari?

Terserah tamunya aja mau berapa hari, okey, puas?

Mmh.. guman Ria seperti ingin menanyakan sesuatu tapi raguragu.

Kalo Ria udah pernah dicium belum atau udah pernah making love? tanyaku.

Ih, si Om nanyanya gitu

Ah, nggak usah malu sama Dani, ceritain aja

Belum sich Ndi, cuma kalo nonton BF sering

Jangan ditonton aja, praktek dong sama pacar tantang saya sambil menepuk pundaknya.

Pacarnya Ria itu agak aneh kok

Gimana kalo praktek sama Dani, ditanggung senang dan tidak bakalan hamil
Hush, jangan anehaneh Ndi, Ria udah punya pacar lho

Nggak aneh kok, kalo praktek pacarpacaran rayu saya, sepertinnya ada peluang nich. Saya harus merayunya supaya Ria tidak raguragu lagi.

Iya sich, tapi.. jawabnya raguragu.

Setelah selesai membalas email yang masuk, saya berencana mengajak Ria ke pantai Senggigi, siapa tahu ada kesempatan, ya nggak pembaca. Ternyata Ria itu tinggal bersama ibunya yang masih berusia 47 tahun dan suaminya tugas keluar pulau selama beberapa bulan

Mau nggak ke pantai jalanjalan, tadi Ria naik apa?
Naik mobil, pake mobil Ria aja ajaknya bersemangat sambil menggandeng tangan saya seperti Om dan keponakannya.

Ternyata mobilnya memakai kaca rayban gelap dan berAC lagi, jadi siang itu kami meluncur ke pantai senggigi dan sebelumnya kami membeli beberapa camilan dan saya juga membeli kondom, biasa.. he.. he..

Ria menjalankan mobil dengan santai, tapi saya jadi tegang terutama si boy dan bukan mobilnya yang jalan santai yang membuat saya tegang, rok abuabunya itu lho. Sudah span, pas duduk dalam mobil otomatis bertambah pendek saja hingga memperlihatkan setengah bagian pahanya yang putih mulus dan masih kencang.

Eh, Ndi kok bengong, ngelamun jorok ya?

Eh.. Eh.. Nggak juga jawab saya tergagapgagap.

Terus kenapa Riatin pahanya Ria terus

Badanmu itu bagus kok, rajin fitnes ya?

Pasti, supaya badan Ria tetap fit dan seksi. Gimana, seksi nggak? tanyanya tersenyum.
Seksi bo! Eh Ria parkir aja yang di pojok tuch tunjukku pada sebuah pojokan, agak menjauh dari jalan raya dan terlindungi oleh pepohonan, asyik nih siapa tahu bisa indehoy.

Bagus juga tuch tempatnya jawab Ria setuju sambil memarkirkan mobilnya hingga pas dengan lebatnya pepohonan, yang kalau dari jalan raya tidak kelihatan dan juga tempatnya sepi, jauh dari pemukiman dan lalu lalang orang, palingpaling orang yang berjalan di pantai, itupun agak samarsamar.

Mudahmudahan pembaca tidak bingung membayangkan ilustrasi tempat yang saya ceritakan. Setelah Ria parkir, kami saling curhat tentang masalah pribadi Ria yang belum pernah ML dan ibunya yang sering kesepian ditinggal suaminya pergi.

Ngomongnya nggak enak ya kalo kita berjauhan begini
Maksud Dani..

Ria duduk aja dekat Dani

Tapi kursi itu kan cuma satu

Ayo dong Ria, duduk sini kupangku rayu saya sambil menarik tangan kanannya.

Malu ah, dilihat orang jawabnya raguragu sambil melihat ke arah pantai.

Berarti kalau nggak ada orang nggak malu dong ujarku sambil menarik tangannya agar mendekat pada saya.

Ya.. Nggak gitu jawabnya raguragu.

Saya udah jinak kok apalagi si boy ini paling jinak goda saya lagi sambil menunjuk kontol saya yang sudah agak menggembung.

Ih jorok ih jawabnya tertawa pelan.

Mau nggak?

Emm.. Bagaimana ya

Mau dech.. dan akhirnya dengan paksaan sedikit dan si Ria yang raguragu untuk duduk, saya berhasil menariknya bahkan Ria duduk dengan sedikit ragu.

Saya pangku Ria sambil melihat kembali ke arah pantai. Posisi Ria yang saya pangku menyamping hingga kalau melihat ke pantai agak menoleh sedikit. Posisi itu sungguh enak dan kelihatan si Ria juga menikmatinya, kelihatan dari tangan kanannya yang melingkar pada bahu saya.

Oh ya, Dani mau nanya hal pribadi, boleh nggak?
Boleh aja, Ria itu orangnya terbuka kok jawabnya sambil menggeser pantatnya supaya tidak terlalu merosot.

Wah si boy saya jadi berdiri garagara si Ria memperbaiki posisi duduknya hingga pantatnya yang semok semakin mepet sama si boy. Coba pembaca bayangkan seperti posisi saya saat ditemani cewek SMU berumur 18 tahun yang bongsor dan seksi, pasti si boy mau berontak keluar, so pasti coy.

Ria pernah nggak making love?
Mmh.. Gimana ya jawab Ria raguragu sambil menggigit jari kelingking tangan kirinya.
Ceritain dong.. bujuk saya sambil mengelus pahanya yang masih terbungkus rok abuabunya yang mini.

Lumayanlah sebagai permulaan pemanasan, ini kesempatan kalau Ria mau making love sama saya dan kalau tidak mau paling ditolak atau ditampar atau ditinggalkan, tapi dari perasaan saya sih, sepertinya mau.

Pernah sih sama pacar, tapi itu dulu sebelum putus

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Kok putus, kenapa emangnya? tanyaku sambil tangan kiri saya memegang pinggangnya yang langsing.
Sebetulnya Ria sayang sama dia, kalau cuma making love sich tidak apaapa

Yang penting pake kondom supaya aman

Terus apa masalahnya?

Ya itu, making lovenya agak aneh, masak Ria diikat dulu

Wah, itu sich namanya ada kelainan namanya, harusnya dengan lembut

Oh ya, Dani kalau making love sama tamunya secara lembut ya

Tentu saja, maka banyak cewek yang senang dengan cara yang romantis dan lembut
Asyik dong

Mau nyobain nggak? tantang saya sambil mengelus tangan kirinya yang ternyata sangat halus.
Wuhh.. Maunya tuch jawab Ria mencibirkan bibirnya yang seksi.

Pegang aja boleh nggak ya? tanya saya mengiba dan tangan kanan saya mulai mengelusngelus pahanya yang masih terbungkus seragam sekolahnya dengan lembut.

Emh.. Gimana ya.. Dikit aja ya jawab Ria mengejutkan saya yang tadinya cuma bercanda, eh tidak tahunya dapat durian runtuh.

Ria, mau bagian mana dulu? goda saya sambil mengelus punggungnya yang halus.

Ih genit ah.. candanya manja.

Saya naikkan tangan kanan saya mencoba menjamah payudara kirinya yang masih terbungkus seragam sekolahnya dan kelihatannya tidak ada penolakan dari Ria. Dengan perlahan lehernya saya cium perlahan dan jamahan tangan saya berubah menjadi remasan supaya membangkitkan gairahnya. Ternyata Ria adalah tipe cewek yang libidonya cepat naik.

Geli.. Ndi.. rintihnya pelan, tangan kirinya membantu tangan kanan saya untuk lebih aktif meremas payudara kiri dan kanannya secara bergantian. Lehernya yang putih saya cium dan jilat semakin cepat.

Sst.. pe.. lan.. Ndi..

Setelah beberapa menit, tibatiba Ria menurunkan tangan saya dan tangannya dengan terampil melepas tiga kancing atas bajunya serta mengarahkan tangan saya masuk ke dalam baju seragam SMUnya dan tangan kirinya mengusap pipi saya. 

Tangan kananku yang sudah separuh masuk baju seragamnya langsung masuk juga dalam BHnya yang ternyata berwarna putih polos. Gundukan payudaranya ternyata sudah keras dan tanpa menunggu abaaba saya remas payudaranya dengan perlahan, kadangkadang saya pelintir puting susunya.

Ndi.. Sst.. Mmh.. Yang ki.. ri.. sst.. rintihnya pelan takut kedengaran.
Ria, boleh nggak saya ci.. belum sempat habis pertanyaan saya, Ria sudah mencium saya dengan lembut yang kemudian saya balas ciumannya.

Semakin lama lidah saya mencari lidah Ria dan kami pun berciuman dengan mesra, bahkan saling menjilat bibir masingmasing. Sambil berciuman, kancing baju atas seragam Ria yang tersisa itu pun langsung saya lepas hingga tampaklah payudaranya dengan jelas. 

Kembali saya cium payudaranya. Selama beberapa menit berciuman, kuluman dan hisapan pada putingnya membikin Ria bertambah merintih dan mendesis, untung saja pada saat itu masih sepi dan bukan hari libur atau hari minggu.

Mmh.. gan.. ti.. sst.. kiri.. sstt.. rintih Ria memberi abaaba sambil tangan meraih kepala saya dan menggeser serta menekan pada payudaranya.
Ter.. Us.. Sst.. Ndi..

Tangan kanan saya yang sedang berada di pusarnya turun merayap masuk ke dalam rok abuabunya dan mengelus vaginanya yang masih terbungkus CD searah jarum jam.

Sst.. Terus.. Ndi rintih Ria yang ikut membantu menyingkapkan rok abuabu SMUnya ke atas hingga pantatnya yang putih menyentuh paha saya yang masih terbungkus celana jins.

Setelah beberapa saat, saya masukkan tangan kanan ke dalam CD putihnya yang ternyata ditumbuhi bulu halus yang terawat rapi dan saya usap beberapa menit.

Sst.. Ndi.. Ge.. Li.. Mmh.. gumam Ria pelan sambil matanya menatap setengah sayu. Gerakan jari tangan saya keluar masukkan ke dalam vaginanya yang mulai basah.

Mmh.. Sst.. Enak.. Ndi.. Te.. Rus.. Agak cepe.. tan.. Sst

Sst.. Ya.. Nah.. Sst.. Gitu rintih Ria yang kelihatan mulai terangsang hebat.

Tangan kiri saya yang tadinya hanya mengusapusap pinggangnya jadi aktif mengusap payudara kirinya dan saya percepat permainan tangan pada vaginanya dan tibatiba saja Ria menjepit tangan saya dan disusul keluarnya cairan putih, berarti Ria telah orgasme yang pertama.

Mmh.. Nikmat juga ya rasanya Ndi gumam Ria sambil memandangku sayu.

Mau nggak ngerasain si boy? bujuk saya melihat Ria yang sedang terangsang berat.

Mmh.. gumannya pelan, agak ragu Ria menjawab tapi akhirnya Ria pindah ke belakang mobil, wah tambah asyik nich.

Saya juga berpindah ke belakang mobil sambil melepas celana jins serta CD saya hingga bagian bawah saya bugil dan atasnya masih memakai kaos, untuk berjagajaga siapa tahu ada orang lewat.

Ndi.. Pelan aja guman Ria pelan sambil melepas CD putihnya hingga Ria sekarang bagian bawah atasnya juga bugil cuma memakai baju seragam SMUnya tanpa BH.

Ya, Sayang, kupakai kondom dulu ya supaya aman jawab saya sambil mengambil posisi duduk menghadap ke depan dan mengarahkan Ria dalam posisi saya pangku serta menghadap saya. Pantatnya yang semok saya pegang dengan kedua tangan dan memberi arahan pada Ria.

Pegangin si boy, ya tangan kanan pinta saya pada Ria yang memegang kontolku dan mengarahkan ke vaginanya yang masih sempit.

Nanti Ria dorong ke bawah ya, kalau udah pas kontolnya

Aduh.. Sakit.. rintih Ria karena kontol saya meleset pada bibir vaginanya.

Kembali saya arahkan kontol pada lubang vaginanya, pada usaha keempat, bless akhirnya masuk kepala dulu.

SsSt.. Pe.. Lan.. Ndi.. Rintih Ria sambil memegang tangan kiri saya dengan tangan kanannya dan mengigit bibir bawahnya dengan pelan.

Pertamanya sakit kok, tapi agak lama juga enak rayu saya sambil mendorong pinggulnya ke bawah hingga lama kelamaan, bless..

Akhh.. jerit Ria lirih karena kontol saya semuanya masuk dalam vaginanya.
Gimana rasanya?

Sakit sich, tapi.. Geli.. gumam Ria mencium saya dengan lembut. Dengan perlahan saya sodok vaginanya naik turun hingga Ria mendesis lirih.

Sst.. Agak.. ee.. tengah.. sst.. rintih Ria lirih sambil menggoyangkan pinggulnya hingga sodokan dan goyangan itu menimbulkan bunyi clop.. clop.. clop.., begitu kirakira.

Semakin lama sodokan saya percepat disertai dengan goyangan Ria yang makin Riar hingga tangan saya kewalahan menahan posisi vaginanya agar pas pada kontol saya yang keluar masuk makin cepat. Bahkan payudaranya bergoyanggoyang ke atas ke bawah, kadang membentur muka saya, sungguh nikmat sekali pembaca sekaRian.

Barengan ya keluarnya ya.. Mmh.. perintah saya pada Ria karena sepertinya lahar putih saya sudah sampai puncaknya, jadi saya berusaha bertahan beberapa menit lagi.

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Mmhm.. Sst.. Ya.. Ndi..

Ce.. Petan.. Sst.. Ndi.. rintih Ria sambil memeluk dan menjepit saya dengan keras. Rupanya Ria sudah mencapai puncaknya dengan goyangannya yang makin keras.

Ssrtss.. Seka.. Rang.. Sst.. Akhkk.. jerit Ria karena keluarnya cairan putih itu yang berbarengan dengan bobolnya pertahanan saya, secara bersaman kami saling memeluk menikmati sensasi yang luar biasa itu.

Beberapa saat kami masih berpelukan disertai tetesan keringat membasahi badan padahal mobil masih menjalankan ACnya hampir full.

Gimana rasanya, puas nggak tanya saya sambil mencium bibirnya yang indah itu. Ternyata enak juga making love sama Om Dani

Lain sama pacarnya Ria, agak kasar sich celotehnya sambil melepaskan pelukan saya dan memakai kembali CD dan BHnya yang berwarna putih itu, setelah Ria kembali memakai seragam sekolahnya dan tentu saya juga, jam telah menunjukkan pukul 11.45 siang.

Sebagai tanda terima kasih, gimana kalau Om Dani kutraktir Boleh saja, sekarang kita kemana? tanya saya melihat Ria menjalankan mobilnya menuju kota.

Pulang dong jawabnya manja.

Lho, terus saya ngapain

Nanti kukenalin sama mamanya Ria dan adiknya Ria, mau nggak Om?

Okey..

Ternyata Ria tinggal di perumahan mewah, pantas bawanya mobil. Tampak seorang wanita yang anggun dan cantik berusia kurang lebih 47 tahun sedang membaca sebuah majalah. Tapi yang menarik perhatian saya, baju longdress yang dikenakannya dengan belahan atas yang rendah hingga memperlihatkan payudaranya yang berwarna putih itu, mungkin lebih besar daripada punya Ria, tingginya kirakira 163 cm/50 kg.

Selamat siang Bu sapa saya sopan.

Selamat siang Pak jawabnya ramah sambil bersalaman dengan saya.

Ini Ma, guru privat matematika Ria yang baru, rencananya sich abis makan siang kita belajar
Oh ini to, yang namanya Pak Dani yang sering diceritain Ria

E.. Eh.. Ya.. jawab saya tergagapgagap karena begitu lihainya Ria memperkenalkan saya sebagai guru privatnya, pelajaran matematika lagi, aduh.. gawat padahal saya tidak bisa apaapa.

Setelah berbicara dengan ibunya mengenai les dan biaya tetek bengek lainnya, disepakati bahwa les privat cuma bisa saya lakukan dua minggu, itu pun harinya selang seling. Siang itu saya makan bersama Ria setelah ditinggal ibunya pergi keluar dan baru pulang sore hari. Ria sudah berganti pakaian dengan celana pendek dan kaos ketat khas ABG.

Gila kamu Ria, nanti kalau ketahuan ibumu gimana?

Tenang aja Om, mama itu jarang kok nyampurin urusan Ria
Oh, gitu

Katanya Om mau ngajarin Ria goda Ria penuh arti sambil mengerling nakal. Ini baru namanya surga dunia, setelah puas makan kami mengobrol sambil menonton film DVD yang dibawa Ria.

Selama dua minggu itu sebelum Ria akhirnya pindah ke Jakarta, kami sering making love tanpa sepengetahuan mamanya, pokoknya hampir tiap bertemu dengan berbagai posisi, yang sering di mobil, kamar tidur, kamar mDani, bahkan di suatu acara ulang tahun mamanya, saya diundang.

Gimana Ndi, ramai nggak ulang tahun mama saya?

Wah, ramai sekali, pasti papamu pejabat ya?

Ah enggak kok, Papa itu pengusaha

Oh gitu jawab saya sambil memperhatikan Ria yang malam itu memakai gaun yang sungguh indah, apalagi belahan atas gaunnya sungguh rendah hingga memperlihatkan payudaranya yang putih itu, mungkin tidak pake BH, gaunnya yang berwarna hijau cuma sebatas di atas lutut.

Bahkan kalau Ria duduk dan saya perhatikan gaun bawahnya, mungkin dengan sengaja Ria membuka gaun bawahnya hingga memperlihatkan CDnya yang berwarna merah muda itu. Wow, sungguh membuat si boy berontak, tapi saya purapura cool saja.

Ndi, Ria lagi pengin nich, gimana? tanya Ria tibatiba sambil mendekat pada saya.

Kita cari ruangan yuk ajak saya yang kebetulan tadi melihat ruangan dekat taman sedang kosong.
Lho kok ke sini, apa tidak ke kamar? tanya Ria heran.

Bosan ah di kamar, cari variasi lain, mau nggak?

Ayo, cepetan waktunya mepet nich gandeng Ria terburuburu.

Ria, kamu malam ini can.. belum sempat saya berkata romantis sudah dipotong Ria dengan ciumannya yang melumat bibir saya dengan ganas, kami pun berciuman dengan alot sambil tangan saya masuk ke belahan gaunnya dan meremas payudaranya dengan gemas.

Mmh.. gumam Ria karena bibirnya sudah menyatu dengan bibir saya sambil tangannya membuka resleting celana panjang saya dan meremasremas kontol saya yang sudah berdiri sejak tadi.

Beberapa menit kami saling melakukan ciuman dan remasan hingga akhirnya Ria mendorong saya perlahan.

Ayo Ndi, buka celanamu perintah Ria sambil melepas CD saya dan Ria mengambil posisi berjongkok untuk menghisap kontolku dengan sedotan yang agak keras.

Pe.. Lan.. Aja.. pinta saya pada Ria karena kerasnya hisapan Ria hingga semua kontol saya masuk pada mulutnya. Beberapa menit telah berlalu dan saya sungguh tidak tahan dengan posisi tersebut.

Gantian dong.. pinta saya pada Ria sambil saya berjongkok dan membuka CD merah mudanya serta menghisap vaginanya dan mencari biji kacangnya, menghisap dan menjilat sampai dalam vaginanya hingga semakin banyak cairan yang keluar dan Ria semakin merintihrintih dalam posisi berdiri.
Sst.. Isep.. Yang keras.. Ndi.. Sst..

Udah Ndi.. Sst.. Ayo.. rintihan dan celotehan Ria meminta saya untuk memasukkan si boy ke dalam vaginanya.

Kami sekarang berdiri tapi Ria menghadap ke tembok, saya singkap gaunnya dari belakang, dengan dibantu Ria saya berusaha menyodokkan kontol saya dari belakang pantatnya. Akhirnya masuk semua kontol saya dalam vaginanya, sodokan demi sodokan dengan cepat membuat Ria merintih meminta saya segera mengakhiri permainan itu, beberapa puluh menit kemudian..

Sst.. Ayo.. Ndi.. Sst.. Keluarin..
Ria udah pegel nich sst.. rintih Ria lirih karena kami jarang melakukannya dalam posisi berdiri.
Sst.. Aduh.. Akhkk.. Dan akhirnya croott.. croot.. Keluarlah lahar putih itu bersamaan dengan jeritan Ria.

Itulah malam terakhir kami sebelum Maria dan mamanya pindah ke Jakarta mengikuti tugas papanya yang saya dengar dipromosikan jadi general manager di sana. Selamat jalan Ria, sampai ketemu lagi lain waktu, dan kalau kamu membaca cerita ini, jangan lupa ya kasih komentarmu bagian mana yang kurang.



ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Saturday, March 30, 2019

Kusedot Habis Cairan Memeknya Sambil Sesekali Kuciumi Paha Putih Mulus Tante Sonya - LapetBecek.

Kusedot Habis Cairan Memeknya Sambil Sesekali Kuciumi Paha Putih Mulus Tante Sonya - LapetBecek.


Namaku Wawan. Umurku 23 tahun, dan saat ini aku sedang kuliah di salah satu perguruan di jakarta, namun aku putuskan untuk sambil bekerja selama aku harus mebiayai kuliah ku.

Ekonomi keluargaku termasuk pas-pasan. Ayahku hanyalah seorang pensiunan pegawai bank pemerintah di Sukabumi. Sedangkan ibuku bekerja sebagai guru sebuah SMA negeri di sana. Aku tinggal di tempat kos di daerah Jakarta Barat.


Karena uang kiriman orang tuaku kadang-kadang terlambat dan terkadang bahkan tidak ada kiriman sama sekali, untuk bertahan hidup, akupun menjadi guru privat anak-anak SMA. Memang aku beruntung dikaruniai otak yang lumayan encer.

Akupun hidup prihatin di ibukota ini, terkadang seharian aku hanya makan supermie saja untuk mengganjal perutku. Aku pikir tidak mengapa, asal aku bisa hemat untuk bisa membeli buku kuliah dan lain sebagainya, sehingga aku bisa lulus dan membanggakan kedua orang tuaku. Terkadang aku iri melihat teman-teman kuliahku. Mereka sering dugem, berpakaian bagus, bermobil, mempunyai HP terbaru, dll.

Salah satu dari teman kuliahku bernama Monika. Dia seorang gadis cantik dan kaya. Ia anak seorang direktur sebuah perusahaan besar di Jakarta. Percaya atau tidak, dia adalah pacarku. Kadang aku heran, kok dia bisa tertarik padaku. Padahal banyak teman laki-laki yang bonafid, mengejarnya. 

Ketika kutanyakan hal ini, ini bukan ge-er, dia bilang kalau menurutnya aku orang yang baik, sopan dan pintar. Disamping itu, dia suka dengan wajahku yang katanya “cute”, dan perawakanku yang tinggi, tegap, kekar, dan berisi. Nggak percuma juga aku sering latihan karate, renang, bola, dan voli waktu di Sukabumi dulu.

Monika dan aku telah berpacaran semenjak dua tahun belakangan ini. Walaupun kami berbeda status sosial, dia tidak tampak malu berpacaran denganku. Akupun sedikit minder bila menjemputnya menggunakan motor bututku, di rumahnya yang berlokasi di Pondok Indah. Sering orang tuanya, mereka juga baik padaku, menawarkan untuk menggunakan mobil mereka jika kami akan pergi bersama. 

Tetapi aku memang mempunyai harga diri atau gengsi yang tinggi (menurut Monika pacarku, gengsiku ketinggian), sehingga aku selalu menolak. Kemana-mana aku selalu menggunakan motor bersama Monika.

Monikapun tidak berkeberatan bahkan mengagumi prinsip hidupku. Saat makan atau nonton, aku selalu menolak bila dia akan mentraktirku. Aku bilang padanya sebagai laki-laki aku yang harus bayarin dia. Meskipun tentu saja kami akhirnya hanya makan di rumah makan sederhana dan nonton di bioskop yang murah. Itupun aku lakukan kalau sedang punya uang. Kalau tidak ya kami sekedar ngobrol saja di rumahnya atau di tempat kostku.

Monika adalah gadis baik-baik. Aku sangat mencintainya. Sehingga dalam berpacaran kami tidak pernah bertindak terlalu jauh. Kami hanya berciuman dan paling jauh saling meraba. Memang benar kata orang, bila kita benar-benar mencintai seseorang, kita akan menghormati orang tersebut. 

Monika pernah bilang padaku, kalau ia ingin mempertahankan keperawanannya sampai ia menikah nanti. Terlebih akupun waktu itu masih perjaka. Mungkin hal ini sukar dipercaya oleh pembaca, mengingat trend pergaulan anak muda Jakarta sekarang.

Keadaanku mulai berubah semenjak beberapa bulan yang lalu. Saat itu aku ditawari sebuah peluang untuk berwiraswasta oleh seorang temanku. Aku tertarik mendengar cerita suksesnya. Terlebih modal yang dibutuhkanpun sangat kecil, sehingga aku berpikir tidak ada salahnya untuk mencoba.

Hasilnya ternyata luar biasa. Mungkin memang karena bidang ini masih banyak peluang, disamping strategi pemasaran yang disediakan oleh program ini sangat jitu. Penghasilankupun per bulan sekarang mencapai jutaan rupiah. Mungkin setingkat dengan level manajer perusahaan kelas menengah.

Bekerjanyapun dapat part-time sambil disambi kuliah. Memang beruntung aku menemukan program ini.

Semenjak itu, penampilanku berubah. Gaya hidup yang sudah lama aku impikan sekarang telah dapat kunikmati. HP terbaru, pakaian bagus, sudah dapat aku beli. Semakin sering aku mengajak Monika untuk makan di restoran mahal serta nonton film terbaru di bioskop 21. 

Monika sempat kaget dengan kemajuanku. Sempat disangkanya aku berusaha yang ilegal, seperti menjual narkoba. Tetapi setelah aku jelaskan apa bisnisku, dia pun lega dan ikut senang. Disuruhnya aku bersyukur pada Tuhan karena telah memberikan jalan kepadaku.

Hanya satu saja yang masih kurang. Aku belum punya mobil. Setelah menabung dari hasil usahaku selama berbulan-bulan, akhirnya terkumpul juga uang untuk membeli mobil bekas. Kulihat di suratkabar dan tertera iklan tentang mobil Timor tahun 1997 warna gold metalik. Aku tertarik dan langsung kutelpon si penjualnya.

“Ya betul… mobil saya memang dijual”. Suara seorang wanita menjawab di ujung telepon.

“Harganya berapa Bu?”

“Empat puluh delapan juta”

“Kok mahal sih Bu?”

“Kondisinya bagus lho.. Semuanya full orisinil”

Dengan cepat kukalkulasi danaku. Wah.. Untung masih cukup, walaupun aku harus menjual motorku dulu. Tetapi akupun berpikir, siapa tahu harganya masih bisa ditawar. Kuputuskan untuk melihat mobilnya terlebih dahulu.

“Alamatnya dimana Bu?”

Diapun kemudian memberikan alamatnya, dan aku berjanji untuk datang ke sana sore ini sehabis kuliah.

Setelah mencari beberapa lama, sampai juga aku di alamat yang dimaksud.

“Selamat sore” sapaku ketika seorang wanita cantik membuka pintu.

“Oh sore..” jawabnya.

Aku tertegun melihat kecantikan si ibu. Usianya mungkin sekitar 35 tahunan, dengan kulit yang putih bersih, dan badan yang seksi.

Payudaranya yang tampak penuh di balik baju “you can see” menambah kecantikannya. Agar pembaca dapat membayangkan kecantikannya, aku bisa bilang kalau si ibu ini 80% mirip dengan Sally Margaretha, bintang film itu.

SINICAPSA - Agen Judi Poker Domino99 Capsa Susun Ceme Live Poker Indonesia

“Saya Wawan yang tadi siang telepon ingin melihat mobil ibu”

“Oh.. Ya silakan masuk.”

Akupun masuk ke dalam rumahnya.

“Tunggu sebentar ya Wan. Mobilnya masih dipakai sebentar menjemput anakku les. Mau minum apa?”

“Ah.. Nggak usah ngerepotin.. Apa saja deh Bu”

Akupun kemudian duduk di ruang tamu. Tak lama si ibu datang dengan membawa segelas air sirup.

“Kamu masih kuliah ya,” tanyanya setelah duduk bersamaku di ruang tamu

“Iya Bu.. Hampir selesai sih “

“Ayo diminum.. Beruntung ya kamu.. Dibelikan mobil oleh orang tuamu” si ibu berkata lagi.

Kuteguk sirup pemberian si ibu. Enak sekali rasanya menghilangkan dahagaku.

“Oh.. Ini saya beli dari usaha saya sendiri, Bu. Mangkanya jangan mahal-mahal dong” jawabku.

“Wah.. Hebat kamu kalau gitu. Memang usaha apa kok masih kuliah sudah bisa beli mobil”

“Yah usaha kecil-kecilan lah” jawabku seadanya.

“Ngomong-ngomong mobilnya kenapa dijual Bu?”

“Aduh kamu ini ba Bu ba Bu dari tadi. Saya kan belum terlalu tua. Panggil saja tante Sonya.” jawabnya sambil sedikit tertawa genit.

“Mobilnya akan saya jual karena mau beli yang tahunnya lebih baru”

“Oh begitu..” jawabku.

Kemudian tante Sonya tampak melihatku dengan pandangan yang agak lain. Agak rikuh aku dibuatnya. Terlebih tante Sonya duduk sambil menumpangkan kakinya, sehingga rok mininya agak sedikit terangkat memperlihatkan pahanya yang putih mulus.

“Anaknya berapa tante. Terus suami tante kerja dimana?” tanyaku untuk menghilangkan kerikuhanku.

“Anakku satu. Masih SD. Suamiku sudah nggak ada. Dia meninggal dua tahun yang lalu” jawabnya.

“Waduh.. Maaf ya tante”

“Nggak apa kok Wan.. Kamu sendiri sudah punya pacar?”

“Sudah, tante”

“Cantik ya?”

“Cantik dong tante..” jawabku lagi.

Duh, aku makin rikuh dibuatnya. Kok pembicaraannya jadi ngelantur begini. Tante Sonya kemudian beranjak duduk di sebelahku.

“Cantik mana sama tante..” katanya sambil tangannya meremas tanganku.

“Anu.. Aduh.. Sama-sama, tante juga cantik” jawabku sedikit tergagap.

“Kamu sudah pernah begituan dengan pacarmu?”.

Sambil berkata, tangan tante Sonya mulai berpindah dari tanganku ke pahaku.

“Belum.. Tante.. Saya masih perjaka.. Saya nggak mau begituan dulu” jawabku sambil menepis tangan tante Sonya yang sedang meremas-remas pahaku.

Jujur saja, sebenarnya akupun sudah mulai terangsang, akan tetapi saat itu aku masih dapat berpikir sehat untuk tidak mengkhianati Monika pacarku. Mendengar kalau aku masih perjaka, tampak cerita sex tante Sonya tersenyum.

“Mau tante ajarin caranya bikin senang wanita?” tanyanya sambil tangannya kembali merabai pahaku, dan kemudian secara perlahan mengusap-usap penisku dari balik celana.

“Aduh.. Tante.. Saya sudah punya pacar.. Nggak usah deh..”

“Mobilnya kapan datang sih?” lanjutku lagi.

“Sebentar lagi.. Mungkin macet di jalan. Mau minum lagi? “

Tanpa menunggu jawabanku, tante Sonya pergi ke belakang sambil membawa gelasku yang telah kosong. Lega juga rasanya terlepas dari bujuk rayu tante Sonya. Beberapa menit kemudian, tante Sonya kembali membawa minumanku.

“Ayo diminum lagi” kata tante Sonya sambil memberikan gelas berisi sirup padaku.

Kuteguk sirup itu, dan terasa agak lain dari yang tadi. Tante Sonya kemudian kembali duduk di sebelahku.

“Ya sudah.. Kamu memang setia nih ceritanya.. Kita ngobrol aja deh sambil menunggu mobilnya datang, OK?”

“Iya tante..” jawabku lega.

“Kamu ngambil jurusan apa?”

“Ekonomi, tante”

“Kenal pacarmu di sana juga?”

Waduh.. Aku berpikir kok si tante kembali nanyanya yang kayak begituan.

“Iya dia teman kuliah”

“Ceritain dong gimana ketemuannya”

Yah daripada diminta yang nggak-nggak, aku setuju saya menceritakan padanya tentang kisahku dengan Monika. Kuceritakan bagaimana saat kami berkenalan, ciri-cirinya, acara favorit kami saat pacaran, tempat-tempat yang sering kami kunjungi.

Setelah beberapa lama bercerita, entah mengapa nafsu birahiku terangsang hebat. Akupun merasakan sedikit keringat dingin mengucur di dahiku.

“Kenapa Wan.. Kamu sakit ya” tanya tante Sonya tersenyum sambil kembali meremas tanganku.

Tangannya kemudian beralih ke pahaku dan kembali diusap dan diremasnya perlahan.

“Anu tante rasanya kok agak aneh ya?” jawabku.

“Tapi enak kan?”

Tante Sonyapun kemudian mendekatkan wajahnya ke wajahku, dan kemudian bibir kamipun telah saling berpagut. Tak kuasa lagi aku menolak tante Sonya. Nafsuku telah sampai di ubun-ubun.

SINICAPSA - Agen Judi Poker Domino99 Capsa Susun Ceme Live Poker Indonesia

“Saya tadi dikasih apa tante” tanyaku lirih.

“Ah.. Cuma sedikit obat kok. Supaya kamu bisa lebih rileks” jawabnya sambil tangannya mulai membuka retsleting celanaku.

“Ayo, tante ingin merasakan penismu yang masih perjaka itu” lanjutnya sambil kembali menciumi wajahku.

Tante Sonyapun kemudian membuka celanaku beserta celana dalamnya sekaligus.

“Hmm.. Besar juga ya punyamu. Tante suka tongkol besar anak muda begini”.

Tangannya mulai mengocok penisku perlahan. Kemudian tante Sonya merebahkan kepalanya dipangkuanku. Diciumnya kepala penisku, dan lantas dengan bernafsu dikulumnya penisku yang sudah tegak menahan gairah berahi.

“Ah.. Tante..” desahku menahan nikmat, ketika mulut tante Sonya mulai menghisap dan menjilati penisku.

Tangan tante Sonyapun tak tinggal diam. Dikocoknya batang penisku, dan diusap-usapnya buah zakarku. Setelah sekian lama penisku dipermainkannya, kembali tante Sonya bangkit dan menciumiku.

“Kita lanjutin pelajarannya di kamar yuk sayang..” bisiknya.

Akupun sudah tak kuasa menolak. Nafsu berahi telah menguasai diriku. Kamipun beranjak menuju kamar tidur tante Sonya di bagian belakang rumah. Sesampainya aku di kamar, tante Sonya kembali menciumiku. Kemudian tangankupun diraihnya dan diletakkan di payudaranya yang membusung.

“Ayo sayang.. Kamu remas ya”

Kuikuti instruksi tante Sonya dan kuremas payudara miliknya. Tante Sonyapun terdengar mengerang nikmat.

“Sayang… tolong bukain baju tante ya”.

Tante Sonya membalikkan badan dan akupun membuka retsleting baju “you can see”nya. Setelah terbuka, tante Sonya kembali berbalik menghadapku.

“BHnya sekalian donk sayang..” ujarnya.

Kuciumi kembali wajahnya yang ayu itu, sambil tanganku mencari-cari pengait BH di punggungnya.

“Aduh.. Kamu lugu amat ya.. Tante suka..” katanya disela-sela ciuman kami.

“Pengaitnya di depan, sayang..”

Kuhentikan ciumanku, dan kutatap kembali BHnya yang membungkus payudara tante Sonya yang besar itu. Kubuka pengaitnya sehingga payudara kenyal itupun seolah meloncat keluar.

“Bagus khan sayang.. Ayo kamu hisap ya..”

Tangan tante Sonya merengkuh kepalaku dan didorong ke arah dadanya. Tangannya yang satunya lagi meremas payudaranya sendiri dan menyorongkannya ke arah wajahku.

“Ah.. Enak.. Anak pintar.. Sshh” desah tante Sonya ketika aku mulai menghisap payudaranya.

“Jilati putingnya yang..” instruksi tante Sonya lebih lanjut. Dengan menurut, akupun menjilati puting payudara tante Sonya yang telah mengeras.

Kemudian aku kembali menghisap sepasang payudaranya bergantian. Setelah puas aku hisapi payudaranya, tante Sonya kemudian mengangkat kepalaku dan kembali menciumiku.

“Sekarang kamu buka rok tante ya”

Tante Sonya merengkuh tanganku dan diletakkannya di pantatnya yang padat.

Kuremas pantatnya, lalu kubuka retsleting rok mininya. Aku terbelalak melihat Tante Sonya ternyata menggunakan celana dalam yang sangat mini. Seksi sekali pemandangan saat itu. Tubuh tante Sonya yang padat dengan payudara yang membusung indah, ditambah dengan sepatu hak tinggi yang masih dikenakannya.

Kembali tante Sonya mencium bibirku. Lantas ditekannya bahuku, membuatku berlutut di depannya. Tangan tante Sonya lalu menyibakkan celana dalamnya sehingga vaginanya yang berbulu halus dan tercukur rapi nampak jelas di depanku.

“Cium di sini yuk sayang..” perintahnya sambil mendorong kepalaku perlahan.

“Oh..my god.. Sshh” erang tante Sonya ketika mulutku mulai menciumi vaginanya.

Kujilati juga vagina yang berbau harum itu, dan kugigit-gigit perlahan bibir vaginanya.

“Ahh.. Kamu pintar ya.. Ahh” desahnya.

Tante Sonya lantas melepaskan celana dalamnya, sehingga akupun lebih bebas memberikan kenikmatan padanya.

“Jilat di sini sayang..” instruksi tante Sonya sambil tangannya mengusap klitorisnya.

Kujilati klitoris tante Sonya. Desahan tante Sonya semakin menjadi-jadi dan tubuhnya meliuk-liuk sambil tangannya mendekap erat kepalaku. Beberapa saat kemudian, tubuh tante Sonyapun mengejang.

“Yes.. Ah.. Yes..” jeritnya.

Liang vaginanya tampak semakin basah oleh cairan kewanitaannya. Kusedot habis cairan memek nya sambil sesekali kuciumi paha mulus tante Sonya. Tak percuma ilmu yang kudapat selama ini dari pengalamanku menonton dan mengkoleksi video porno. & bacaan dewasa

“Kita terusin di ranjang yuk..” ajaknya setelah mengambil nafas panjang.

Akupun kemudian melucuti semua pakaianku. Tante Sonya lalu membuka sepatu hak tingginya, sehingga sambil telanjang bulat, kami merebahkan diri di ranjang.

“Ciumi susu tante lagi dong yang..”

Aku dengan gemas mengabulkan permintaannya. Payudara tante Sonya yang membusung kenyal, tentu saja membuat semua lelaki normal, termasuk aku, menjadi gemas. Sementara mulutku sibuk menghisap dan menjilati puting payudara tante Sonya, tangannya menuntun tanganku ke vaginanya. Akupun mengerti apa yang ia mau. Tanganku mulai mengusap-usap vagina dan klitorisnya.

Tante Sonya kembali mengerang ketika nafsu berahinya bangkit kembali. Ditariknya wajahku dari payudaranya dan kembali diciuminya bibirku dengan ganas. Selanjutnya, tante Sonya menindih tubuh atletisku. Dijilatinya dada bidangku dan kedua putingnya dan kemudian perut sixpackku pun tak lupa diciuminya.

Sesampainya di penisku, dengan gemas dijilatinya lagi batangnya. Tak lama kemudian, kepala tante Sonyapun sudah naik turun ketika mulutnya menghisapi penisku.

“Sekarang tante pengin ambil perjakamu ya..”

Sambil berkata begitu, tante Sonya menaiki tubuhku. Diarahkannya penisku ke dalam vaginanya. Rasa nikmat luar biasa menghinggapiku, ketika batang penisku mulai menerobos liang memek tante Sonya.

“Uh.. Nikmat sekali.. Tante suka tongkolmu.. Enak..” desah tante Sonya sambil menggoyangkan tubuhnya naik turun di atas tubuhku.

“Heh.. Heh.. Heh..” begitu suara yang terdengar dari mulut tante Sonya. Seirama dengan ayunan tubuhnya di atas penisku.

“Tante suka.. Ahh.. Ngent*tin anak muda.. Ahh.. Seperti kamu.. Yes.. Yes..”

Tante Sonya terus meracau sambil menikmati tubuhku. Tangannya kemudian menarik tanganku dan meletakkannya di payudaranya yang bergoyang-goyang berirama. Akupun meremas-remas payudara kenyal itu. Suara desahan tante Sonya semakin menjadi-jadi.

“Enak.. Ahh.. Ayo terus.. ent*tin tante.. Ah.. Anak pintar.. Ahh..”

Tak lama tubuh tante Sonyapun kembali mengejang. Dengan lenguhan yang panjang, tante Sonya mengalami orgasme yang kedua kalinya. Tubuh tante Sonya kemudian rubuh di atasku. Karena aku belum orgasme, nafsukupun masih tinggi menunggu penyaluran. Kubalikkan tubuh tante Sonya, dan kugenjot penisku dalam liang kewanitaannya. Rasa nikmat menjalari seluruh tubuhku. Kali ini eranganku yang menggema dalam kamar tidur itu.

“Oh.. Enak tante.. Yes.. Yes..” erangku ditengah suara ranjang yang berderit keras menahan guncangan.

“Wawan mau keluar tante..” kataku ketika aku merasakan air mani sudah sampai ke ujung penisku.

“Keluarin di mulut tante, sayang..”

Akupun mencabut keluar penisku dan mengarahkannya ke wajah tante Sonya. Tangan tante Sonya langsung meraih penisku, untuk kemudian dimasukkan ke dalam mulutnya.

“Ahh.. Tante..” jeritku ketika aku menyemburkan air maniku dalam mulut tante Sonya.

Tante Sonya lantas mengeluarkan penisku dan mengusap-usapkannya pada seluruh permukaan wajahnya yang cantik.

Setelah membersihkan diri, kamipun kembali duduk di ruang tamu.

“Enak Wan?” tanyanya sambil tersenyum genit.

“Enak tante… memang tante sering ya beginian”

“Nggak kok.. Kalau pas ada anak muda yang tante suka saja..”

“Oh.. Tante sukanya anak muda ya..”

“Iya Wan.. Disamping staminanya masih kuat.. Tante juga merasa jadi lebih awet muda.” jawab tante Sonya genit.

Tak lama mobil yang dinantipun datang. Akhirnya aku jadi membeli mobil tante Sonya itu. Disamping kondisinya masih bagus, tante Sonya memberikan korting delapan juta rupiah.

“Asal kamu janji sering-sering main ke sini ya” katanya sambil tersenyum saat memberikan potongan harga itu.

Kejadian ini berlangsung sebulan yang lalu. Sampai saat ini, aku masih berselingkuh dengan tante Sonya. Sebenarnya aku diliputi perasaan berdosa kepada Monika pacarku. Tetapi apa daya, setelah kejadian itu, aku jadi ketagihan bermain cerita seks Aku tetap sangat mencintai pacarku, dan tetap menjaga batas-batas dalam berpacaran. Tetapi untuk menyalurkan hasratku, aku terus berhubungan dengan tante Sonya.

Bisniskupun makin lancar. Keuanganku semakin membaik, sehingga aku sanggup memberikan hadiah-hadiah mahal pada Monika untuk menutupi rasa bersalahku.

Sering orang tuanya, mereka juga baik padaku, menawarkan untuk menggunakan mobil mereka jika kami akan pergi bersama. Tetapi aku memang mempunyai harga diri atau gengsi yang tinggi (menurut Monika pacarku, gengsiku ketinggian), sehingga aku selalu menolak. Akupun sedikit minder bila menjemputnya menggunakan motor bututku, di rumahnya yang berlokasi di Pondok Indah.



SINICAPSA - Agen Judi Poker Domino99 Capsa Susun Ceme Live Poker Indonesia

Friday, March 29, 2019

Dengan Posisi Menduduki Kursi Sambil Mengangkang Lebar Novi Memperlihat Gundukan Daging Yang Berbulu Tipis

Dengan Posisi Menduduki Kursi Sambil Mengangkang Lebar Novi Memperlihat Gundukan Daging Yang Berbulu Tipis.


Perkenalkan nama saya Andhika dan saya seorang pengusaha sebuah perusahaan tambang yang mempunyai banyak cabang di seluruh Indonesia. Bulan lalu saya urus perijinan ke kantor cabang daerah di Bali. Sеtеlаh mеlаkukаn реrjаlаnаn udаrа hаmрir 2 jаm dаri Semarang, аkhirnуа saya ѕаmраi juga. Di bаndаrа, Saya ѕudаh ditunggu oleh Manager dan staff dari Kantor cabang.


Kаmi lаlu ѕаling bеrjаbаt tаngаn, mаѕing-mаѕing mеmреrkеnаlkаn diri. Lеlаki itu nаmаnуа Pаk Jaka, Lеlаki ѕаtunуа bеrnаmа Pаk David. Tеruѕ уg wаnitа nаmаnуа Ibu Novi. Oh iуа, ini mеmаng kаli реrtаmа saya bеrtеmu mukа dеngаn mеrеkа. Sеjеnаk kаmi ngоbrоl bаѕа bаѕi di аrеа bаndаrа.

Sеlаng ѕерuluh mеnit, mоbil реnjеmрut mеmbаwа saya kе ѕеbuаh rumаh mаkаn tеrnаmа di kоtа itu. Pеrjаlаnаn dаri bаndаrа kе rumаh mаkаn kurаng lеbih mеmаkаn wаktu 30 mеnit. Di ѕеlа mаkаn ѕiаng itu, Pаk Ketu dаn Pаk David mеnсеritаkаn bаnуаk hаl tеntаng kоtа уg saya ѕinggаhi.

Sеmеntаrа Ibu Novi уg uѕiаnуа ѕеkitаr 31tаhun tidаk bаnуаk biсаrа. Sеѕеkаli wаnitа itu hаnуа mеnсuri раndаng. Nаmun saya kurаng tеrlаlu реduli.

Mаkаn ѕiаng uѕаi. Pаrа реnjеmрut mеngаjаk ѕу kеliling kоtа. Saуa duduk dijоk dераn bеrѕаmа Pаk Jaka. Di dаlаm mоbil, Pаk David dаn Pаk Jaka mаlаh уg lеbih ѕеring ngbrol berdua tentang hobby mereka. Sеdаngkаn Ibu Novi tidаk bаnуаk ngоmоng. Pаling ѕеѕеkаli ѕаjа diа ikut nуеlеtuk .Mеnjеlаng ѕоrе, kаmi mеnuju hоtеl. Pаk Jaka mеmеѕаn duа kаmаr.

“Sаtu kаmаr untuk Mаѕ Andhika dаn Pаk David, ѕаtu kаmаr lаgi untuk Bu Novi. Kаmаrnуа bеrdеkаtаn, kоk,” kаtа Pаk Jaka ѕаmbil mеmbаgi kunсi kаmаr hоtеl.

“Lоh, Pаk Jaka nggаk nginар di ѕini?” tаnуа ѕaуa.

“Nggаk. Nаnti ѕу tidur di rumаh ѕаjа. Adа tugаѕ kаntоr уg hаruѕ ѕу ѕеlеѕаikаn mаlаm ini. Kаlо Mаѕ Andhika butuh ѕеѕuаtu, Pаk David dаn Bu Novi ѕiар mеmbаntu. Saуa ѕudаh tugаѕkаn kераdа kеduа оrаng itu,” ujаr Pаk Jaka. Pаk David dаn Bu Novi mеngаnggukаn kераlа ѕесаrа bеrѕаmааn ѕеbаgаi tаndа ѕiар.

“Oh iуа, biаr nаnti kооrdinаѕinуа mudаh, ѕilаkаn Mаѕ Andhika саtаt nоmоr роnѕеl Bu Novi,” lаnjut Pаk Jaka.

“Siар, Pаk Jaka!” bаlаѕ ѕу.

Tаk bеrара lаmа, Pаk Jaka рun раmit. Sу, Pаk David dаn Bu Novi lаlu mаѕuk kаmаr hоtеl. Jаrum jаm di kаmаr hоtеl mеnunjuk аngkа 21.00 WIB. Pаk David ѕudаh tеrkараr lеbih dulu di аtаѕ kаѕur. Tidurnуа рulаѕ ѕеkаli ѕаmраi ngоrоk .Diа mungkin ѕаngаt kесареkаn. Mаklum, ѕеjаk ѕiаng diа уаng nуеtir mоbil. Sеmеntаrа ѕу mаѕih mеnоntоn tеlеviѕi. Mаtа ѕу bеlum ngаntuk. Pаdаhаl, ѕу jugа lеtih. Tibа-tibа роnѕеl ѕу bеrdеring.

“Mаlаm Pаk Andhika…Bаgаimаnа iѕtirаhаtnуа, nуаmаn kаh? Mааf jikа mеnggаnggu” Tеrtuliѕ nаmа Bu Novi ѕеbаgаi реngirim bbm.

“Mаlаm jugа Bu Novi…Lumауаnlаh, nуаmаn jugа. Tарi lеbih nуаmаn lаgi kаlо аdа реrеmрuаn уg mаu mijitin dаn nеmеnin ѕу….hеhеhе” bаlаѕ ѕaуa.

“Oh….gitu уаh. Aра реrlu ѕу саrikаn, Pаk? Biаr ѕу tаnуа dulu kе реtugаѕ аtаu ѕесuritу hоtеl.” Bu Novi mеmbаlаѕ SMS ѕaуa.

“Silаkаn ѕаjа kаlо аdа…hеhе ” jаwаb ѕaуa.

Sеkitаr ѕерuluh mеnit bеrѕеlаng, bbm bаru mаѕuk kероnѕеl ѕу. “Mааf Pаk Andhika, hоtеl ini tidаk mеnуеdiаkаn tukаn рijаt реrеmрuаn. Adаnуа tukаng рijаt lаki-lаki. Aра bapak mаu?”
“Kаlо уg mijit lаki-lаki, ѕеbаiknуа ѕу tidur ѕаjа….hеhеhе” bаlаѕ ѕaуa.

“Hеhе iуа уаh Pаk. Sауаngnуа ѕу jugа tidаk biѕа mijit…hеhе” kаtа Bu Novi dаlаm bbm-nуа.

“Yа ѕudаh, nggаk ара-ара. Mаkаѕih уа, Bu Novi.”

“Sаmа-ѕаmа, Pаk. Sеlаmаt bеriѕtirаhаt.”

Mаlаm kiаn lаrut. Jаrum jаm mеnunjuk аngkа 23.30 WIB. Rаѕа kаntuk bеlum mеndеkар saya. Saya mаѕih аѕуik nоntоn tеlеviѕi. Pоnѕеl ѕу kеmbаli bunуi. Sаtu bbm mаѕuk dаri Bu Novi.

“Aра Pаk Andhika ѕudаh tidur? Saya nggаk biѕа tidur.”
“Bеlum. Kеnара, Bu?” tаnуа saya, dаtаr ѕаjа.

“Nggаk ара-ара kоk, Pаk. Saya lg butuh tеmеn ngоbrоl ѕаjа. Eh, ара Pаk David ѕudаh tidur?”

“Sudаh, ѕеjаk jаm 9 tаdi.”

“Oh…Pаk Andhika lаgi ngараin?”

“Sу mаѕih nоntоn tv ѕеmbаri rеbаhаn. Ini filmnуа lg hоt…ѕеru & раnаѕ! Hеhе. Bu Novi lg ngараin?”
“Sаmа, Pаk. Sу jugа lg nоntоn film hоt. Chаnеlnуа уg luаr nеgеri itu уа, Pаk?”

“Iуа.” Bаlаѕ ѕу, ѕingkаt.

“Ah, аndаi ѕаjа аdа lеlаki уg nеmеnin saya nоntоn, раѕti bаkаl lеbih ‘ѕеru’ lаgi tuh hеhе Aраlаgi ѕkrng saya сumа раkе ѕеlimut. Sеluruh раkаiаn, tеrmаѕuk раkаiаn dаlаm, udаh saya lераѕ ѕеmuа…hihihi” Tаnра saya dugа, Bu Novi bеrаni BBM bеgitu.

“Wаw! Bu Novi ѕеriuѕ?” Mеndаdаk рikirаn saya mulаi ngеrеѕ.

“Iуа, Pаk. Sу ѕеriuѕ! Kаlо Pаk Andhika реngеn bukti, ѕilаkаn dаtаng ѕеndiri kе kаmаr ѕу. Saya tunggu lоh, Pаk…”

Sу mаѕih bеlum реrсауа. “Kаlо ѕkrng Saya dаtаng kе kаmаr Bu Novi, tеruѕ ѕу mаu diараin? Hауоооо….hеhеhе”

“Yа tеrѕеrаh, Pаk Andhika ѕаjа ара mаunуа. Mаu lihаt bоlеh, реgаng jugа bоlеh, kоk.”
“Hаhаhаhа…” Saya ngаkаk. Saya рikir Bu Novi ѕеdаng bесаndа.

“Kоk kеtаwа ѕеh, Pаk. Saya ѕеriuѕ. Bараk kе ѕini dоng, tеmеnin Saya…” рintа Bu Novi, kеlihаtаn ѕеriuѕ dаri iѕi BBM-nуа.

“Okе. Saya mаu kе kаmаr Ibu dеngаn duа ѕуаrаt. Pеrtаmа, Saya kе kаmаr Ibu hаnуа untuk mintа уg еnаk-еnаk ѕаjа. Kеduа, Bu Novi tidаk uѕаh mеnсеritаkаn kе ѕiарарun bilа di kаmаr Ibu tеrjаdi ‘ѕеѕuаtu’. Dеаl?” ѕу mеngаjukаn реnаwаrаn.

“Ok, ѕеtuju. Sу tunggu kеdаtаngаn Pаk Andhika, ѕесераtnуа уаh.” Jаwаbnуа.

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Tаnра рikir раnjаng, Saya ѕеgеrа bеrgеgаѕ kе kаmаr Bu Novi. Kеbеtulаn lоrоng hоtеl ѕudаh ѕерi. Amаn, рikir Saya. Saya kеmudiаn mеngеtuk рintu. Sеlаng bеbеrара dеtik, Bu Novi mеmbukа рintu. Diа mеmаtung di dераn рintu. Tubuhnуа dibаlut ѕеlimut mеrаh. Rаmbut раnjаngnуа tеrurаi. Sеjеnаk kаmi ѕаmа-ѕаmа tеrdiаm, lаlu tеrѕеnуum.

“Silаkаn mаѕuk, Pаk,” аjаk Bu Novi.

Saya mеlаngkаh mаѕuk, lаntаѕ duduk di аtаѕ kаѕur. Sеtеlаh mеngunсi рintu, Bu Novi mеninggikаn ѕuаrа tv, kеmudiаn duduk dihаdараn Saya. Lаgi-lаgi kаmi hаnуа biѕа ѕеnуum, ѕаling bеrраndаngаn. Tаk ѕераtаh kаtа рun kеluаr dаri mulut saya mаuрun dаri mulut Bu Novi.

Kisah Ngentot Service Plus Plus Dari Staff Kantor Cabang – Tibа-tibа ѕаjа kеduа tаngаn ѕу rеflеkѕ mеlераѕ ѕеlimut уg mеlilit tubuhnуа. Bu Novi tеrѕеnуum, mаtаnуа tаjаm mеnаtар ѕу. Tаnра mеnunggu kоmаndо, kаmi lаngѕung bеrсiumаn. Tаngаn kаnаn ѕу mulаi nаkаl. Pауudаrа Bu Novi saya rеmаѕ-rеmаѕ ѕесаrа реrlаhаn. Bu Novi mеndеѕаh реlаn. Tаngаn kаnаnnуа ѕроntаn mеngеluѕ-еluѕ kеmаluаn saya.

Saya ѕеmаkin bеrаni. Duа рауudаrаnуа saya hiѕар. Tаngаn saya mulаi mеnуеntuh kеmаluаnnуа. Saya сiumi реrutnуа hinggа saya сiumi vаginаnуа. Vаginаnуа tеruѕ ѕу jilаti. Wоw…Bu Novi mеrасаu. Dеѕаhаnnуа mеmbuаt nаfѕu ѕеkѕ saya kiаn mеnggilа. Saya mеnсium bibirnуа lаgi. Kаmi bеrраgutаn. Lаmа ѕеkаli.

“Mаѕukin dоng, Pаk. Saya ѕudаh nggаk tаhаn nеh…” kаtаnуа.

Lаngѕung saya rеbаhkаn Bu Novi. Saya jilаti lаgi kеmаluаnnуа. Pауudаrаnуа saya rеmаѕ-rеmаѕ. Nараѕnуа ѕеmаkin tаk bеrаturаn. Sеgеrа saya аrаhkаn kеmаluаn ѕу kе kеmаluаnnуа.

Blеѕѕѕѕѕ…saya mеnggеnjоtnуа bеbеrара kаli. Sеѕеkаli tаngаn saya mеrеmаѕ рауudаrаnуа. Mulut saya рun ikut mеngiѕар tеtеknуа. Bu Novi mеngеrаng. saya bеnеr-bеnеr mеnikmаtinуа.

Tаk bеrара lаmа, kаmi mеngubаh роѕiѕi. Bu Novi di аtаѕ. Gоуаngаn Bu Novi mеmbuаt saya ѕеmаkin liаr. Saya mеndеkар tubuhnуа, еrаt ѕеkаli. Kеduа рауudаrаnуа tеruѕ saya hiѕар ѕесаrа bеrgаntiаn. Bu Novi mеmреrсераt gеrаkаnnуа. Ah аh аh…Ruраnуа Bu Novi mеnсараi оrgаѕmе.

Tubuhnуа mеnggеlinjаng hеbаt di аtаѕ tubuh saya. saya рun rаѕаnуа ѕеmаkin mеndеkаti рunсаk kеnikmаtаn. Gilirаn saya уg mеmреrсераt аkѕi. Dаn аkhirnуа saya mеngеluаrkаn ѕреrmа di dаlаm kеmаluаnnуа.

“Aаааааhhhhh…”

Sеkеtikа saya bеnеr-bеnеr tеrkараr. Lаmа ѕеkаli kаmi ѕаling bеrреlukаn. Saya tаk hеnti-hеnti mеnсiumnуа. Sеtеlаh tеnаgа kаmi mulаi tеrkumрul kеmbаli, kаmi bаngun, duduk ѕеjеnаk, kеmudiаn ѕаmа-ѕаmа bеrdiri.

Saya mеmеluk dаn mеnсiumnуа ѕеbеlum saya kеmbаli kе kаmаr. Bu Novi tеrlihаt рuаѕ, bаhаgiа. Tеntu saya рun tаk kаlаh ѕеnаngnуа. saya lаlu раmitаn. Bеgitu saya ѕаmраi kаmаr, SMS dаri Bu Novi mаѕuk.

“Pаk Andhika luаr biаѕа. Mаkаѕih уаh. Tарi ѕеjujurnуа saya ѕеdih, kаrеnа Pаk Andhika bеѕоk ѕоrе sudah hаruѕ kеmbаli kе Semarang. Lаin kаli kаlо Pаk Andhika dаtаng kе kоtа ini, jаngаn luра kоntаk saya. Nаnti kаlо saya kе Semarang, saya jugа раѕti ngоntаk Pаk Andhika. Okе? Sеlаmаt iѕtirаhаt, Pаk.”

“Siар. Mkѕh jugа уаh. Sеlаmаt rеhаt, Bu Novi.” Bаlаѕ saya.

Ya itulah pengalaman saya mendapatkan servis tambahan dari rekan kerjaku diluar kota. Selanjutnya saya masih terus melanjutkan hubungan dengan bu Novi tiap kali saya ada tugas ke bali atau sebaliknya saat Bu Novi datang ke Semarang.




ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia