Wednesday, December 11, 2019

Aku Mulai Menghisap Pentiel Icha satu persatu - LapetBecek

Aku Mulai Menghisap Pentiel Icha satu persatu - LapetBecek


Lama sekali aku tdk bertemu dengan teman lamaku Icha, karena perusahaan tempatku bekerja tdk mengijinkan aku pulang selama masa training itu. Setahun kemudian aku pulang, tp sengaja aku tdk memberitahunya kepulanganku supaya ada kejutan. 


Setelah sampai di pelabuhan lalu aku melanjutkan perjalananku dengan kereta api jurusan kota kelahiranku. Aku duduk di kursi paling belakang, aku terus saja membayangkan Icha sambil melihat ke jendela kereta sehingga tanpa sadar ada seorang penumpang bertanya.

“Permisi..maaf mas…apa kursi ini masih kosong” tanya orang itu.

Aku kaget dibuatnya, rupanya aku melamun cukup lama. Belum habis rasa kagetku, aku tersentak ketika aku melihat seraut wajah itu.

“Lhoo…Ka..kaa…mu Icha..” teriakku.

“Maasss..donny…” sahut gadis itu yg ternyata adalah Icha. Lalu kamipun berpelukan.

Tak dapat kami membendung air mata karena rasa bahagia.

“Aku kangen banget sama kamu Icha!” aku membuka perbincangan kami berdua sambil kekecup keningnya.

“Aku jg kangen banget Mas!” bisiknya sambil kembali memelukku.

Rupanya Icha dari tempat saudaranya yg sedang sakit di kota itu. Dan Akan pulang naik kereta api. setelah beberapa saat kita berpelukan aku jadi terangsang karena sudah setahun kita tdk ketemu. Lalu aku melumat bibirnya dengan buas. Dia mendesah nikmat dan desahannya semakin menjadi saat ujung lidahku menjilat belakang kupingnya. Batang penisku langsung tegang.

Takut desahannya terdengar dengan penumpang lain, lalu aku buru-buru menyumpali bibirnya dengan bibirku. Tanganku dibimbingnya untuk meraba toketnya. Tanpa diperintah aku menelusupkan tanganku ke kedua bukitnya yg kenyal itu.

“Mass! aku kangeen banget sama mas,” bisiknya saat aku mulai mengecup mesra puting susunya.

Desisnya saat aku menghisap kencang toketnya hingga tenggelam setengahnya di mulutku. Ia mengejang pelan dan ia menggesek-gesekkan pahanya dan celananya mulai basah oleh lendir kenikmatannya.

Tak lama kemudian kuturunkan celananya serta celana dalamnya dan Icha makin menggelinjang hebat dan secepat kilat aku mencium bulu-bulu halus di bawah pusarnya, hmmm… wangi sekali. Tiba-tiba kepalaku ditekannya menuju lubang memeknya dan aku bagai kerbau di cocok mengikuti saja apa yg dia mau. Sementara jari tengahku menusuk-nusuk lubang memeknya. Kutusuk pelan dan ku kocok keluar masuk dengan lembut.

Icha semakin tak terkendali dan mengambil bantal untuk menutup mulutnya dan aku hanya mendengar suara desisan yg tak begitu jelas. Akan tetapi Icha bereaksi hebat dan tak lagi menguasai posisinya di pangkuanku.

Batang penisku yg sejak tadi tegang menggeras sia-sia kalau tdk aku sarangkan ke lubang memek yg ku kangeni ini. Aku angkat sedikit pinggulnya dan lalu ku keluarkan batang penisku, sementara aku mulai mengatur posisi Icha untuk kumasuki

“Jhleebbbbb!” dengan mudah kepala penisku masuk karena lubang memeknya sudah basah dari tadi.

Bersamaan itu Icha mendesah. Icha menjerit lirih saat semua batang penisku menjejali rongga rahimnya. Kami rindu dan ingin berlama-lama menikmati moment kami berdua yg sangat indah, syahdu dan nikmat ini. Aku melipat pahaku dan aku menyelusupkan di balik punggungnya agar dia merasa nyaman dan memaksimalkan seluruh batang penisku di dalam rahimnya. Kurangkul punggungnya dan kulumat bibirnya dengan halus bergantian ke belakang kupingnya dan lehernya. Tangan kiriku memainkan kelentitnya, kugesek dan kugoyang ujung jariku disana.

“Aaacchhhh.. Mass donny .. aakuuu.. kaan.. ngennnn..“

Katanya dengan terbata-bata saat aku menciumi belakang lehernya. Tubuhnya mulai menggigil dan Icha diam sesaat merasakan pejalnya batang penisku memenuhi lubang memeknya, wajahnya menahan sesuatu untuk di ekpresikan. Aku merasakan bahwa dia sebentar lagi akan mencapai puncak orgasmenya.

“Luapkan semua rasa rindumu Sayang.. aku akan menyambutmu..” bisikku mesra ditelinganya.

Aku membantunya mempercepat tempo permainan jariku di kelentitnya, sementara itu ujung lidahku jg tdk ketinggalan menciumi puting susunya dan sesekali menghisapnya lembut

“Ooocchh.. Ooocchh.. Mass donny..ssshhhhh..” hanya itu yg ia ucapkan.

Desisan-desisan kenikmatanya membuatku semakin bernafsu menjelajahi seluruh tubuh Icha dengan lidahku dan buru-buru menarik kepalaku. Ia lantas melumat mulutku kesetanan bagai tiada hari esok dan lantas aku melumat mulutnya dan kulepas permainanku di kelentitnya. Tangan kiriku kutarik ke atas untuk memainkan puting susu kirinya dan ternyata usahaku tak sia-sia.

“Aaaacchhhhhh.. eeee.. naaakkkk..Saaaayy.. yaaaang..” desah Icha dalam erat pelukanku.

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Desahnya menandakan kepuasan mencapai puncak orgasme dari cinta kami berdua. Aku mengambil jaketku dan menutupi bagian pribadi kami yg sempat berantakan. Meskipun batang penisku masih tertancap di dalam-dalam lubang memeknya. Akan tetapi aku tak ingin mengakhiri dengan ejakulasiku karena situasi yg tdk memungkinkan.

“Auuwhh.. geli Mass..” desah Icha geli oleh denyutan batang penisku.

“Baik Icha sayang.. aku akan mencabutnya..”

“Ooocchhhh,” Icha menjerit lirih kegelian.

Kami berdua pun tertidur bersama hingga tibalah kami di kota kami yg penuh kenangan bagi kami berdua.

“Eh Mas sekarang mau kemana?” Tanya Icha .

“Mau pulang ikut yuk,” jawabku enteng.

Lalu aku merangkulnya kedalam pelukanku. Angan kelaki-lakianku pun mulai berimprovisasi dan aku telah menemukan retorika tepat untuknya.

“Icha aku khan belum puas melepas rindu sama kamu, kita lanjutin di rumahku yukk!” ajakku.

Singkatnya kami berdua menuju rumahku. Kebetulan rumahku tdk ada siapa-siapa.

Setelah mandi dan makan kami ngobrol-ngobrol cukup lama tentang kenangan kami.

Lalu aku pangku Icha . Dalam keadaan berdekatan kayak gini, aku punya inisiatif untuk memeluk dan menciumnya. Dan Icha sudah berada dalam dekapanku, dan bibirnya sudah dalam lumatan bibirku. Dia hanya diam dan mulai memejamkan matanya menikmati ciuman ini. Tanganya perlahan berganti posisi menjadi memeluk leherku.

Tanganku yg tadinya memegang pinggulnya, bergeser turun ke pangkal pahanya dan akhirnya

“Mas donny, kita pindah ke kamar aja yuk!” ajaknya dan segera aku membopongnya menuju kamarku.

Begitu pintu kamar ditutup dan di kunci, langsung kupeluk Icha dan kembali melumat bibirnya dan melanjutkan meraba tubuhnya sambil bersandar di tembok kamar. Lama-lama cumbuanku mulai berpindah ke lehernya dan menggelitik belakang kupingnya. Icha mulai mendesis pertanda birahinya semakin menjadi-jadi. Saking gemesnya aku pada tubuh Icha, nggak lama tanganku turun dan mulai meraba dan meremas-remas bokongnya yg begitu bulat dan montoknya.

Icha mulai mendesah geli, terlihat ketika aku lebih menurunkan cumbuan ke bagian dadanya, dan menuju toketnya. Dalam posisi setengah jongkok dan tanganku memegang pinggulnya, aku mulai menghisap puting Icha satu persatu yg membuat Icha kadang mengejang geli, dan sesekali melenguh geli. Kuijilati, kugigiti, dan ku hisap puting Icha , hingga Icha mulai lemas. Tangannya yg bertumpu pada dinding kamar mulai mengendor.

Perlahan aku mengusap-usap kedua pahanya…Dan aku mengaitkan beberapa jari di CD nya dan “sreettttt” terlepas sudah CD Icha . Kuraba bokongnya, begitu mulus dan kenyal, sekenyal toketnya. Dan saat rabaanku yg berikutnya hampir mencapai daerah selangkanganya…tiba-tiba,

“Di ranjang aja yuk! Icha capek berdiri terus”


Tubuh Icha mengejang hebat, Eranganya pun mulai seru. Matanya terpejam merasakan nikmatnya permainan lidahku di lubang memeknya. Kadang pula Icha melenguh, merintih, bahkan menjerit pelan menikmati permainan lidahku. Terlebih ketika kujulurkan lidahku lebih dalam ke lubang memeknya sambil menggesek-gesek kelentitnya. Dan bibirku melumat bibir memeknya seperti orang sedang bercumbu. Memeknya mulai berkedut hebat, hidungnya mulai kembang kempis, dan akhirnya…

“Mas donnyyyyy.. aaacchhhh…cepet donk masukin penis mas…oohhhhh!!” Icha memohon-mohon kepadaku agar segera mengentotnya.

Aku bangun dari daerah selangkanganya dan mulai mengatur posisi di atas tubuhnya dan menindihnya memasukkan batang penisku ke dalam lubang memeknya perlahan.

Dan akhirnya aku mulai menyodok secara perlahan dan jantan. Masih terasa rapet karena sudah setahun tdk terpakai, dan remesan lubang memeknya membuatku tambah ketagihan. Akhirnya aku sampai pada posisi paling dalam, lalu dengan perlahan kutarik lagi, pelan dan lama kelamaan aku percepat kocokkanku. Kemudian posisi demi posisi kucoba dengan Icha .

Aku sudah tak sadar berada dimana. Yg aku tau semuanya sangat indah luar biasa. Rasanya aku seperti terbang tinggi ke langit ketujuh bersama Icha . Yg kutau, terakhir kali tubuhku dan tubuhnya mengejang hebat. Sekujur tubuh kami bersimbah peluh. Nafas kami sudah tak beraturan.

Aku merasa ada sesuatu yg menyembur banyak dari batang penisku sewaktu batang penisku masih berada di dalam lubang kenikmatan Icha . Setelah itu aku sudah nggak tau apa-apa lagi. Sebelum tidur aku sempat melirik jam yg tergantung di dinding kamar. Alamaaakkkkk…!!! hampir 2 jam.

Waktu terbangun dari tidurku besoknya, Icha masih tertidur lelap disampingku, masih dalam keadaan bugil. Sambil memandanginya, dalam hati aku berkata, “Akhirnya aku bisa ngelampiasin hasrat nafsu yg setaun ini aku pendam”.

Setahun kemudian Icha lulus dari bangku kuliah dan aku segera melamarnya. Dan jadilah Icha istriku yg sangat kusayangi dan kucintai sampai saat ini.



ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Saturday, December 7, 2019

Tante Lenny Masih Mengocok Batangku Berharap Masih Ada Sisanya - LapetBecek

Tante Lenny Masih Mengocok Batangku Berharap Masih Ada Sisanya - LapetBecek


Pagi ini aku sedang membereskan pakaianku untuk dimasukkan ke dalam koper, Ayahku memperhatikan dengan wajah sedih karena aku satu-satunya anak lelakinya harus pergi demi meraih masa depanku. Aku akan tinggal di Surabaya bersama Tante dan Oomku.


“Papa harap kamu bisa menjaga diri dan berbuat baik, menurut pada Oom Benny dan TanteLenny..” kata papaku. Aku hanya diam menoleh menatap papaku yang nampak kurang bersemangat karena kepergianku, lalu kupeluk papaku.

“Saya tidak akan mengecewakan Papa..” kataku sambil menuju ke pintu.

Aku naik angkot menuju ke terminal bus. Ketika sudah di atas bus, aku membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya sambil berharap semoga cita-citaku dapat tercapai. Sesampainya di terminal, aku melanjutkan dengan naik angkot menuju perumahan mewah di daerah Darmo.

“Apa ini rumahnya..?” kataku dalam hati.
Nomornya sih bener. Maklum aku belum pernah ke rumahnya.
“Gila.., ini rumah apa istana..?” gumamku bicara pada diriku sendiri.

Aku segera menekan bel yang ada pada pintu gerbang. Beberapa saat kemudian pintu gerbang dibuka. Seorang satpam berbadan gemuk mengamatiku, lalu menegurku.

“Cari siapa ya..?” tanyanya.
“Apa betul ini rumah Oom Benny..?” tanyaku balik.
“Ya betul.. sampean siapa?” tanyanya lagi.
“Saya keponakan Oom Benny dari Jember.”
“Kenapa nggak bilang dari tadi, Sampean pasti Den Welly, kan..? Tuan sedang keluar kota, tapi Nyonya ada lagi nungguin.”

Sekejap aku sudah berada di ruangan dalam rumah mewah yang diisi perabotan yang serba lux. Tak lama kemudian seorang wanita cantik berkulit putih bersih dan bertubuh seksi muncul dari ruang dalam. Kalau kutebak usianya sekitar 35 tahunan, tapi bagikan seorang gadis yang masih perawan.
Dia tersenyum begitu melihatku, “Kok terlambat Well..? Tante pikir kamu nggak jadi datang..” ucap wanita seksi itu sambil terus memandangiku.

“Iya Tante.. maaf..” jawabku pendek.

“Ya sudah.., kamu datang saja Tante sangat senang.. Pak Bowo.., antarkan Welly ke kamarnya..!” perintah Tante Lenny pada Bowo.

Lalu aku mengikuti Pak Bowo menuju sebuah kamar yang ada di bagian bawah tangga. Aku cukup senang menempati kamar itu, karena aku langsung tertidur sampai sore hari. Ketika bangun aku segera mandi, lalu berganti pakaian. 

Setelah itu aku keluar kamar hendak jalan-jalan di halamanbelakang yang luas. Ketika sedang asik menghayal, tiba-tiba suara lembut dan manja menegurku. Aku agak kaget dan menoleh ke belakang. Ternyata tanteku yang sore itu mengenakan kimono dengan rokok di tangannya, rupanya ia baru bangun tidur.

“Oh Tante..” sapaku kikuk.

Tante tersenyum, dan pandangan yang nakal tertuju pada dadaku yang bidang dan berbulu lebat. Badanku memang cukup atletis karena sering berenang, fitness, dan aku memang mempunyaiwajah yang lumayan ganteng.

“Kamu sudah mandi ya, Wel..? Tampan sekali kamu..” kata tanteku memuji.
Aku kaget bukan main ketika ia mendekatiku, tangannya langsung mengelu-elus penisku, tentu saja aku jadi salah tingkah.

“Saya mau ke kamar dulu Tante..” kataku takut kalau nanti dilihat Oom Benny.
“Tunggu sebentar Wel, Tante ingin minta tolong mijitin kaki Tante.., soalnya keseleo waktu turun tadi..” kata Tante Lenny sambil merengek.

Lalu dia duduk seenaknya, hingga kimono yang tidak dikancing seluruhnya tersingkap, dan bagian dalam tante terlihat olehku. Gila.., ternyata ia tidak memakai CD, sempat juga kulihat bulu-bulu tipis di sekitar kemaluannya seperti habis dicukur.

Aku menahan nafas dan mencoba mengalihkan pandangan, tapi Tante Lenny yang tahu hal itu malah menarik lenganku dan mengangkat kaki kanannya menunjukkan bagian yang sakit. Aku terpaksa melihat betis dan paha tante yang mulus dan padat itu.

“Tolong diurut ya Wel.., tapi pelan-pelan aja ya..” ucapnya lembut.

Terpaksa aku memijit betis tanteku, meskipun hatiku cemas dan bingung. Apalagi ketika aku mencuri pandang melihat paha dan selangkanganya, sehingga nampak sekilas bagian yang berwarna merah muda itu. Tanteku melirik ke arahku sambil tersenyum genit, aku semakin bingung dan malu.

Itu pengalamanku di hari pertama di rumah Oom Benny. Sudah tiga Hari Oom Benny belum pulang juga, padahal aku ingin bertemu dengannya, sedangkan tiap malam aku diminta oleh tante untuk menemaninya ngobrol, bahkan tidak jarang disuruh menemani menonton VCD porno. Benar-benar gila.Hingga pada suatu malam tanteku merintih kesakitan. Waktu itu tante sedang nonton TV sendirian.

Tiba-tiba wanita itu memekik, “Achh.., aduh.., tolong Wel..!” keluhnya sambil memegangi keningnya.
“Kenapa Tante..?” tanyaku kaget dan khawatir.
silahkaj 

“Kepala Tante agak pusing.., aduh.. tolong bawa Tante ke kamar Wel..!” keluh tante sambilmemegangi kepalanya.

Aku jadi kebingungan dan serba salah.
“Saya panggil Pak Bowo dulu ya Tante..?” usulku sambil ingin pergi.

Tapi dengan cepat tanteku melarangnya, “Nggak usah, lagi pula Pak Bowo Tante suruh ke Pasuruan ngawal barang.”

Aku jadi bertambah bingung. Terpaksa kutuntun tanteku untuk naik ke ruang atas. Tante merebahkan kepalanya pada pelukanku, aku jadi gemeteran sambil terus menaiki tangga.Sesampainya di dalam kamar, tante merebahkan tubuhnya yang seksi itu dengan telentang. Aku menarik napas lega dan bermaksud meninggalkan kamar. Baru saja kubalikkan tubuh, suara lembut itu melarangku.

“Kamu mau kemana..? Jangan tinggalkan Tante.., tolong pijitin Tante.. Wel..!”
Mendengar itu seluruh tubuhku jadi teringat pesan papa agar menuruti perkataan Oom dan Tanteku.

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Perlahan kubalikkan badan, ternyata tanteku telah melepas kimononya. Dan kini hanya tinggal CD saja. Tubuhnya yang masih padat membuat nafsuku naik, payudara yang masih montok dan menantang itu membuat penisku mulai tegang, karena aku belum pernah melihat keindahan tubuh wanita dalam keadaan telanjang seperti ini, apalagi tanteku menggeliat perlahan. Desahan bibirnya yang tipis mengundang nafsu dan birahiku, dan penisku semakin dibuatnya tegang. Kuberanikan diri melangkah menuju ranjang.

Begitu sampai, tanteku yang pura-pura pusing itu tiba-tiba bangkit, lalu memelukku dan mencium bibirku dengan penuh nafsu. Wanita yang hipersex itu dengan cepat melucuti seluruh pakaianku.

“Jangan Tante.., jangan, saya takut..” pintaku sambil mau memakai pakaianku kembali.
“Kalo kamu menolak, Tante akan teriak dan mengatakan pada semua orang bahwa kamu mau memperkosa Tante..” ancam tanteku.

Aku hanya terdiam dan pasrah. Wanita itu kembali mencumbuku, diciuminya dan dijilatinya tubuhku. Begitu tangan halusnya mengenggam penisku, aku langsung membalas ciumannya dan mulai menjilati payudaranya, lalu kukulum putingnya yang berwarna merah agak kecoklatan itu. Tanteku mendesah perlahan.

Selanjutnya kami memainkan posisi 69, sehingga penisku dihisap dan dikemutnya. Nikmat sekali, kurenggangkan kedua pahanya sambil kujilat-jilat kemaluannya yang mulai basah itu.

“Ahh.., aahh.., ayo terus jilat Wel..! Jangan berhenti..!” erang tanteku keenakan.

Rupanya tanteku mengeluarkan cairan dari dalam liang kewanitaannya. Cairan itu memuncrat di wajahku, lalu kuhisap dan kutelan semua. Aku semakin terangsang, kujilati lagi kali ini lebih dalam, bahkan sampai ke duburnya. Kemudian kami berganti posisi, kali ini aku berdiri dan tante jongkok sambil mengulum penisku yang sudah sangat tegang.

Ternyata tanteku pandai sekali menjilat penis, tidak sampai lima menit aku sudah keluar.
“Ahh.., ayo Tante.., terus jilat sayang.., acchh..!” desahku sambil kudorong keluar masuk di mulutnya penisku yang besar ini.

“Tante mau keluar nih.., achh.. yeahh..!” erangku sambil kumuncratkan maniku di mulutnya.
Tante menelan semua maniku, bahkan masih mengocoknya berharap masih ada sisanya.

Setelah beberapa saat penisku mulai bangun kembali. Setelah tegang dibimbingnya penisku masuk ke liang kewanitaannya. Kali ini aku di atas dan tante di bawah. Agak susah sih, mungkin sudah lama tidak service oleh Oom Benny. Setelah kepalanya masuk, kudorong perlahan hingga masuk semuanya ke dalam.

“Ayo Wel..! Gerakin dong Sayang..!” pinta tanteku sambil menggerakkan pantatnya ke atas dan ke bawah karena ia sekarang berada di bawah.

Akhirnya kudorong keluar masuk penisku dengan gerakan yang cepat, sehingga semakin keras erangan tanteku.

Beberapa saat kemudian aku sudah ingin keluar, “Aahh..! Tante.., Welly udah mau keluar.., ahh..!” kataku.

“Sabar Sayang.., Tante sebentar lagi nih..! Yeahh.. ohh.. ahh.., fuck me Wel..! Kita barengan ya Sayang..? Oh.. yeah..!”

Rupanya tanteku juga hampir orgasme. Rasanya seperti ada yang memijat-mijat penisku dan kakinya dilingkarkan ke pantatku. Tante bergetar hebat dan memelukku sambil kemaluannya mengeluarkan cairan yang menyemprot penisku. Tidak lama aku juga mengeluarkan air mani dan spermaku di dalam vaginanya. Terasa begitu nikmatnya dunia ini. Akhirnya kami berdua terkapar lemas.

“Hebat bener kamu Wel.., Tante nggak nyangka baru kali ini Tante merasakan kenikmatan yang luar biasa..!” tuturnya dengan nafas terengah-engah.

Aku diam tak menjawab, tapi dalam hati aku merasa bersalah telah berhubungan dengan tanteku dan takut ketahuan Oom Benny. Tante turun dari ranjang tanpa busana, lalu dia menyalakan sebatang rokok.

“Bagaimana kalau Oom Benny sampai tahu, Tante..? Saya takut.., saya merasa berdosa..” kataku lemah.

Tapi tanteku malah tersenyum dan memelukku dengan mesra.
“Asal kamu tidak memberitahu orang lain, perbuatan kita aman. Lagi pula Oommu itu udah nggak bisa melakukan hubungan badan sejak lama. Dia itu impotent, Wel..!” tutur wanita tanpa busana yang penuh daya tarik itu.

“Jadi semua ini Tante lakukan karena Oom Benny tidak bisa menggauli Tante lagi, ya..?” tanyaku.
“Ya. Bukan sekali ini saja Tante melakukan hal seperti ini.., sebelum sama kamu, Tante pernah melakukannya dengan beberapa teman bisnis Oommu. Terus terang Tante nggak tahan kalau seminggu tidak disentuh atau dipeluk laki-laki..” tutur Tante.

Aku jadi geleng kepala mendengar penjelasan tanteku. Lalu aku bergerak mau pergi, tapi dengan cepat tante menahanku dan mengusap-usap dadaku yang berbulu.

“Well.., kamu harus bersihkan badanmu dulu.., mandilah supaya segar..!” ucapnya lembut.
Aku tak menjawab hanya menarik nafas panjang, lalu melangkah ke kamar mandi. Tubuhku terasa letih namun puas juga.



ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Friday, December 6, 2019

Vera Melirik ke Arahku Lalu Jarinya Kembali Memainkan Tempekku

Vera Melirik ke Arahku Lalu Jarinya Kembali Memainkan Tempekku - LapetBecek


Hal ini kualami secara tidak sengaja, ketika aku menceritakan cerita seks ini aku sudah menjadi maniak seks lesbian, dan kurasakan seks sejenis itu sungguh luar biasa nikmatnya. Hal ini membuatku ketagihan seks, meskipun awalnya kualami itu aku merasakan sangat tidak nyaman namun lama-kelamaan aku merasakan juga kenikmatan dalam berhubungan seks.


nama saya Dinda, sebenarnya itu bukan nama asli saya. menurut orang, wajah saya cantik sekali. Mataku yang sayu sering membuat pria tergila-gila padaku. Saya sendiri tidak GR tapi saya merasa pria banyak yang ingin bersetubuh dengan saya. Saya senang saja karena pada dasarnya saya juga senang ML.

Saya dibesarkan di keluarga yang taat beragama. Dari SD hingga SMP saya disekolahkan di sebuah sekolah berlatar belakang agama. Sebenarnya dari kelas 6 SD, gairah seksual saya tinggi sekali tetapi saya selalu berhasil menekannya dengan membaca buku.

Selesai SMP tahun 1989, saya melanjutkan ke SMA negeri di kawasan bulungan, Jakarta Selatan.
Di hari pertama masuk SMA, saya sudah langsung akrab dengan teman-teman baru bernama Vera, Angki dan Nia. Mereka cantik, kaya dan pintar. Dari mereka bertiga, terus terang yang bertubuh paling indah adalah si Vera.

Tubuh saya cenderung biasa saja tetapi berbuah dada besar karena dulu saya gemuk, tetapi berkat diet ketat dan olah raga gila-gilaan, saya berhasil menurunkan berat badan tetapi payudaraku tetap saja besar.

Di suatu hari Sabtu, sepulang sekolah kami menginap ke rumah Vera di Pondok Indah. Rumah Vera besar sekali dan punya kolam renang. Di rumah Vera, kami ngerumpi segala macam hal sambil bermalas-malasan di sofa. Di sore hari, kami berempat ganti baju untuk berenang.

Di kamar Vera, dengan cueknya Vera, Angki dan Nia telanjang didepanku untuk ganti baju. Saya awalnya agak risih tetapi saya ikut-ikutan cuek. Saya melirik tubuh ketiga teman saya yang langsing. Ku lirik selangkangan mereka dan bulu kemaluan mereka tercukur rapi bahkan Vera mencukur habis bulu kemaluannya. Tiba-tiba si Nia berteriak ke arah saya..

“Gile, jembut Dinda lebat banget”

Kontan Vera dan Angki menengok kearah saya. Saya menjadi sedikit malu.

“Dicukur dong Dinda, enggak malu tuh sama celana dalam?” kata Angki.

“Gue belum pernah cukur jembut” jawabku.

“Ini ada gunting dan shaver, cukur aja kalau mau” kata Vera.

Saya menerima gunting dan shaver lalu mencukur jembutku di kamar mandi Vera. Angki dan Nia tidak menunggu lebih lama, mereka langsung menceburkan diri ke kolam renang sedangkan Vera menunggui saya. Setelah mencoba memendekkan jembut, Vera masuk ke kamar mandi dan melihat hasil saya.

“Kurang pendek, Dinda. Abisin aja” kata Vera.

“Nggak berani, takut lecet” jawabku.

“Sini gue bantuin” kata Vera.

Vera lalu berjongkok di hadapanku. Saya sendiri posisinya duduk di kursi toilet. Vera membuka lebar kaki saya lalu mengoleskan shaving cream ke sekitar vagina. Ada sensasi getaran menyelubungi tubuhku saat jari Vera menyentuh vaginaku. Dengan cepat Vera menyapu shaver ke jembutku dan menggunduli semua rambut-rambut didaerah kelaminku

Tak terasa dalam waktu 5 menit, Vera telah selesai dengan karyanya. Ia mengambil handuk kecil lalu dibasahi dengan air kemudian ia membersihkan sisa-sisa shaving cream dari selangkanganku.

“Bagus kan?” kata Vera.

Saya menengok ke bawah dan melihat vaginaku yang botak seperti bayi. OK juga kerjaannya. Vera lalu jongkok kembali di selangkanganku dan membersihkan sedikit selangkanganku.

“Dinda, elo masih perawan ya?” kata Vera.

“Iya, kok tau?”

“Vagina elo rapat banget” kata Vera.

Sekali-kali jari Vera membuka bibir vagina saya. Nafasku mulai memburu menahan getaran dalam tubuhku. Ada apa ini? Tanya saya dalam hati. Vera melirik ke arahku lalu jarinya kembali memainkan vaginaku.

“Ooh, Vera, geli ah”

Vera nyengir nakal tapi jarinya masih mengelus-elus vaginaku. Saya benar-benar menjadi gila rasanya menahan perasaan ini. Tak terasa saya menjambak rambut Vera dan Vera menjadi semakin agresif memainkan jarinya di vaginaku. Dan sekarang ia perlahan mulai menjilat vagina saya.
“memek kamu wangi”

“Jangan Vera” pinta saya tetapi dalam hati ingin terus dijilat.

Vera menjilat vagina saya. Bibir vagina saya dibuka dan lidahnya menyapu seluruh vagina saya. Klitorisku dihisap dengan keras sehingga nafas saya tersentak-sentak. Saya memejamkan mata menikmati lidah Vera di vaginaku. Tak berapa lama saya merasakan lidah Vera mulai naik kearah perut lalu ke dada. Hatiku berdebar-debar menantikan perbuatan Vera berikutnya.

Dengan lembut tangan Vera membuka BH-ku lalu tangan kanannya mulai meremas payudara kiriku sedangkan payudara kananku dikulum oleh Vera. Inikah yang namanya seks? Tanyaku dalam hati. 18 tahun saya mencoba membayangkan kenikmatan seks dan saya sama sekali tak membayangkan bahwa pengalaman pertamaku akan dengan seorang perempuan. Tetapi nikmatnya luar biasa. Vera mengulum puting payudaraku sementara tangan kanannya sudah kembali turun ke selangkanganku dan memainkan klitorisku. Saya menggeliat-geliat menikmati sensualitas dalam diriku. Tiba-tiba dari luar si Nia memanggil..

“Woi, lama amat di dalam. Mau berenang enggak?”

“Kalau gue, gue horny liat si Ari anak kelas I-6″ kata Nia.

“Iya sama dong, tetapi gue liat horny liat si Marcel. Kayaknya kontolnya gede deh” kata Angky.

“Terus terang ya, gue dari dulu horny banget liat si Alex. Sering banget gue bayangin ****** dia muat enggak di vagina gue. Sorry ya Vera, gue kan tau Alex cowok elo” kata saya sambil tersenyum.

“Hahaha, nggak apa-apa lagi. Banyak kok yang horny liat dia. Si Angky dan Nia juga horny” kata Vera. Kami berempat lalu tertawa bersama-sama.

Di hari Senin setelah pulang sekolah, Vera menarik tangan saya.

“Eh Dinda, beneran nih elo sering mikirin Alex?”

“Iya sih, kenapa? Nggak apa-apa kan gue ngomong gitu?” tanya saya.

“Nggak apa-apa kok. Gue orangnya nyantai aja” kata Vera.

“Pernah kepikiran enggak mau ML?” Vera kembali bertanya.

“Hah? Dengan siapa?” tanya saya terheran-heran.

“Dengan Alex. Semalam gue cerita ke Alex dan Alex mau aja ML dengan kamu”

“Ah gila loe Vera” jawab saya.

“Mau enggak?” desak Vera.

“Terus kamu sendiri gimana?” tanya saya dengan heran.

“Saya sih cuek aja. Kalo bisa bikin teman senang, kenapa enggak?” kata Vera.

“Ya boleh aja deh” kata saya dengan deg-degan.

“Mau sekarang di rumahku?” kata Vera.

“Boleh”

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Saya duduk di meja rias sambil menyisir rambutku yang panjang. Tiba-tiba saya kaget karena Vera dan Alex muncul dari balkon kamar Vera. Rupanya mereka berdua sedang menunggu saya sambil mengobrol di balkon.

“Halo Dinda” kata Alex sambil tersenyum.

Saya membalas tersenyum lalu berdiri. Alex memperhatikan tubuhku yang hanya ditutupi BH dan celana dalam. Tubuh Alex sendiri tinggi dan tegap. Alex masih campuran Belanda Menado sehingga terlihat sangat tampan.

“Hayo, langsung aja. Jangan grogi” kata Vera bagaikan germo.

Alex lalu menghampiriku kemudian ia mencium bibirku. Inilah pertama kali saya dicium di bibir. Perasaan hangat dan getaran menyelimuti seluruh tubuhku. Saya membalas ciuman Alex dan kita berciuman saling berangkulan. Saya melirik ke Vera dan saya melihat Vera sedang mengganti baju seragamnya ke daster. Alex mulai meremas-remas payudaraku yang berukuran 34C.

Saya membuka BH-ku sehingga Alex dengan mudah dapat meremas seluruh payudara. Tangan kirinya diselipkan kedalam celana dalamku lalu vaginaku yang tidak ditutupi sehelai rambut mulai ia usap dengan perlahan. Saya menggelinjang merasakan jari jemari Alex di selangkanganku. Alex lalu mengangkat tubuhku dan dibaringkan ke tempat tidur.

Alex membuka baju seragam SMA-nya sampai ia telanjang bulat di hadapanku. Mulut saya terbuka lebar melihat kontol Alex yang besar. Selama ini saya membayangkan kontol Alex dan sekarang saya melihat dengan mata kapala sendiri kontol Alex yang berdiri tegak di depan mukaku. Alex menyodorkan kontolnya ke muka saya. Saya langsung menyambutnya dan mulai mengulum kontolnya. Rasanya tidak mungkin muat seluruh kontolnya dalam mulutku tetapi saya mencoba sebisaku menghisap seluruh batang kontol itu.

Saya merasakan tangan Alex kembali memainkan vaginaku. Gairah saya mulai memuncak dan hisapanku semakin kencang. Saya melirik Alex dan kulihat ia memejamkan matanya menikmati kontolnya dihisap. Saya melirik ke Vera dan Vera ternyata tidak mengenakan baju sama sekali dan ia sudah duduk di tempat tidur. Alex lalu membalikkan tubuhku sehingga saya dalam posisi menungging.

Wah ini pertama kali saya melihat ini. Saya melihat wajah Alex yang ganteng sedang sibuk Ngeseks dengan Vera. Gairah wajah Alex membuat saya semakin horny. Sekali-kali lidah Vera menjilat anus saya dan kepalanya terbentur-bentur ke pantat saya karena tekanan dari tubuh Alex ke tubuh Vera. Tidak berapa lama, Alex menjerit dengan keras sedangkan Vera tubuhnya mengejang. Saya melihat kontol Alex dikeluarkan dari vagina Vera. Air maninya tumpah ke pinggir tempat tidur.

Alex terlihat terengah-engah tetapi matanya langsung tertuju ke vagina saya. Bagaikan sapi yang akan dipotong, Alex dengan mata liar mendorong Vera ke samping lalu ia menghampiri diriku.

Alex mengarahkan kontolnya yang masih berdiri ke vaginaku. Saya sudah sering mendengar pertama kali seks akan sakit dan saya mulai merasakannya. Saya memejamkan mata dengan erat merasakan kontol Alex masuk ke vaginaku. Saya menjerit menahan perih saat kontol Alex yang besar mencoba memasuki vaginaku yang masih sempit. Vera meremas lenganku untuk membantu menahan sakit.

“Aduh, tunggu dong, sakit nih” keluh saya.

Alex mengeluarkan sebentar kontolnya kemudian kembali ia masukkan ke vaginaku. Kali ini rasa sakitnya perlahan-lahan menghilang dan mulai berganti kerasa nikmat. Oh ini yang namanya kenikmatan surgawi pikir saya dalam hati. kontolAlex terasa seperti memenuhi seluruh vaginaku. Dalam posisi nungging, saya merasakan energi Alex yang sangat besar. Saya mencoba mengimbangi gerakan tubuh Alex sambil menggerakkan tubuhku maju mundur tetapi Alex menampar pantatku.
“Kamu diam aja, enggak usah bergerak” katanya dengan galak.

Saya merasakan tangan Alex yang kekar meremas-remas payudaraku sedangkan tangan Vera membelai rambutku. Saya tak ingin ketinggalan, saya mulai ikut meremas payudara Vera yang saya taksir berukuran 32C. Kurang lebih lima menit kita bertiga saling memberi kenikmatan duniawi sampai Alex mencapai puncak dan ia ejakulasi. Saya sendiri merasa rasanya sudah orgasme kurang lebih 4 kali. Alex mengeluarkan kontolnya dari vaginaku dan Vera langsung menghisap kontolnya dan menelan semua air mani dari kontol Alex.

Saya melihat Alex meraih kantong celananya dan mengambil sesuatu seperti obat. Ia menelan obat itu dengan segelas air di meja rias Vera. Saya melihat kontol Alex yang masih berdiri tegak.

Dalam hati saya bertanya-tanya bukankah setiap kali pria ejakulasi pasti kontolnya akan lemas? Kenapa Alex tidak lemas-lemas? Belakangan saya tau ternyata Alex memakan semacam obat yang dapat membuat kontolnya terus tegang.

Setelah minum obat, Alex menyuruh Vera berbaring ditepi tempat tidur lalu Alex kembali ******* dengan Vera dalam posisi missionary. Vera memanggil saya lalu saya diminta berbaring diatas tubuh Vera. Dengan terheran-heran saya ikuti kemauan Vera.

Saya menggumam saat jarinya mencoba disodok ke anusku tetapi Alex tidak melanjutkan. Beberapa menit kemudian, Vera menjerit dengan keras. Tubuhnya mengejang saat air mani Alex kembali tumpah dalam vaginanya. Saya mencoba turun dari pelukan Vera tetapi Vera memeluk tubuhku dengan keras sehingga saya tidak bisa bergerak. Tak disangka, Alex kembali menyodorkan kontolnya ke vaginaku. Saya yang dalam posisi nungging di atas tubuh Vera tidak bisa menolak menerima kontol Alex.

Alex kembali memompakan kontolnya dalam vaginaku. Saya sebenarnya rasanya sudah lemas dan akhirnya saya pasrah saja disetubuhi Alex dengan liar. Tetapi dalam hatiku saya senang sekali dientotin. Berkali-kali kontol Alex keluar masuk dalam vaginaku sedangkan Vera terus menerus mencium bibirku.

Kali ini saya rasa tidak sampai 3 menit Alex ngeseks dengan saya karena saya merasakan cairan hangat dari kontol Alex memenuhi vaginaku dan Alex berseru dengan keras merasakan kenikmatan yang ia peroleh. Saya sendiri melenguh dengan keras. Seluruh otot vaginaku rasanya seperti mengejang. Saya cengkeram tubuh Vera dengan keras menikmati sensual dalam diriku.

Itu adalah pengalaman seksku yang sangat berkesan. Bertahun-tahun kemudian saya sering horny tetapi saya harus memendam perasaan itu karena belum tahu cara melampiaskannya. Dan sekarang saya merasa senang sekali karena akhirnya bisa merasakan kenikmatan bersetubuh baik dengan pria maupun wanita. Masing-masing ternyata mempunyai kenikmatan tersendiri.



ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Thursday, December 5, 2019

Tante Ijah Mendesis Keenakan Naik Turun di Atas Selakanganku - LapetBecek

Tante Ijah Mendesis Keenakan Naik Turun di Atas Selakanganku - LapetBecek


Benar benar menggairahkan MILF ( Mother I’d Like Fuck) Tante Ijah ini, Umur sudah 51 tahun namun gairah seksualnya tidak tertahankan, senam merupakan olah raga untuk membakar tubuhnya, namun tetap tidak bisa membakar gairahnya, justru malah membuat tante hot nan binal ini semakin menjadi jadi, semakin hot dan semakin nakal. 


Buah dadanya benar benar montok, jauh dengan adiknya Chintami atmanegara, jika Chintami Atmanegara kelebihan lemak namun tidak dengan tante binal satu ini, bentuknya sangat proposional dengan ukuran buah dada 36B, benar benar padat dan kenyal, rasanya meremas buah dada milik Tante Ijah akan menjadikan melayang tak terlupakan.

Wanita ini benar benar menyita kelakianku, aku ingin membuat MILF ini bertekuk lutut, namun aku juga tidak mau dikendalikan oleh tante nakal Tante Ijah ini. Wanita nakal ini memang mempunyai sifat mendominasi, adiknya saja suka diatur atur. Dengan masih kutindih Tante Ijah mulai menggeliat lagi, matanya terbuka dengan pelan pelan.

“Sa sayaaaaang .. aaah .. rasanya nikmaaat sekali .. kontolmu dalam memek Tante Minati benaaar benar hangaaat .. tante sukaaa sayaaang .. tahan yang sayaaang .. uuuuh …. Benar benar memang tante seperti digesek dan digelitik… kehangatannya itu sayaaaaaaaaaaaang .. hangat sekali .. membuat memek Tante Minati benar benar nyamaaaaaaaaaaaan ..tahaan sebentar ya sayaaang .. biarkan Tante Minati menata kekuatan lagi .. “ ucap Tante Ijah dengan mengedipkan matanya padaku. Nafasnya masih naik turun sehabis menggenjotku dengan liar. Aku kemudian menggulingkan tubuh molek itu, sehingga kini Tante Ijah menindihku.

“Uuh .. sayaaaaaaaang sabaaaaaaaaaaar aaaaaah “ keluh Tante Ijah dengan mengelus elus lenganku. Tante Ijah kemudian menaikan badannya pelan pelan sambil meringgis karena kontolku yang ngaceng itu menjadikan Tante Ijah tak karuan rasanya, tangannya menekan ke dadaku. Kedua kakinya melebar untuk membuat memeknya agar tidak kesakitan menjepit kontolku,walau posisi kakinya melebar namun kontolku tetap sesak dalam memeknya.

“Duuuuuuuuuuuh .. kontolmuuu sesaaak banget sayaaaaaaaaaang .. hihihihihi .. Tante Minati sukaaa deeeh .. please .. you’re my love .. you must fucking me to finish .. “ ucap Tante Ijah dengan bercampur bahasa Inggris.

“Tante Minati .. I wanna fuck you Minati, I wanna your pregnant .. “ ucapku sampai membuat Tante Ijah terbelalak karena aku mengucapkan kata kata ingin menghamili Tante Ijah.

“Oh noo .. you don’t making me pregnant .. please .. “ tolak Tante Ijah dengan menggeleng geleng.

“Prex aaaaaaaaaaaah .. “ makiku balas membuat Tante Ijah tergelak nakal.

“I’s okay .. my baby … what do you want ?“ tanya Tante Ijah dengan gemas mengelus elu pipiku.

“I want make your pregnant .. “sahutku enteng dengan mengelus elus pinggang Tante Ijah kemudian tanganku naik dan meremas kedua bukit kembarnya yang montok itu.

“Ssssssssssssssssssshhh .. hhh ..pelaaaaaaaaaaaan sayaaaaaaaaaaaaaang ….ngeremesnya pelan ajaaaaaaaaaaaa .. “ goda Tante Ijah dengan canda nakal.

“Aku cinta Tante Minati .. “ sahutku dengan memandangnya teduh, Tante Ijah tersenyum.

“Tante Minati juga cinta kamu …. Baiklah sayaang .. hamili Tante Minati juga nggak apaa .. asal kamu tanggung jawab … “ balas Tante Ijah dengan mimik wajah pengin dikontoli lagi.

“Lha Tante Minati Cuma nanggung enaknya ? baaaaaaaaaah “ kataku sampai membuat Tante Ijah tergelak.

“Oke deeeh .. sekarang Tante Minati .. balik badaaan .. tante masih kuberi kesempatan menggenjotku .. tapi ya spermaku kudu masuk memek dalam milik Tante Minati ..” ujarku dengan melepaskan tanganku di kedua bukit kembarnya itu.

Tante Ijah tersenyum padaku, kemudian melangkahkan kaki kirinya ke sebelah kanan, gerakan itu serasa menggesek kontolku, sampai meringgis merasakan dinding memek Tante Ijah yang nakal meremas gemas kontolku itu. Gerakan Tante Ijah pelan agar memeknya tidak kesakitan,malah Tante Ijah benar benar merasakan gesekan kontolku itu

“Uuuuh …kontolmu sayaaaaaaaaaaaang .. kontolmuuu benaaar benaaaaaaaaaar …membuat Tante Minati mabuk kepayaaang .. dikontoli saban hari mau deh .. every day yaaa “ pinta Tante Ijah dengan wajah sangat pengen jika aku saban hari yang menyetubuhinya.

Setelah kaki kirinya berpindah ke kanan, kini giliran kaki kanan Tante Ijah berpindah berlawanan ke kiri, sambil menghela nafas panjang Tante Ijah sampai meringgis mengangkat kakinya

“Duuuh .. sayaaaaaaaaaaaaang .. Tante Minaaati nggak kuaaaaat aaaaaaaaah .. kalo kamu kontoli berkali kali .. kontolmu nakaaaaaaaaaal bangeeeeeeet .. kamu anak muda yang nakaaaal ..kakak beradik diembat semua .. adikku kamu entotin, kakaknya juga diewe.. dua duanya malah ketagihan dikontoli .. hihihihihi .. awas ya kalo bohong nggak mau ngontoli Tante Minati saban hari .. “ancam Tante Ijah dengan wajah sangat serius.

Habis kakinya bergerak ke kiri maka tubuh Tante Ijah juga ikut berputar, pelan pelan tubuh seksi nan molek itu kini sudah membelakangiku, kupegang kedua bukit kembarnya itu.

“Oooh …. Nakaaaaaaaaaaal .. naaaaaaaaaakaaaaaaaaaaaal .. kamu mainin susu Tante Minati muluuu … aaaaaaauh .. remees yaaang agak keraaas sayaaang .. buat Tantemu terkapaar kamu kontoli, sayaaang .. ayo sayaaang .. Tante geraaak dulu yaaa .. kamu ikuti aja geraaakan Tante Minati ..” ucap Tante Ijah dengan mengerang erang merasakan kontolku sesak dalam memeknya itu.

Dengan bertelepak pada lututku Tante Ijah kemudian menaikan selakangannya kemudian menurunkan dengan pelan pelan.

“Aaaaaaaaauh sayaaang aaaaaaaaaaaah .. enaaaaaak bangeeeeeeeeeet .. oh my baby .. you must fucking your mother .. you are the best .. your kontol as nikmaaat aaaaaaaaaauh sssssssshhh “ erang Tante Ijah dengan bahasa Inggris yang kacau karena nikmatnya kontolku keluar masuk memeknya dengan lancar, memeknya yang basah itu terasa sekali memudahkan kontolku keluar masuk.

“Oooh sayaaaaang .. tanteee nikmaaat bangeeet ..apalagi susu Tante Minaaatii … kenyaaaaaaaaal aaaaaaaaaaah . aaayoo tante .. I’m fucking to youuu “ sahutku merasakan nikmatnya aku digenjot Tante Ijah itu. Gerakan Tante Ijah naik turun, namun kemudian menggerakan selakangannya memutar mutar

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

“Rasaaakaaan goyangan tante nakalmu .. Tante Tante Ijah yang nakaaaaaaaaaaal “ goda Tante Ijah dengan mengerling nakal padaku, senyum mesumnya diperlihatkan padaku.

“Tante Minati cinta kontolmuuu sayaaaaang ssssssssh sssssh aaaaaauh hhhh hhhh “ puji Tante Ijah dengan mendesis keenakan naik turun di atas selakanganku.

Tante Ijah benar benar tidak membuang waktu, Tante Ijah menikmati genjotan itu dengan merem melek keenakan, terkadang matanya hanya terlihat memutih merasakan genjotan dan putaran selakangannya.Kontolku terasa dijepit lebih ketat dalam memeknya itu.

“oooouugghh .. mmmmhhhhh ..enaaaaaaaaaaaaaaak .. nikmaaaaaaaaaaaaat .. ayooo sayaaang .. hajar Tante Minaaaatii … kau minat sama Tante Minati … ooouuuuuuuuuh ssssssssssssssh ssssssssh “ ucap Tante Ijah tak karuan, Tante Ijah bergerak naik turun kemudian dengan sedikit cepat, bukit kembarnya aku pegang dan kuremas remas membuat Tante Ijah menggelinjang penuh keenakan itu, kepalanya sampai menggeleng geleng, didongakan dengan terus menggenjotku naik turun.

“Tanteee aaaaaaaaaaaaaah Tanteeee Miiiinaaati benaaar benaaar enaaaaaaaaaak … ayoo tanteee .. aku pengin Tanteee Minati di ataskuu … “ ajakku dengan menarik dadanya yang kupeluk dan kemudian Tante Ijah merebah, punggungnya menempel ke dadaku.

Aku ikut bergerak seiring gerakan Tante Ijah yang menggenjotku maju mundur itu, kontolku benar benar tak karuan nikmatnya.

“Haaan sayaaang .. tanteee nggak kuaaat aaaah . gimaaaaaaanaaa ?” tanya Tante Ijah dengan wajah penuh keringat dan mulai kedodoran.

“Maasih laaaamaa .. aaayoo genjot teruuus .. Tante Minati benaar benaaar hot bangeeet ..aaaaaaaaaaaaauh ..aaah memeek tanteee ..benaar benaar sempit … hhhhh “ dengusku dengan memeluk Tante Ijah dengan erat sambil meremas kedua bukit kembarnya bersilangan, kuremas kuat kedua bukit kembar, susunya yang kenyal berbeda dengan milik adiknya, Chintami Atmanegara.

Kami terus berpacu dengan tubuh penuh keringat, Tante Ijah menempelkan kepalanya di samping kanan kepalaku dan kuciumi pipinya, matanya terpejam, gerakan maju mundur dilakukan dengan cepat karena tidak tahan, tubuhnya bak cacing kepanasan kukontoli.

Memeknya mulai menyempit, nafas Tante Ijah memburu tak karuan, buah dadanya yang kuremas remas terus merupakan area paling sensitif milik Tante Ijah ini.

“Fuuuuuuuuuck .. fuuuuuuuuuuuuuck “ maki Tante Ijah dengan mata yang merem melek kemudian, genjotan demi genjotan kami yang berlawanan menambah indahnya persetubuhan kami ini, kontolku lancar sekali masuk keluar di memek Tante Ijah yang basah tak karuan itu, bunyi gesekan kontolku dengan memek Tante Ijah membuat kami semakin tenggelam dalam lautan birahi.

Menit demi menit kami terus berpacu, jeritan, lenguhan, rintihan, serta erangan kami bersahutan, tangan kiri Tante Ijah mengelus elus bagian atas memeknya yang kadang menggelembung kadang mengempes seiring kontolku keluar masuk itu.

“Sayaaang .. tanteeeeeeeeeee aaaaah nnngaaak kuaaaaaaaaaaaaat .. kapaaan kamu bisa menghamili Tante Minaaati sayaaang .. ayo keluarkan isi kontolmuu .. baaaaaaaaah .. KOOOOOOOOOOONTOOL …aaaaaaaaaaaah “ erang Tante Ijah dengan berteriak sangat vulgarnya itu.

Aku tetap berusaha bertahan sekuatku jangan sampai muncrat, kulihat wajah Tante Ijah yang menggigit bibirnya kuat tidak tahan memeknya dihajar kontolku itu

“Aaaaaaaaaaaah aaaaaaaaauh oooouugh .. sayaaang …my baby .. you must make me pregnant ..” ucap Tante Ijah dengan mata terpejam sangat erat tidak tahan kontolku masuk dan keluar menggesek dinding memeknya, ujung kontolku sampai mentok menabrak tembok pembatas memek Tante Ijah. 

Tante Ijah sudah tidak kuat,tubuhnya menggeliat tak karuan, badannya mulai gemetar hebat, kakinya yang mengangkang itu dirapatkan membuat kontolku semakin terjepit, genjotan demi genjotan itu akhirnya membuat Tante Ijah kembali mendapatkan orgasme, memeknya menyempit dengan hebat, dadanya naik ke atas dan kuremas dengan kuat, badannnya kemudian menegang kaku, kepalanya menekan kuat di samping ke kepalaku

“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ erang Tante Ijah panjang dengan nafas hancur. Tubuhnya kemudian jatuh di atasku dan berkelonjotan, dari memeknya mengucur cairan orgasme lagi membasahi kontolku.

Kupeluk tubuh lemas bak tanpa tulang itu, nafasnya sangat berantakan, kudiamkan dengan mengelus elus perut, dada, kemudian kucium pipinya,wanita yang sudah berumur ini masih tetap saja cantik. Lama Tante Ijah tak bangun sehingga aku langsung meremas buah dadanya dengan keras membuat Tante Ijah terbangun

“Aaaaaaaaaaaaaaauh saaayaaang .. Tantee Minaaati kalaaaah .. kalaaah sayaang .. ayo deeh…sekali lagi .. sirami memek Tante Minati dengan air manimu .. katanya mau menghamili .. jangan sungkan sungkan yaaa .. kucurin sperma di dalam memek Tante Minatii “ ajak Tante Ijah tak sabaran lagi, badanya sudah sangat capek, umurnya yang tua tidak bisa menyembunyikan kelemahannya, namun hanya birahinya saja yang tidak bisa dipadamkan.




ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia