Sunday, June 30, 2019

Sedikit Menyentuh Bagian Dalam Yang Cepat Sekali Menjadi Basah - LapetBecek.

Sedikit Menyentuh Bagian Dalam Yang Cepat Sekali Menjadi Basah - LapetBecek.


Perkenalkan namaku Ditta aku akan menceritakan cerita masturbasi yang pernah kualami, aku hidup sendirian dengan cara yang jauh lebih sederhana daripada ketika masih bersama orang tuaku. Sebagian besar gajiku habis untuk makan sehari-hari dan membeli pakaian.


Sewaktu masih tinggal bersama keluarga, aku tidak begitu peduli dengan pakaian, sehingga tak banyak membelinya. Kini, setelah bekerja, aku memerlukan pakaian-pakaian yang sesuai. Selain itu, aku juga mulai menata masa depan: aku sekolah lagi, kursus bahasa Inggris. Setiap akhir bulan, hanya sedikit yang bisa kusisakan untuk menambah tabungan.

Paviliun tempat tinggalku tertata apik. Ada satu kamar tidur, dapur kecil, kamar mandi dan ruang tamu. Sepi sekali rasanya hidup sendirian pada bulan-bulan pertama. Tetapi entah kenapa, aku menyukai kesendirian itu. Terlebih lagi, baru kali ini aku merasa mengurus diriku sendiri, setelah sejak lahir diurus orang lain. Bahkan semasa remaja sampai menikah pun hidupku selalu diintervensi orang lain. Kini aku bebas, dan ternyata melegakan!

Kehidupan seks-ku kini muncul kembali, setelah lama tak tersentuh. Aku tidak mempunyai teman khusus pria, dan perlahan-lahan kebutuhan seks kupenuhi secara mandiri. Betul-betul lengkap rasanya kesendirianku, tak ada suami pemberi nafkah, tak ada laki-laki pemuas dahaga birahi. Semuanya kujalankan sendiri saja.

Jika birahiku datang, pada saat sendirian menonton televisi, aku akan menutup semua korden. Volume TV kubesarkan, lampu kumatikan. Duduk di sofa, kuangkat kedua kakiku, bersandar santai ke jok yang empuk. Di dalam rumah, aku tak pernah memakai pakaian dalam, dan daster longgar adalah satu-satunya pembalut tubuhku. Dengan kaki terkangkang dan mata setengah terpejam, aku menikmati tangan dan jariku sendiri.

Aku biasanya mulai dengan mengelus-elus daerah sekitar kewanitaanku yang terasa hangat. Telapak tanganku dengan ringan menekan-nekan bagian atas, tempat bulu-bulu halus yang menghitam lebat. Pada saat seperti itu, kedua tanganku aktif di bawah sana. Yang satu mengusap-usap bagian atas, yang lain meraba bibir-bibirnya, menguak sedikit dan menyentuh-nyentuh bagian dalam yang cepat sekali menjadi basah.

Dengan pangkal ibu jari, kutekan-tekan pula klitoris-ku, yang selalu tersembunyi di balik kulit kenyal. Aku sering mendesis nikmat setiap kali klitoris itu seperti tergelincir ke kiri ke kanan akibat perlakuan tanganku. Dengan cepat, rasa hangat menyebar ke seluruh tubuhku, dan cairan-cairan cinta terasa merayap ke bawah, ke liang kewanitaanku.

Mataku akan terpejam, menikmati kegelian itu. Kadang-kadang aku membayangkan almarhum kekasihku, tetapi akhir-akhir ini semakin sulit rasanya. Aku lebih mudah membayangkan sembarang pria, atau bintang film pujaanku, atau sama sekali seorang yang tak pernah kutemui. Seseorang yang hanya ada dalam khayalanku.

Tak berapa lama, bibir kewanitaanku terasa menebal, dan saling menguak seperti bunga yang merekah. Dengan jari tengah dari tangan yang lain, kutelusuri celah-celah kewanitaanku. Aku tidak pernah memelihara kuku hingga panjang, karena selain menghalangiku mengetik dengan cepat, juga karena aku malas merawatnya. Cerita masturbasi.

Tanpa kuku, jari tengahku dapat leluasa menimbulkan geli dan gatal di bawah sana. Turun ke bawah, sampai mendekati lubang pelepasanku, lalu naik lagi, melewati liang senggamaku yang mulai berdenyut-denyut lemah, melewati lubang air seni, terus.. naik lebih tinggi, bertemu telapak tanganku yang lain yang masih mengusap-usap klitoris-ku. Oh.. betapa nikmat permainan yang perlahan-lahan dan sepenuhnya dalam kendaliku ini.

Terkadang jauh lebih nikmat daripada dilakukan orang lain!

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Lama-lama, aku tak tahan lagi. Sekaligus dua jari kumasukkan ke dalam liang kewanitaanku. Aku memutar-mutar kedua jari itu di dalam, agar dinding-dinding kewanitaanku mendapat sentuhan-sentuhan. Mula-mula sentuhan itu cukup ringan saja.

Tetapi lalu aku mulai mengerang, karena geli-gatal semakin memenuhi seluruh tubuhku, dan rasanya ingin digaruk dan diurut di bawah sana. Terutama di dinding bagian atas, tempat sebuah bagian yang sangat sensitif, entah bagian apa namanya.

Bagian itu membuat tubuhku mengejang jika tersentuh jari. Ke sanalah jari tengahku menuju, mengurut-urut dan menekan-nekan. Semakin lama semakin cepat dan keras. Aku bahkan sampai merasa perlu mengangkat pinggulku, membuat posisi dudukku semakin terkangkang.

Pada saat seperti itu, tak ada yang bisa menghentikanku. Kalau telpon berdering, aku biarkan.

Kalau pun ada yang mengetuk pintu, barangkali juga akan kudiamkan (tetapi belum pernah ada tamu pada saat seperti ini!). gempa bumi pun tak kan mampu mengehentikanku. Tanganku bergerak dengan cepat dan keras. Mataku terpejam erat, mulutku tak berhenti mengerang, karena itu aku perlu mengeraskan volume televisi.

Lalu klimaks akan datang dengan cepat, menyerbu seluruh tubuhku, berawal dari dalam liang kewanitaanku, tempat kedua jariku (kadang-kadang tiga jari) mengaduk-aduk. Tanganku yang lain tak lagi sanggup berada di atas klitoris, karena pada saat klimaks aku perlu berpegangan ke sofa, kalau tidak ingin jatuh bergelimpangan ke lantai.

Klimaksku selalu menggelora, selalu membuatku mengejang dan menggelinjang hebat. Kedua kakiku akhirnya terhempas ke lantai, menegang dan menekan seperti hendak melompat. Tubuhku berguncang. Nafasku memburu. Kenikmatanku tak mudah tergambarkan kata-kata.

Lalu timbul perasaan nyaman, tetapi gatal dan geli belum hilang. Maka biasanya aku langsung mematikan TV dan pergi ke kamar tidur. Di ranjang, aku melanjutkan lagi kegiatan itu, kali ini dengan bantuan bantal guling. Kujepit erat bantal guling yang terbungkus kain halus dan licin. Kugesek-gesekan kewanitaanku di sana, sehingga seringkali bungkus bantal harus kucuci keesokan paginya.

Setelah menggesek-gesek dengan bantal guling, kembali kumasukkan jari-jari tanganku. Dengan cepat jari-jari itu membawaku mencapai klimaks yang berikutnya, yang seringkali lebih nikmat daripada yang pertama, apalagi karena kulakukan sambil tidur, dengan kedua kaki terangkat sampai kedua lutut menyentuh payudaraku.

Barulah kemudian aku tertidur dengan rasa letih yang nyaman. Otot-otot tubuhku terasa bagai sehabis dipijat. Seperti sehabis berolahraga, lalu dipijat seorang yang ahli. Nyaman dan damai sekali tidurku, dengan senyum kepuasan membayang tipis di bibirku. Biasanya aku baru terbangun di pagi hari. Sendirian. Tanpa siapa pun di sisiku.




ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Saturday, June 29, 2019

Helen Merebahkan Dirinya Memeluk Ku Dengan Pantatnya Naik Turun - LapetBecek

Helen Merebahkan Dirinya Memeluk Ku Dengan Pantatnya Naik Turun - LapetBecek


Aku lama-lama menyukai tempat tinggalku, Meski harga kontraknya naik terus setiapkali kuperpanjang kontraknya. Tempat ku ini sangat strategis di dalam gang hanya ada rumah ku. Meski pengap karena dikelilingi tembok tinggi, tetapi aku suka, karena tak ada orang yang bisa melihat kegiatanku dan aku jadi merasa bebas.


Setelah Mia meninggalkan diriku . aku jadi jomblo. Mau pacaran aku malas dengan basa-basi dan berbagai tuntutan. Untuk melampiaskan libido ku, siapa saja yang kusenangi sering kubawa ke kamar yang istimewa ini.

Karena alamatnya rumit banyak lika-likunya, tidak satu pun temen cewek ku yang berhasil mencari alamat ku. Suatu hari saat aku baru membeli rokok di warung aku berpapasan dengan penjual jamu yang cukup mengagetkan. Wajahnya manis dan bodynya bahenol betul.

“Nggak salah ini orang jadi tukang jamu,” kata ku membatin.
“Mbak jamu” tegurku. Dia menoleh.
“Mau minum jamu mas ?” tanyanya.
“Iya tapi jangan di sini, ke rumah” ajakku dan dia ikut dibelakang ku.
Sesampai di rumah , si mbak melihat sekeliling.
“Wah enak juga tempatnya mas ya,” ujarnya.

“Mbak jamu apa yang bagus”
“Lha mas maunya untuk apa, apa yang mau untuk pegel linu, masuk angin atau jamu kuat”
“Kuat apa” tanya ku.
“Ya kuat segalanya” katanya sambil melirik.
“Genit juga si mbak” kata ku dalam hati.
“Aku minta jamu kuat lah mbak, biar kalau malam kuat melek bikin skripsi.”

Tapi terus terang aku kurang mempunyai keberanian untuk menggoda dan mengarahkan pembicaraan ke yang porno-porno. Sejak saat itu mbak jamu jadi sering menghampiriku.

“Mas kemarin kemana saya kesini kok rumahnya dikunci. Saya ketok sampai pegel nggak ada yang buka.”
“Oh ya kemarin ada kuliah sore jadi saya dari pagi sampai malam di kampus” kataku.
“Mas ini mas jamu kunyit asam, bagus untuk anak muda, biar kulitnya cerah dan jauh dari penyakit.”

“Mbak suaminya mana ?” tanya ku iseng.
“Udah nggak punya suami mas, kalau ada ngapain jualan jamu berat-berat.”
“Anak punya mbak ?”
“Belum ada mas, orang suami saya dulu udah tua, mungkin bibitnya udah abis.”

Kami semakin akrab sehingga hampir setiap hari aku jadi langganannya. Kadang-kadang lagi nggak punya duit, dia tetap membuatkan jamu untuk ku. Dia pun sudah tidak canggung lagi masuk ke rumah ku. Bahkan dia sering numpang ke WC.

Mbak helen, begitulah dia mengaku namanya setelah beberapa kali mengantar jamu . Dia kini memasuki usia 27 tahun, asalnya dari daerah Wonogiri. Mbak helen menganggap rumah ku sebagai tempat persinggahan tetapnya. Dia selalu protes keras jika aku tidak ada di rumah.

Semula Mbak helen mengunjungi ku pada sekitar pukul 13. Tapi kini dia datang selalu sekitar pukul 5 sore. Kalau dia datang ke rumah ku jamunya juga sudah hampir habis. Paling paling sisa segelas untuk ku. Rupanya Mbak helen menjadikan rumah ku sebagai terminal terakhir. Ia pun kini makin berani.

Dia tidak hanya menggunakan kamar mandiku untuk buang hajat kecil, tetapi kini malah sering mandi. Sampai sejauh ini aku menganggapnya sebagai kakakku saja. Karena dia pun menganggapku sebagai adiknya. Sering kali dia membawa dua bungkus mi instan lalu direbus di rumah ku dan kami sama-sama menikmatinya.

Sebetulnya pikiran jorokku sudah menggebu-gebu untuk menikmati tubuh mbak helen ini. Namun keberanian ku untuk memulainya belum kutemukan. Mungkin juga karena aku tidak berani kurang ajar jadi Mbak helen makin percaya pada diri ku. Padahal wooo ngaceng. Aku hanya berani mengintip jika Mbak helen mandi. Lubang yang sudah kusiapkan membuatku makin ngaceng saja kalau menikmati intaian. Tapi bagaimana nih cara mulainya.

“Mas boleh nggak saya nginep di sini ?” tanya Mbak helen suatu hari.
“Saya mau pulang jauh dan sekarang sudah kesorean, lagi pula besok saya nggak jualan, capek., “katanya beralasan tanpa saya tanya.
“Lha Mbak, tempat tidurnya cuma satu”
“Nggak pa-pa, saya tidur di tiker aja. Mas yang tidur di kasur.”
“Bener nih,” kata ku, dengan perasaan setengah gembira. Karena kupikir inilah kesempatan untuk menyergapnya.
“Iya nggak apa-apa koq” katanya.

Tanpa ada rasa canggung dia pun masuk kamar mandi dan mandi sepuasnya. Aku pun tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk kembali mengintainya. Badannya mulus bahenol walaupun kulitnya tidak putih, tetapi bentuk tubuhnya sangat sempurna sangat bahenol sebagai seorang wanita. Sayang dia miskin, kalau kaya mungkin bisa jadi bintang film, pikir ku.

Teteknya cukup besar, mungkin ukuran 36, pentilnya kecil dan bulu jembutnya tebal sekali. Mungkin ada hubungannya dengan kumis tipis yang ada di atas bibirnya itu.Selesai mandi, kini giliranku masuk kamar mandi dan membersihkan diri. Aku nggak tahan , sehingga kesempatan mandi juga kugunakan untuk ngloco.

“Mas mandinya koq lama sekali sih, ngapain aja” tanyanya mengagetkan.
“Ah biasa lah keramas sekalian biar seger” kata ku.
“Itu saya buatkan kopi, jadi keburu dingin deh, abis mandinya lama banget.”

Malam itu kami ngobrol ke sana-kemari dan aku berusaha mengorek informasi sebanyak mungkin mengenai dirinya.

“Mas suka di pijet nggak” katanya tiba-tiba.
“Wah nggak, nggak nolak” kata ku bercanda.
“Sini saya pijetin mas.”

Tanpa menunggu terlalu lama aku segera menuju ke kamar dikuti mbak helen dan semua baju dan celana ku ku buka tinggal celana dalam. Kumatikan lampu sehingga suasana kamar jadi agak remang-remang. Nggak nyangka sama sekali, ternyata mbak helen pinter sekali memijat. Dia menggunakan cairan body lotion yang dibawanya untuk melancarkan mengurut.

Aku benar-benar pasrah. Meski ngaceng berat, tetapi aku nggak berani kurang ajar. Cilakanya Mbak helen ini tidak canggung sedikit pun merambah seluruh tubuhku sampai mendekati si jargon. Beberapa kali malah ke senggol sedikit, membuat jadi tambah tegang aja.

“Mas celananya dibuka saja ya biar nggak kena cream.”
“Terserahlah mbak” kata ku pasrah . Dengan cekatan dia memelorotkan celana dalam. Sehingga aku kini jadi telanjang bulat.
“Apa mbak nggak malu melihat saya telanjang” tanya ku.
“Ah nggak apa-apa, saya dulu sering memijat suami saya.”
“Dia yang ngajari saya mijet.”

Tegangan ku makin tinggi karena tangan nya tanpa ragu-ragu menyenggol kemaluan ku. Dia lama sekali memijat bagian dalam paha ku, tempat yang paling sensitive dan paling merangsang. Mungkin kalau ada kabel di hubungkan diriku dengan lampu, sekarang lampunya bakal menyala, orang teganganku sudah mulai memuncak.

Aku tidur telungkup sambil berfikir, gimana caranya memulai. Akhirnya aku berketetapan tidak mengambil inisiatif. Aku akan mengikuti kemana kemauan Mbak helen. Kalau terjadi ya terjadilah, kalau nggak yaa lain kali mungkin. Tapi aku ingin menikmati dominasi perempuan atas laki-laki.

Setelah sekitar satu jam aku tidur telungkup, Mbak helen memerintahkan aku telentang. Tanpa ragu dan tanpa rasa malu dan bersalah aku segera menelentangkan badan ku. Otomatis si jargon yang dari tadi berontak, kini bebas tegak berdiri.

Celakanya si jargon tidak menjadi perhatian Mbak helen dia tenang saja memijat dan sedikitpun tidak berkomentar mengenai jargon ku. Kaki kiri, kaki kanan, paha kiri, paha kanan, kepala tangan kiri, tangan kanan, lalu perut. Bukan hanya perut tetapi si jargon pun jadi bagian yang dia pijat. Aku melenguh.

“Aduh mbak”
“Kenapa mas” katanya agak manja.
“Aku nggak tahan, ngaceng banget”
“Ah nggak apa-apa tandanya mas normal”
“Udah tengkurep lagi mas istirahat sebentar saya mau ke kamar mandi sebentar.”

Lama sekali dia di kamar mandi, sampai aku akhirnya tertidur dalam keadaan telungkup dan telanjang. Tiba-tiba aku merasa ada yang menindihku dan kembali kurasakan pijatan di bahu. Dalam keadaan setengah sadar kurasakan ada seusatu yang agak berbeda.

Kenapa punggungku yang didudukinya terasa agak geli Kucermati lama-lama aku sadar yang mengkibatkan rasa geli itu ada bulu-bulu apa mungkin Mbak helen sekarang telanjang memijatiku. Ternyata memang benar begitu.

Tetapi aku diam saja tidak berkomentar. Kunikmati usapan bulu jembut yang lebat itu di punggungku. Kini aku sadar penuh , dan jargon yang dari tadi bangun meski aku sempat tertidur makin tegang. Wah kejadian deh sekarang, pikirku dalam hati.

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

“Balik mas katanya” setelah dia turun dari badan ku

Aku berbalik dan ruangan jadi gelap sekali. Ternyata semua lampu dimatikannya . Aku tidak bisa melihat Mbak helen ada dimana . Dia kembali memijat kakiku lalu duduk di atas kedua pahaku . Ia terus naik memijat bagian dadaku dan seiring dengan itu, jembutnya berkali-kali menyapu si jargon.

Kadang-kadang si jargon ditindihnya sampai lama dan dia melakukan gerakan maju mundur. Beberapa saat kemudian aku merasa mbak helen mengambil posisi jongkok dan tangannya memegang batang si jargon. Pelan-pelan di tuntun kepala si jargon memasuki lubang kemaluannya.

Aku pasrah saja dan sangat menikmati dominasi perempuan. Lubangnya hangat sekali dan pelan-pelan seluruh tubuh si jargon masuk ke dalam lubang vagina mbak helen. Mbak helen lalu merebahkan dirinya memeluk diriku dan pantatnya naik turun, sehingga si jargon keluar masuk .

Kadang-kadang saking hotnya si jargon sering lepas, lalu dituntunnya lagi masuk ke lubang yang diinginkan. Karena aku tadi sudah ngloco dan posisiku di bawah, aku bisa menahan agar mani ku tidak cepat muncrat. Gerakan mbak helen makin liar dan nafasnya semakin memburu.

Tiba-tiba dia menjerit tertahan dan menekan sekuat-kuatnya kemalauannya ke si jargon. Dia berhenti bergerak dan kurasakan lubang vaginanya berdenyut-denyut. Mbak helen mencapai orgasmenya yang pertama. Dia beristirahat dengan merebahkan seluruh tubuhnya ke tubuhku. Jantungnya terasa berdetak cepat.

Aku mengambil alih dan membalikkan posisi tanpa melepas si jargon dari lubang memek mabak helen. Ku atur posisi yang lega dan mencari posisi yang paling enak dirasakan oleh memek mbak helen. Aku pernah membaca soal G-spot. Titik itulah yang kucari dengan memperhatikan reaksi mbak helen.

Akhirnya kutemukan titik itu dan serangan terus ku kosentasikan kepada titik itu sambil memaju dan memundurkan si jargon . Mbak helen mulai melenguh-lenguh dan tak berapa lama dia berteriak, dia mencapai klimaks tertinggi sementara itu aku juga sampai pada titik tertinggi ku.

Dalam keadaan demikian yang terpikir hanya bagaimana mencapai kepuasan yang sempurna. Kubenamkan si jargon sedalam mungkin dan bertahan pada posisi itu sekitar 5 menit. *ontolku berdenyut-denyut dan vaginanya mbak helen juga berdenyut lama sekali.

“Mas terima kasih ya, saya belum pernah main sampai seenak ini.”
“Saya ngantuk sekali mas.”
“Ya sudah lah tidur dulu.”

Aku bangkit dari tempat tidur dan masuk kamar mandi membersihkan si jargon dari mani yang belepotan. Aku pun tidak lama tertidur. Paginya sekitar pukul 5 aku bangun dan ternyata mbak helen tidur di samping ku.Kuraba memeknya, lalu ku cium, tangan ku, bau sabun. Berarti dia tadi sempat bangun dan membersihkan diri lalu tidur lagi. Dia kini tidur nyenyak dengan ngorok pelan.

Kuhidupkan lampu depan sehingga kamar menjadi agak remang-remang. Kubuka atau kukangkangkan kedua kakinya . Aku tiarap di antara kedua pahanya dan kusibakkan jembut yang lebat itu untuk memberi ruang agar mulutku bisa mencapai memeknya.

Lidahku mencari posisi clitoris mbak helen. Perlahan-lahan kutemukan titik itu aku tidak segera menyerang ujung clitoris, karena kalau mbak helen belum terangsang dia akan merasa ngilu. Daerah sekitar clitoris aku jilat dan lama-lama mulai mengeras dan makin menonjol.

“Mas kamu ngapain mas, jijik mas udah, mas” tangannya mendorong kepala ku, tetapi kutahu tenaganya tidak sunguh-sungguh karena dia juga mulai mengelinjang. Tangannya kini tidak lagi mendorong kepalaku, mulutnya berdesis-desis dan diselingin teriakan kecil manakala sesekali kusentuh ujung clitorisnya dengan lidahku.

Setelah kurasakan clitorisnya menonjol penuh dan mengeras serangan ujung lidahku beralih ke ujung clitoris. Pinggul mbak helen yang bahenol mengeliat seirama dengan gerakan lidahku. Tangannya kini bukan berusaha menjauhkan kepalaku dari vaginanya tetapi malah menekan, sampai aku sulit bernafas.

Tiba-tiba dia menjepitkan kedua pahanya ke kepalaku dan menekan sekeras-kerasnya tangannya ke kepalaku untuk semakin membenam. Vaginanya berdenyut-denyut. Dia mencapai klimak. Beberapa saaat kupertahankan lidah ku menekan clitorisnya tanpa menggerak-gerakkannya.

Setelah gerakannya berhenti aku duduk di antara kedua pahanya dan kumasukkan jari tengah ke dalam memeknya kucari posisi G-spot, dan setelah teraba kuelus pelan. Dengan irama yang tetap. Mbak helen kembali menggerakkan pinggulnya yang bahenol dan tidak lama kemudian dia menjerit dan menahan gerakan tanganku di dalam memeknya. Lubang vaginanya berdenyut lama sekali.

“Aduh mas ternyata mas pinter sekali.”
“Aku kira mas nggak suka perempuan. Aku sampai penasaran mancing-mancing mas, tapi kok nggak nyerang-nyerang aku.”
“Jadi aku bikin alasan macem-macem supaya bisa berdua sama mas.”
“Aku segen mbak, takut dikira kurang ajar. Selain itu aku juga ingin menikmati jika didului perempuan.”
“Ah mas nakal, menyiksa aku. Tapi aku suka mas orangnya sopan nggak kurang ajar kayak laki-laki lain.”
“Mas tadi kok nggak jijik sih jilati memek ku. Aku belum pernah lho digituin. Rasanya enak juga ya.”kata Mbak helen.

helen mengaku ketika berhubungan dengan suaminya yang sudah tua dulu hanya hubungan yang biasa saja dan itu pun mbak helen jarang sampai puas. Dia mengaku belum pernah berhubungan badan dengan orang lain kecuali suaminya dan diriku.

“Pantes memeknya enak sekali, peret mbak,” kata ku.
“Wong tukang jamu koq, yo terawat toh yo.”
“Sekarang gantian mbak, barang ku mbok jilati po’o. ”
Aku ra iso he mas”
“Nanti tak ajari.”

Mbak helen yang bahenol mengambil posisi diantara kedua pahaku dan mulai memegang si jargon dan pelan-pelan memasukkan mulutnya ke ujung *ontol. Dia berkali-kali merasa mau muntah, tetapi terus berusaha mengemut si jargon Setelah terbiasa akhirnya dikulumnya seluruh batang *ontol ku sampai hampir mencapai pangkalnya. Aku merasa ujung si jargon menyentuh ujung tenggorokkannya.

Dia memaju-mundurkan batang di dalam kulumannya . Ku instruksikan untuk juga melakukannya sambil menghisap kuat-kuat.dia menuruti semua perintahku. Bagian zakarnya juga dijilatnya seperti yang kuminta. Dia tidak lagi mau muntah tetapi mahir sekali. Setelah berlangsung sekitar 15 menit kini aku perintahkan dia tidur telentang dan aku segera menindihnya.

“Mas *ontole kok enak tenan, keras sampai memek ku rasanya penuh sekali.”

Kugenjor terus sambil kosentrasi mencari titik G. Tidak sampai 5 menit Mbak helen langsung berteriak keras sekali. Dia mencapai orgasme tertinggi. Sementara aku masih agak jauh . Setelah memberi kesempatan jeda sejenak. Mbak helen kusuruh tidur nungging dan kami melakukan dengan Dogy Style.

Rupanya pada posisi ini titik G Mbak helen tergerus hebat sehingga kurang dari 3 menit dia berteriak lagi dan aku pun mencapai titik tertinggi sehingga mengabaikan teriakannya dan kugenjot terus sampai seluruh maniku hambis di dalam memek mbak helen.

Dia tertidur lemas,aku pun demikian. Sekitar jam 8 pagi kami terbangun dan bersepakat mandi bareng. Badan Mbak helen memang benar-benar sempurna sangat bahenol, Teteknya besar menentang, pinggulnya besar dan pinggangnya ramping sungguh bahenol. Setelah malam itu mbak helen jadi sering menginap di kamar ku. Sampai satu hari dia datang dengan muka sedih.

“Mas aku disuruh pulang ke kampung mau dikawinkan sama Pak lurah.”
“Aku berat sekali mas pisah sama mas, tapi aku nggak bisa nolak keinginan orang tua ku,” katanya bersedih.

Malam itu Mbak helen nginap kembali di kamar ku dan kami main habis-habisan. Seingat saya malam itu saya sampai main 7 ronde menikmati tubuh bahenol nya, sehingga badan ku lemas sekali.



ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Friday, June 28, 2019

Jariku Menyelusup Masuk ke Memeknya Terasa Hangat dan Licin - LapetBecek

Jariku Menyelusup Masuk ke Memeknya Terasa Hangat dan Licin - LapetBecek


Kisah ini bermula ketika diriku bercinta dengan seorang Janda muda di sebuah bis pada malam hari, Memang hari itu aku sedang munjur karena duduk ku disamping pak kusir yang jalannya tuk tik tak tik tuk lho malah kayak lagu anak anak aja hehehe, tapi ini benar kejadiannya dimana kisah nyata ini terjadi di dalam minibus yang aku tumpangi, setiap paginya aku kalau berangkat ke kantor menggunakan tranposrtasi umum, dimana saat di dalam bus aku duduk bersampingan dengan seorang wanita yang memakai jilbab.


Wajah yang cantik, body yang ramping serta kulitnya juga putih terlihat dari telapak tangannya, kalau di dalam bus biasa aku sering tertidur karena memang kalau malam aku selalu lembur di rumah, lha pada waktu ada wanita cantik di sebelahku yang awalnya mata ngantuk sekarang hilang saat wanita itu memainkan HPnya dan menelepon sesorang.

Tersingkap pahanya saat dia jegang sangat membekas membuat gairah lelakiku muncul, terus aku berpikir gimana caranya aku bisa memulai pembicaraan dengannya, dan mungkin sudah naluriku sebagai pegombal setelah dia selesai menelepon aku berucap:

”Wachhh… hobinya sama juga yach !”.

Sejenak dia memandangku bingung, mungkin berpikir orang ini sok akrab banget sich.

”Hobi apaan ?” tanyanya.

“Itu nitip absen”, sahutku dan dia tertawa kecil.

“Tau aja kamu. Dasar tukang nguping”, sahutnya.Akhirnya obrolan bergulir.

Selama percakapan aku tidak menanyakan nama, pekerjaan maupun teleponnya, tapi lebih banyak cerita lucu.

Sampai akhirnya dia ngomong “kamu lucu juga yach.., nggak kaya cowok yang laen.”

”Maksud kamu ?” tanyaku lagi.

”Biasanya mereka baru ngobrol sebentar udah nanya nama terus minta nomor telepon.” Setelah itu kami saling berkenalan. Perempuan muda berjilbab bernama Rina.

Obrolan terus berlanjut sampe dia turun di Thamrin dan aku terus ke kota. Dua hari kemudian aku bertemu dia lagi. Cewek manis berjilbab itu menghampiriku dan duduk disebelahku sambil bercerita bahwa teman-temannya penasaran karena dia hari itu punya banyak cerita konyol.

Pagi itu kami menjadi lebih akrab. Sambil bercanda tiba- tiba dia berkata :

”Kamu pasti suka maen cewek yach, soalnya kamu jago ngobrol banget. Pasti banyak cewek di bis ini yang kamu pacarin.”Sumpah mati aku kaget sekali denger omongan dia.

Kayanya maksud aku buat kencan ama dia udah ketauan. Akhirnya karena udah nanggung aku ceritain aja ke dia kalo aku sudah beristri dan punya anak. Ech rupanya dia biasa aja, justru aku yang jadi kaget karena ternyata dia sudah nggak perawan lagi karena pernah MBA waktu lulus sekolah dulu.

Sekarang dia sudah bercerai. Wuichhh, nggak nyangka banget kalo doi ternyata janda muda.

Selanjutnya sudah bisa ditebak. Obrolan sudah lebih ringan arahnya. Akupun mulai memancing obrolan ke arah yang menjurus sex. Keakraban dan keterbukaan ke arah sex sudah di depan mata. Sampai suatu sore setelah dua bulan perkenalan, kami janjian pulang bareng.

Hari itu dia mengenakan jilbab merah muda sewarna dengan hem dan rok panjangnya. Posisi duduk kami sudah akrab dan menempel. Bahkan Rina tidak sungkan lagi mencubit aku setiap dia menahan tawa atau tidak tahan aku goda.

Beberapa kali ketika dia mencubit aku tahan tangannya dan dia tampaknya tidak keberatan ketika akhirnya tangan kirinya aku tumpangkan di pahaku dan aku elus-elus lengannya yang tertutup hem lengan panjangnya sambil terus ngobrol.

Akhirnya dia sadar dan berbisik, “Wachh, kok betah banget ngelus tanganku, entar lengan bajuku jadi kusut lho.

“Habis gemes ngeliat muka manis kamu, apalagi bibir tipis kamu,” sahutku sambil nyengir.

“Dasar gila kamu,” katanya sambil menyubit pahaku.Serrrrrr…, pahaku berdesir dan si junior langsung bergerak memanjang.

Aku lihat bangku sekelilingku sudah kosong sementara suasana gelap malam membuat suasana di dalam bis agak remang-remang. Aku angkat tangan kirinya dan aku kecup lembut punggung jarinya. Janda muda berjilbab itu hanya tersenyum dan mempererat genggaman tangannya.

Akhhhhh… sudah ada lampu hijau pikirku. Akhirnya aku teruskan ciuman pada punggung jarinya menjadi gigitan kecil dan hisapan lembut dan kuat pada ujung jarinya. Tampaknya dia menikmati sensasi hisapan di jarinya.

Wajahnya yang dihiasi jilbab itu tampak sendu terlihat cantik sekali. Dan akhirnya dia menyender ke samping pundakku. Ketika bis memasuki jalan tol, aktivitas kami meningkat. Tangan kananku sudah mengusap payudaranya yang putih berukuran 36 B dari luar kemeja merah mudanya. Terasa padat dan kenyal.

Lalu perlahan jemariku membuka kancing kemejanya satu persatu dan menyusup kedalam BH miliknya. Putingnya semakin lama semakin mengeras dan terasa bertambah panjang beberapa mili. Sementara itu tangannya juga tidak tinggal diam mulai mengelus-ngelus kontolku dari luar.

Setelah beberapa menit kemudian tiba-tiba sikapnya berubah menjadi liar dan agresif. Dia tarik ritsletingku dan terus merogoh dan meremas kontolku yang sudah tegang. Tanganku yang di dada ditarik dan diarah kan ke selangkangannya.

Aku tidak dapat berbuat banyak karena posisinya tidak menguntungkan sehingga hanya bisa mengelus paha dari luar rok panjangnya saja. Aktifitas kami terhenti kala hampir tiba di tujuan. Dan dengan nafas yang masih tersengal-sengal menahan birahi kami merapikan pakaian masing-masing.

Turun dari bis aku bilang mau anter dia sampai dekat rumahnya. Aku tau kita bakal melewati pinggir jalan tol. Daerah itu sepi dan aku sudah merencanakan untuk menyalurkan hasratku di daerah itu.

Tampaknya janda muda berjilbab itu juga memiliki hasrat yang sama. Ketika berjalan, tangan kirikuku merangkul sambil mengelus payudaranya dari luar hem merah muda lengan panjang yang dikenakannya.

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Dan ketika kita melewati jalan yang sepi tersebut secepat kilat tangan kananku meraih kepalanya yang dibalut jilbab merah muda model modis dan langsung mencium dan melumat bibir tipisnya itu. Dengan cepat pula cewek berjilbab itu menyambut bibirku, menghisap dan menyedotnya.

Tangannya langsung beraksi menurunkan ritsleting celanaku dan aku sendiri langsung mengangkat rok panjang model ketat miliknya. Rrrretttttt… aku tarik kasar cdnya…, jariku langsung menyelusup masuk ke memeknya terasa hangat dan licin. Rupanya dia sangat terangsang sejak di bis tadi. Di tengah deru nafasnya Rina berdesah :

“Ayo mas… masukin aja… aku kepengen banget nech. Hhhhhh…”

”Sebentar sayang”, sahutku,

“Kita cari tempat yang aman.”Aku tarik dia melewati pagar pengaman tol dan ditengah rimbun pohon aku senderkan dia dan setelah menarik rok panjang model ketatnya itu sampai sepinggang Lalu buru-buru kuloloskan celana dalamnya kemudian kuangkat kaki kanannya.

Sengaja celana dalamnya kusangkutkan di pergelangan kakai kanan yang kuangkat itu biar celana dalamnya tidak kotor menyentuh tanah. Dengan bernafsu aku buka celanaku dan megarahkan kontolku ke memeknya tapi cukup sulit juga.

Akhirnya dia menuntun kontolku memasuki memeknya. ? Emmhhh…!?, kepala janda muda berjilbab merah muda itu mendongak sembari melenguh tatkala ujung kontolku mulai penetrasi kedalam memeknya.

Luar biasa, itulah sensasi yang aku rasakan ketika kontolku mulai menyeruak memasuki memeknya yang sudah dibasahi cairan nafsu. Ditengah deru mobil yang melintasi jalan tol aku memompa pantatku dengan gerakan pelan dan menghentak pada saat mencapai pangkal kontolku. Rina menyambut dengan menggigit pundakku setiap aku menghentak kontolku masuk kedalam memeknya.

“Ooochhhh… auchhhh… Masssss… oochhh…”, desahnya. Birahi dan ketegangan bercampur aduk dalam hatiku ketika terdengar suara orang melintasi jalan dibalik pagar. Namun lokasi kami cukup aman karena gelapnya malam dan terlindung pohon yang cukup lebat.

Bahkan mungkin orang yang berjalan itu tidak akan berpikir ada sepasang manusia yang cukup gila untuk ber cinta di pinggir jalan tol tersebut.

“Gantian mas… aku cape”, katanya. Aku lantas duduk menyandar dan perempuan muda berjilbab merah muda itu memegang rok panjang yang kusingkap tadi agar tidak jatuh kebawah.

Kemudian Rina mulai berjongkok mengarahkan memeknya. Ketika kontolku kembali menyeruak diantara daging lembut memeknya yang sudah licin, sensasi itu kembali menerpa diriku. Sambil memegang bahuku, dia mulai menekan pantatnya dan menggerakan pinggulnya dengan cara menggesek perlahan, maju mundur sambil sesekali memutar.

Kenikmatan itu kembali mendera dan semakin tinggi intensitasnya ketika aku membantu dengan menekan keatas pinggulku sambil menarik pantatnya.

Desahan suaranya makin keras setiap kali kemaluan kami bergesekan, “uchhhhh… ssshhh… uchhhhh…”. Mataku sendiri terpejam menikmati rasa yang tercipta dari pergesekan bulu kemaluan kami sambil terus menggerakkan pinggul mengimbangi gerakannya.

”Terus sayang… ayo terus”, desahku. Keringat sudah membasahi punggungnya dan gerakan kami sudah mulai melambat namun tekanan semakin ditingkatkan untuk mengimbangi rasa nikmat yang menjalar disekujur tubuh kami dan terus bergerak ke arah pinggul kami, berkumpul dan berpusar di ujung kemaluan kami.

Berdenyut dan ujung kontolku mulai siap meledak, sementara perempuan berjilbab ini mulai mengerang sambil menjepitkan memeknya lebih keras lagi.

“Hegghhhhhh… hhhegghhhh… heghhh… terus mas… sodok… sodok terussss… mas… yachhh… disitu… terus… terussss… ooocchhhhhhh”, dengan desahan panjang sambil mendongakkan kepalanya yang terbungkus jilbab,

Tia menekan dan menjepit keras kontolku sementara memeknya terus berdenyut-denyut. ? Mass…mmhh…oouuccchh…?, pekiknya tertahan sembari menundukkan kepalanya yang berjilbab itu tatkala mencapai puncaknya. Aku hanya bisa terdiam sambil memeluk tubuhnya menunggu dia selesai orgasme.

Ketika jepitannya mulai mengendur aku langsung bereaksi meneruskan rasa yang tertunda itu, tanpa basa basi rasa nikmat itu mulai menerjang kembali, berkumpul dan meledak menyemburkan cairan kenikmatanku ke dalam memeknya.

Aku sodokan kontolku sambil menekan pinggulnya sementara kakiku mengejang menikmati aliran rasa yang menerjang keluar dari tubuhku itu. Setelah beristirahat beberapa menit kami saling memandang… akhirnya tersenyum dan tertawa.

”Kamu memang bener-bener gila, tapi jujur aku sangat menyukai bercinta dengan cara seperti ini.

Aku belum pernah senikmat ini bercinta.” akunya. “He.. he.. he.. sama donk”, kataku sambil mengecup bibir sang janda muda berjilbab yang tipis itu sementara kemaluanku mulai mengendur di dalam memeknya.

Setelah itu kami merapikan pakaian masing dan berjanji untuk mengarungi kenikmatan seks ini untuk hari-hari mendatang.



ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Thursday, June 27, 2019

Debby Merasakan Batang Theo Kembali Menghunjam Tempeknya - LapetBecek

Debby Merasakan Batang Theo Kembali Menghunjam Tempeknya - LapetBecek


Pagi itu, sinar matahari belum mampu mengusir embun putih yang menyelimuti sebuah villa mewah di kawasan Puncak Pass. Beberapa gerombol embun masih terlihat melayang-layang tertiup angin. Pucuk-pucuk pinus masih berwarna putih tertutupi embun pagi. Rumput di halaman villa masih basah.


Di dalam bathtub yang berisi air hangat, Theo dan Debby duduk berendam sambil berpelukan mesra. Gadis itu duduk di atas paha Theo. Telapak tangannya mengusap-usap menyabuni punggung guru matematikanya itu, dan ia pun merasakan tangan lelaki itu menyabuni punggungnya.

Pelukan mereka sangat erat hingga dada mereka saling menekan satu sama lain. Sesekali Debby menahan nafas ketika menggeliatkan badannya. Dadanya yang menggeliat menyebabkan puting buah dadanya mengalirkan birahi ke sekujur tubuhnya. Puting itu semakin mengeras setelah beberapa kali bergesekan dengan dada Theo yang licin dipenuhi buih-buih sabun.

Pangkal pahanya yang terendam air hangat terasa membakar birahi ketika batang kemaluan lelaki itu menyentuh vagina sempit nya. Debby menggerak-gerakkan telapak tangannya dari punggung hingga ke leher Theo. Sambil menyabuni, ditariknya tengkuk lelaki itu.

“Debby sangat mencintai Theo,” bisiknya.

Theo mengusap-usap bahu gadis itu dengan busa sabun yang berlimpah. Busa dan buih-buih berbentuk bola-bola kecil meleleh ke bagian atas dada dan punggung Debby. Lalu ditatapnya wajah yang cantik itu. Wajah yang terlihat semakin menarik karena buih-buih sabun memenuhi lehernya yang jenjang. Disibaknya rambut gadis itu ke belakang. Busa dan bola-bola kecil ikut menempel di rambut gadis itu, kemudian bola-bola itu meletus. Menawan. Sangat cantik dan mempesona, bisik hati Theo.

Mungkinkah aku jatuh cinta untuk yang kedua kalinya?, tanya Theo dalam hati. Jatuh cinta terhadap seorang murid yang masih belia dan nakal? Mengapa? Mengapa..? Apakah karena sensasi dan kemanjaan yang diciptakannya? Ah.., gumam Theo sambil menarik nafas panjang.

Lalu dikecupnya anak rambut di kening gadis itu. Ia tak mampu memikirkan pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk di benaknya. Tingkah laku Debby yang lembut dan kadang-kadang liar telah melumpuhkan nalarnya. Ia tak mampu berpikir ketika luapan birahi membakar tubuhnya.

“Theo juga sangat mencintai Debby. Sebelumnya tak pernah Theo rasakan nikmatnya terbakar birahi seperti saat ini..” ujar Theo.

Bola mata mereka saling menatap seolah ingin menjenguk isi hati masing-masing. Lalu Theo menarik tubuh gadis itu agar lebih erat menempel ke tubuhnya. Disabuninya punggung gadis itu dengan kedua telapak tangannya. Sambil mengusap-usapkan busa sabun, telapak tangannya terus menyusur hingga tenggelam ke dalam air. Diusap-usapnya bongkah pantat gadis itu.

Sejenak, ia menahan nafas ketika meremas bongkah pantat yang masih kenyal itu. Karena gadis itu duduk di atas pahanya, bongkah pantat itu terasa lebih kenyal daripada biasanya. Batang kemaluan Theo semakin keras ketika bersentuhan dengan vagina sempit gadis itu.

Ia dapat merasakan kelembutan bibir luar vagina gadis itu ketika bergesekan dengan bagian bawah batang kemaluannya. Dan dengan usapan lembut, telapak tangannya terus menyusuri lipatan bongkah pantat yang kenyal itu. Ia dapat merasakan lubang dubur Debby di jari tengahnya. Diusap-usapnya beberapa kali hingga ujung jarinya merasakan kehalusan lipatan daging antara dubur dan vagina.

“Theoo.., Theo nakal!” desah Debby sambil menggeliat mengangkat pinggulnya.

Walau tengkuknya basah, Debby merasa bulu roma di tengkuknya meremang akibat nikmat dan geli yang mengalir dari vaginanya. Ia menggeliatkan pinggulnya. Geliat itu menyebabkan telapak tangan Theo semakin bebas mengusap-usap. Membelai. Ia mengecup leher Theo berulang kali ketika merasakan ujung jari Theo menyentuh bagian bawah bibir vaginanya.

Tak lama kemudian, telapak tangan itu semakin jauh menyusur hingga akhirnya ia merasakan lipatan bibir luar vaginanya diusap-usap. Debby berulang kali mengecup leher Theo. Kecupan panas dan liar sebagai ungkapan luapan birahi yang mendera tubuhnya. Sesekali lidahnya menjilat, sesekali menggigit dengan gemas. Ia dapat merasakan lendir birahi yang semakin banyak bermuara di vaginanya.

Karena vaginanya terendam dalam air, usapan-usapan di dinding dan bibir dalam vaginanya terasa menjadi kesat. Setiap kali mengusap, lendir di vaginanya langsung larut ke dalam air. Ujung jari itu menjadi terasa lebih kasar daripada biasanya.

Membakar birahi untuk mengalirkan kadar kenikmatan yang lebih tinggi daripada biasanya. Kenikmatannya hampir setara dengan liarnya lidah Theo yang menari-nari di antara lipatan bibir vaginanya ketika mencumbu vaginanya di balkon villa. Ia terpaksa menahan nafas untuk mengendalikan kenikmatan yang ia rasakan di sekujur tubuhnya.

“Aarrgghh.. Sstt.. Sstt..” rintihnya berulang kali.

Lalu ia bangkit dari pangkuan lelaki itu. Ia tak ingin mencapai orgasme hanya karena usapan-usapan jari yang terasa kesat di lubang vagina sempit nya. Tapi ketika berdiri, kedua lututnya terasa goyah. Rasa nikmat di vaginanya telah membuat dirinya seolah sedang melayang-layang. Lututnya seolah kehilangan sendi.

Dengan cepat Theo pun bangkit berdiri. Tangannya segera membalikkan tubuh gadis itu. Ia tak ingin gadis belia yang dicintainya itu terjatuh. Disangganya punggung gadis itu dengan dadanya. Lalu dituangnya kembali cairan sabun ke telapak tangannya.

Dan diusap-usapkannya cairan sabun itu di perut gadis belia itu. Ketika menggerakkan telapak tangannya ke arah atas, busa sabun terdorong dan menggumpal di antara jari jempol dan telunjuknya. Dan ketika buih-buih itu terbentur pada lekukan bawah buah dada gadis itu, ia meremasnya dengan lembut.

Kedua buah dada yang kenyal itu terasa licin dan sangat halus. Telapak tangannya terus bergerak ke atas. Ia sengaja membuka jari jempol dan telunjuknya agar puting buah dada yang masih kecil itu terjepit di jarinya. Sejenak, puting yang terjepit itu diremas-remasnya dengan lembut. Puting kiri dan kanan diremasnya bersamaan. Dilepas. Diremas kembali. Lalu telapak tangannya mengusap semakin ke atas dan berhenti di leher jenjang gadis belia itu.

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

“Theo, aargh.., lama amat menyabuninya, aarrgghh..” rintih Debby sambil menggeliatkan pinggulnya.

Ia merasakan batang kemaluan Theo semakin keras dan besar. Hal itu dapat ia rasakan karena batang kemaluan itu semakin dalam terselip di antara lipatan bongkah pantatnya. Lalu ia mendongakkan kepala sambil menoleh ke belakang.

Diangkatnya tangan kanannya untuk menarik leher lelaki itu, lalu diciumnya dengan mesra. Lidahnya menjulur dan bergerak-gerak liar untuk memilin-milin lidah Theo. Tangannya kirinya meluncur ke bawah, lalu meremas biji kemaluan lelaki itu dengan gemas.

Theo menggerakkan telapak kanannya ke arah pangkal paha Debby. Sesaat ia mengusap-usap bulu-bulu ikal di bagian atas vagina gadis itu. Menikmati bulu-bulu yang masih pendek dan halus itu di ujung jari-jarinya. Lalu telapak tangannya meluncur ke bawah. Diusapnya vagina sempit itu berulang kali. Vagina yang baru kira-kira 7 jam yang lalu selaput perawannya dipasrahkan untuk dilewati oleh cendawan batang kemaluannya.

Jari tengahnya terselip di antara kedua bibir luar vagina itu. Diusapnya berulang kali. Telapak tangannya yang dipenuhi buih-buih sabun membuat bibir vagina dan pangkal paha itu menjadi sangat licin. Klitoris itu seolah bergerak menggeliat-geliat ketika ia mengusapkan telapak tangannya. Klitoris yang semakin keras dan licin karena lendir dan buih-buih sabun.

“Aarrgghh..!” rintih Debby ketika merasakan batang kemaluan lelaki itu semakin kuat menekan lipatan bongkah pantatnya.

Ia merasakan lendir birahinya membanjiri vaginanya. Lendir itu pasti bercampur dengan busa sabun, pikirnya. Lalu ia berjongkok agar vaginanya terendam ke dalam air. Dibersihkannya celah di antara bibir vaginanya dengan cara mengusap-usapkan dua buah jarinya.

Ketika menengadah, ia melihat batang kemaluan Theo telah berada persis di hadapannya. Batang kemaluan itu telah membengkak dan terlihat mengangguk-angguk. Ada setetes lendir menghiasi ujung batang kemaluan itu. Persis di bagian tengah cendawan yang berwarna kecokelat-cokelatan itu. Indah sekali, gumamnya. Lalu ditatapnya warna kemerah-merahan di lekukan antara cendawan dan batang kemaluan itu. Bola matanya berbinar-binar mengamati lekukan yang indah itu.

Setelah puas mengamati, diremasnya batang kemaluan itu dengan lembut. Lalu diarahkan ke mulutnya. Dikecupnya bagian ujung cendawan itu. Terdengar bunyi ‘cep’ ketika ia melepaskan kecupannya. Setetes lendir yang menghiasi ujung cendawan itu berpindah ke bagian dalam celah kedua bibirnya. Sejenak, matanya terlihat setengah terpejam ketika ujung lidah dan kedua bibirnya mencicipi lendir itu.

Tubuh Theo bergetar menahan nikmat ketika ia melihat lidah dan bibir Debby bergerak-gerak mencicipi lendirnya. Dicicipinya dengan penuh perasaan! Erotis sekali! Batang kemaluannya menjadi semakin keras. Berdiri tegak! Ia meraih bahu gadis itu karena tak sanggup lagi mengendalikan tekanan darah yang memenuhi urat-urat di batang kemaluannya.

Setelah berdiri, Debby merasakan telapak tangan Theo mengangkat paha kirinya. Sambil mencium bibirnya, telapak tangan itu tetap menahan bagian belakang pahanya hingga akhirnya ia terpaksa melilitkan kakinya di pinggang lelaki itu. Ia masih berusaha mengatur keseimbangan tubuhnya ketika Theo menyelipkan cendawan kemaluannya ke celah di antara bibir vagina sempit nya. Karena tubuhnya masih belum seimbang, cendawan itu terlepas kembali.

Theo agak menekuk kedua lututnya ketika berusaha menyelipkan kembali cendawan kemaluannya. Ia sudah sangat ingin merasakan kembali vagina yang sempit itu meremas batang kemaluannya. Nafasnya mendengus-dengus tak teratur. Dengan terburu-buru, ia mendorong pinggulnya.

“Argh, aarrgghh.., Theo!” rintih Debby.
“Masih sakit?” tanya Theo.
“Sakit dikit..” jawab Debby.

Theo menarik batang kemaluannya perlahan-lahan, kemudian mendorongnya kembali perlahan-lahan pula. Sambil mendorong, ia menatap vagina sempit gadis itu. Pandangannya nanar seolah ada kabut yang menutupi bola matanya ketika ia melihat bibir luar vagina gadis itu ikut terdorong bersama batang kemaluannya. Ia masih menatap terpesona ketika perlahan-lahan menarik kembali batang kemaluannya. Bibir luar vagina itu merekah dan seolah sengaja memperlihatkan lipatan celah vagina yang berwarna pink!

“Masih sakit, Sayang?”
“Hmm!”
“Sakit?”
“Enaak.., Theo!”

Theo tersenyum. Dilumatnya bibir gadis itu sambil menghentakkan pinggulnya. Dengan cepat, batang kemaluannya menghunjam. Ia menghentikan hentakan pinggulnya dan berdiri kejang setelah merasakan mulut rahim gadis itu tersentuh oleh ujung cendawannya.

Lalu ditatapnya raut wajah murid yang dicintainya itu sekaligus dikaguminya! Selain cantik dan dan seksi, muridnya itu pun tak pernah bertanya atau membantah ketika ia menghunjamkan kemaluannya sambil berdiri. Murid yang patuh sekaligus mempunyai ide-ide liar yang sensasional dalam bercinta.

Mungkin muridku ini memang dikaruniai bakat bercinta, kata Theo dalam hati. Bakat untuk menaklukkan lelaki! Alangkah beruntungnya aku menjadi gurunya! Perlahan-lahan Theo menarik batang kemaluannya. Sebelah tangannya meremas bongkah pantat gadis itu dan yang sebelah lagi meremas dada.

“Aarrgghh..!” rintih Debby ketika merasakan batang kemaluan Theo kembali menghunjam vaginanya.

Ia terpaksa berjinjit karena batang kemaluan itu terasa seolah membelah vaginanya. Kedua tangannya dengan erat merangkul leher Theo. Ia ingin menggantung di leher lelaki itu. Lututnya terasa lemas menahan kenikmatan yang menjalari sekujur tubuhnya. Panasnya birahi membuat pori-pori di sekujur tubuhnya menjadi terbuka. Butir-butir keringat mulai merembes dari pori-porinya, bercampur dengan busa sabun yang masih tersisa di beberapa bagian tubuhnya.

Semakin sering ujung cendawan kemaluan lelaki itu menyentuh mulut rahimnya, semakin banyak pula keringat merembes di sekujur tubuhnya. Hingga akhirnya keringat itu terlihat mengkristal di kulitnya! Nafas Debby beberapa kali terhenti ketika Theo menarik dan menghunjamkan batang kemaluannya.

Menarik dan menghunjam dengan cepat hingga terdengar ‘cepak-cepak’ yang merdu setiap kali pangkal pahanya berbenturan dengan pangkal paha Theo. Dan setiap kali mendengar suara ‘cepak’ itu, darahnya seolah terasa berdesir hingga ke ubun-ubun.

“Aarrgghh.., aarrgghh.., Theoo!”
“Theoo.., Debby pipiis..!”

Rintihan itu membuat Theo semakin cepat menghentak-hentakkan pinggulnya. Keringat bercucuran dari dahinya. Ia berusaha menahan nafas untuk mengendalikan tekanan air mani yang ingin menyemprot dari lubang batang kemaluannya.

Tapi orgasme gadis belia yang sangat dicintainya itu ternyata membuat ia tak mampu lagi menahan tekanan air mani yang mengalir dari biji kemaluannya. Vagina sempit itu berdenyut-denyut meremas batang kemaluannya. Menghisap air mani yang masih tertahan di batang kemaluannya. Membuat ia tak berdaya untuk mengendalikan desakan air mani yang menyemprot dari lubang batang kemaluannya.

“Aarrgghh..! Aarrgghh..! Debby, aarrgghh..!” raung Theo sambil menghujamkan batang kemaluannya sedalam-dalamnya.

“Theoo.., sstt, sstt..” desis Debby berulangkali ketika merasakan air mani lelaki yang sangat dicintainya itu ‘menembak’ mulut rahimnya.

‘Tembakan’ yang pertama terasa panas dan menggetarkan hingga membuat tubuhnya berdiri kejang dan punggungnya melengkung ke belakang. ‘Tembakan’ kedua dan ketiga membuat ia semakin berjinjit setengah bergantung di leher Theo.

“Aarrgghh.., Debby! Argh.., enaknya!” rintih Theo di telinga murid yang sangat disayanginya itu.

“Theoo.., sstt.., sstt..!” desis Debby pula berulangkali sesaat setelah lepas dari puncak orgasmenya!

Kedua telapak tangan Theo memangku bongkah pantat Debby. Telapak tangannya masih dapat merasakan kedutan-kedutan di bongkah pantat itu ketika gadis itu mencapai puncak orgasmenya. Dan dengan tenaga yang masih tersisa di tubuhnya,

di tarik bongkah pantat yang kenyal itu agar mereka tak terjatuh. Ia tak ingin gadis itu terjatuh karena ia masih ingin batang kemaluannya tetap terbenam dalam kelembutan vagina sempit itu. Vagina yang sangat dikaguminya, muda, segar, dan masih berwarna pink!

“Puas, Sayang?” bisik Theo sambil mengusap-usap punggung Debby.
“Puas banget!”
“Theo sangat menyayangi Debby.”
“Debby juga sangat sayang pada Theo,” kata Debby sambil mencium bibir Theo.

Mereka masih terus berciuman dengan mesra hingga batang kemaluan Theo mengkerut dan terlepas dari vagina sempit milik Debby.




ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Wednesday, June 26, 2019

Ngewek Dengan Ibu Mertua Yang Masih Terlihat Awet Muda - LapetBecek

Ngewek Dengan Ibu Mertua Yang Masih Terlihat Awet Muda - LapetBecek


Umurku sekarang ini 26 tahun . Ini adalah pengalamanku yang benar-benar nyata selingkuh dengan Ibu mertua ku . Umurnya belum terlalu tua baru sekitar 45th . Dulunya baru umur 18 tahun dia sudah kimpoi . Ibu mertuaku bentuk tubuhnya seksi malah boleh dikatakan langsing dan singset seperti perawan .


Tak heran sebab hingga kini ia masih mengkonsumsi jamu untuk supaya selalu awet muda dan langsing .Singkat cerita ketika istriku baru melahirkan anak pertama dan aku harus puasa selama sebulan lebih. Bisa dibayangkan sendiri bagaimana pusingnya aku .

Hingga suatu saat aku mengantar Ibu mertuaku pulang dari menengok cucu pertamanya itu . Aku biasa mengantarnya dengan motorku . Namun kali itu turun hujan ditengah perjalanan . Karena sudah basah kuyup dan hari sudah menjelang tengah malam aku paksakan untuk menerobos hujan yang deras itu .

Setiba dirumah aku ingin segera selingkuh dengan ibu mertua tetapi membersihkan badan dahulu lalu menghangatkan badan . Di rumah itu hanya ada aku dan Ibu mertuaku karena kakak iparku tinggal ditempat lain . Sedangkan adik iparku yang biasa menemani Ibu mertuaku dirumah itu untuk sementara tinggal dirumahku untuk menjaga istriku .

“Kamu mandi aja deh sana , Her” Kata Ibu mertuaku menyuruhku mandi
“Ah . . nggak usah . . Ibu duluan deh” Kataku menolak dan menyuruhnya agar lebih dulu
“Udah . . Ibu disini aja” Kata Ibu mertuaku yang memilih tempat cuci baju dan cuci piring diluar kamar mandi . Karena disitu juga ada air keran .
“Yah . . udah deh” Kataku sambil mendahuluinya masuk ke kamar mandi .

Suasana waktu itu agak remang-remang karena lampu penerangannya hanya lampu bohlam 5 watt . Aku iseng ingin selingkuh dengan ibu mertua dan ingin tahu bentuk tubuh Ibu mertuaku yang sebenarnya ketika ia telanjang bulat . Maka aku singkapkan sedikit pintu kamar mandi dan menontonnya melepas satu per satu bajunya yang sudah basah kuyup karena kehujanan . Dia tidak tahu aku menontonnya karena dia membelakangiku .

Aku perhatikan dia mencopot kaus T-shirt-nya ke atas melewati bahu dan lehernya . Lalu BH-nya dengan mencongkel sedikit pengaitnya lalu ia menarik tali BH-nya dan BH itupun terlepas . Adegan yang paling syur ialah ketika ia membuka celana panjang jeansnya .

Sret . . celana jeans ketat itu ditariknya ke bawah sekaligus dengan celana dalamnya . Jreng . .! Aku lihat kedua buah pantatnya yang kencang dan montok itu menantangku . Aku yang sudah tak merasakan sex selama satu bulan lebih dan lagi dihadapkan dengan pemandangan seperti itu. Ingin rasanya aku segera selingkuh dengan ibu meruta . Lalu aku nekat untuk mendekatinya dan aku peluk dia dari belakang .

“Eh . . Her . . ini apa-apaan . . Her” hardik Ibu mertuaku .
“Bu . . tolongin saya dong , Bu” rayuku
“Ih . . apaan sih . .?!” Katanya lagi
“Bu , udah dua bulan ini saya nggak dapet dari Dewi . . tolong dong , Bu” bujukku lagi
“Tapi aku inikan ibumu” Kata Ibu mertuaku
“Bu . . tolong , Bu . . please banget” rayuku sambil tanganku mulai beraksi .

Tanganku meremas-remas buah dadanya yang ukurannya sekitar 34b sambil jariku memelintir putting susunya . bibir dan lidahku menjilati tengkuk lehernya . Tanganku yang satu lagi memainkan klentit-nya dengan memelintir daging kecil itu dengan jariku .

Batang Kontolku aku tekan dilubang pantatnya tapi tidak aku masukkan . Ibu mertuaku mulai bereaksi . Tangannya yang tadi berusaha meronta dan menahanku kini sudah mengendor . Dia membiarkanku memulai dan memainkan ini semua . Nafasnya memburu dan mulai mendesah-desah .

“Dikamar aja yuk , Bu” bisikku

Aku papah Ibu mertuaku menuju kamarnya . Aku baringkan dia tempat tidur . Aku buka kedua kakinya lebar-lebar dan sepertinya Ibu mertuaku sudah siap dengan batang Kontolku . Tapi aku belum mau memulai semua itu .

“Tenang aja dulu , Bu . Rileks aja , Ok?” Kataku .

Aku mengarahkan mukaku ke liang memeknya dan aku mulai dengan sedikit jilatan dengan ujung lidahku pada klentitnya .

“Ough . . sshhtt . . ough . . hmpf . . hh . . ooghh” Ibu mertuaku mendesah dan mengerang menahan kenikmatan jilatan lidahku .

Dia sepertinya belum pernah merasakan oral sex dan baru kali ini saja ia merasakannya . Terlihat reaksi seperti kaget dengan kenikmatan yang satu ini .

“Enak kan , Bu . .?” Kataku
“Hmh . . kamu . . sshtt . . kamu . . koq . . gak jijik . . sih , Her?” Tanyanya ditengah-tengah desah dan deru nafasnya .
“Enggak , Bu . . enak koq . . gimana enak gak?”
“Hmh . . iyahh . . aduh . . sshhtt . . eenak . . banget . . Her . . sshhtt” jawab Ibu mertuaku sambil terus merintih dan mendesah .
“Itu baru awalnya , Bu” Kataku .

Kali ini aku kulum-kulum klentitnya dengan bibirku dan memainkan klentit itu dengan lidahku . Aku lihat sekujur tubuh Ibu mertuaku seperti tersetrum dan mengejang . Ia lebih mengangkat lagi pinggulnya ketika aku hisap dalam-dalam klentitnya.

Tak sampai disitu aku terobos liang memeknya dengan ujung lidahku dan aku masukkan lidahku dalam-dalam ke liang memeknya itu lalu aku mainkan liukkan lidahku didalam liang memeknya . Seiring dengan liukanku pinggul Ibu mertuaku ikut juga bergoyang .

“Ough . . sshhtt . . ough . . sshhtt . . oughh . . hmh . . ough . . shhtt . . ough . . hmh . . oufghh . . sshhtt” suara itu terus keluar dari mulut Ibu mertuaku menikmati kenikmatan oral sex yang aku berikan .

Aku sudahi oral sex ku lalu aku bangun dan berlutut dihadapan liang memeknya . Baru aku arahkan batang Kontolku ke liang memeknya tiba-tiba tangan halus Ibu mertuaku memegang batang Kontolku dan meremas-remasnya .

“Auw . . diapain , Bu . .?” Tanyaku
“Enggak . . ini supaya bisa lebih tahan lama” Kata Ibuku sambil mengurut batang Kontolku .

Rasanya geli-geli nikmat bercamput sakit sedikit . Sepertinya hanya diremas-remas saja tetapi tidak ternyata ujung-ujung jarinya mengurut urat-urat yang ada dibatang Kontol untuk memperlancar aliran darah sehingga bisa lebih tegang dan kencang dan tahan lama .

“Guedhe . . juga . . punya kamu , Her” Kata Ibu mertuaku sambil terus mengurut batang Kontolku .
“Iya dong , Bu” Kataku .

Kali ini kedua tangan Ibu mertuaku beraksi mengurut batang Kontolku . Tangan yang satunya lagi mengurut-urut buah pelirku dan yang satu lagi seperti mengocok namun tidak terlalu ditekan dengan jari jempol dan telunjuknya . Tak lama kemudian . .

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

“Egh . . yah .sudah . . pelan-pelan . . yah sayang” Kata Ibu mertuaku sambil menyudahi pijatan-pijatan kecilnya itu dan mewanti-wantiku supaya tidak terlalu terburu-buru menerobos liang memeknya .

Aku angkat kedua kaki Ibu mertuaku dan aku letakkan dikedua bahuku sambil mencoba menerobos liang memeknya dengan batang Kontolku yang sedari tadi sudah keras dan kencang .

“Ouh . . hgh . . ogh . . pelan-pelan , Her” Kata Ibu mertuaku ditengah-tengah deru nafasnya .
“Iya , Bu . . sayang . . egh . . aku pelan-pelan koq” Kataku sambil perlahan-lahan mendorong Kontolku masuk ke liang memeknya .

“Ih . . punya kamu guedhe banget , sayang . . ini sih . . gak normal”Katanya
“Kan tadi udah diurut , Bu” Kataku .

Aku teruskan aksiku penetrasiku menerobos liang memeknya yang kering . Aku tidak merasa istimewa dengan batang Kontolku yang panjangnya hanya 15cm dengan diameter sekitar 3 cm . Dengan sedikit usaha . . tiba-tiba . . SLEB-SLEB-BLESSS! Batang Kontolku sudah masuk semua dengan perkasanya kedalam liang memek Ibu mertuaku .

“Ough . . egh . . iya . . sshh . . pelan-pelan aja yah , sayang” Kata Ibu mertuaku yang mewantiku supaya aku tidak terlalu terburu-buru .

Aku mulai meliukkan pinggulku sambil naik turun dan pinggul Ibu mertuaku berputar-putar seperti penyanyi dang-dut .

“Ough . . gilaa , Bu . . asyik . . banget . .!” Kataku sambil merasakan nikmatnya batang Kontolku diputar oleh pinggulnya .

“Ough . . sshtt . . egh . . sshh . . hmh . . ffhh . . sshhtt . . ough . . sshhtt . . oughh” Ibu mertuaku tidak menjawab hanya memejamkan mata sambil mulutnya terus mendesah dan merintih menikmati kenikmatan sexual .

Baru sekitar 30 menit aku sudah bosan dengan posisi ini dan ingin berganti posisi . Ketika itu kami masih dalam posisi konvensional . Aku mau menawarkan variasi lain pada Ibu mertuaku . .

“Eh . . Ibu yang di atas deh” Kataku .
“Kenapa , sayang . . kamu capek . . yah . .?” Tanyanya .
“Gak” jawabku singkat .
“Mo keluar yah . . hi . . hi . . hi . .?” Godanya sambil mencubit pantatku .
“Gak . . ih . . aku gak bakalan keluar duluan deh” Kataku sesumbar .

“Awas . . yah . . kalo keluar duluan” Goda Ibu mertuaku sambil meremas-remas buah pantatku .
“Enggak . . deh . . Ibu yang bakalan kalah sama aku”Kataku sombong sambil balas mencubit buah dadanya
“Auw . . hi . . hi . . hi” Ibu mertuaku memekik kecil sambil tertawa kecil yang membuatku semakin horny .

Dengan berguling ke samping kini Ibu mertuaku sudah berada di atas tubuhku . Sambil menyesuaikan posisi sebentar ia lalu duduk di atas pinggulku . Aku bisa melihat keindahan tubuhnya perutnya yang rata dan ramping . Tak ada seonggok lemakpun yang menumpuk diperutnya .

Buah dadanya juga masih kencang dengan putting susu yang mengacung ke atas menantangku . Aku juga duduk dan meraih putting susu itu lalu ku jilat dan ku kulum . Ibu mertuaku mendorongku dan menyuruhku tetap berbaring seolah-olah kali ini cukup ia yang pegan kendali . Ibu mertuaku kembali meliuk-liukkan pinggulnya memutar-mutar seperti Inul .

“Egh . . sshhtt . . ough . . sshhtt . . ough . . egh . . hmf” desah Ibu mertuaku .
“Gila , Bu . . enak banget . .!”

“Ough . . sshhtt . . ough . . sshtt . . ough” Ibu mertuaku mendesah dan merintih sambil terus meliuk-liukkan pinggulnya memainkan batang Kontolku yang berada didalam liang memeknya .

Tanganku meremas buah dadanya yang tak terlalu besar tapi pas dengan telapak tangan . Tanganku yang satunya lagi meremas buah pantatnya . Batang Kontolku yang kencang dan keras terasa lebih keras dan kencang lagi . Ini berkat pijatan dari Ibu mertuaku tadi itu . Bisa dibayangkan jika tidak aku sudah lama orgasme dari tadi .

“Ough . . sshtt . . emh . . enagh . . egh . . sshhtt . . ough . . iyaahh . . eeghh . . enak . . ough” liukan pinggul Ibu mertuaku yang tadinya teratur kini berubah semakin liar naik turun maju mundur tak karuan .

“Ough . . iiyyaahh . . egghh . . eghmmhhff . . sshhtt . . ough . . aku udah mo nyampe” Kata Ibu mertuaku .

“Bu . . aku juga pengen , Bu . . egh” Kataku sambil ikut menggoyang naik turun pinggulku .
“Egh . . iyah . . bagusshh . . sayangg . . ough . . sshhtt . . ough . . sshtt . . ough” Ibu mertuaku merespons gerakanku untuk membantunya orgasme .

Aku mempercepat goyanganku karena seperti ada yang mendesak dibatang Kontolku untuk keluar juga .

“Hmfh . . terusshh . . iyah . . ough . . oughh . . AAAUGHH . . OUGH . . OUGH . . OUGH” Ibu mertuaku telah sampai pada orgasmenya .

Pada batang Kontolku terasa seperti ada cairan hangat mengucur deras membasahi batang Kontolku . Ibu mertuaku menggelepar dan diakhiri dengan menggelinjang liar dan nafasnya yang tersengal . Ibu mertuaku telah berhenti melakukan liukan pinggulnya . Hanya denyutan-denyutan kencang didalam liang memeknya .

Aku merasakan denyutan-denyutan itu seperti menyedot-nyedot batang Kontolku Dan . . CROT . . CROTT . . CROTTT . .! muncrat semua air maniku diliang memek Ibu mertuaku .

“Bu , kerasa nggak air mani saya muncratnya . .?” Tanyaku
“Eh . . iya , Heri sayang . . Ibu udah lama pengen beginian” Kata Ibu mertuaku
“Iya . . sekarang kan udah , Bu” Kataku sambil mengecup keningnya
“Oh . . kamu . . hebat banget deh , Her” Kata Ibu mertuaku sambil membelai-belai rambutku .
“Itu semua kan karena Ibu” Kataku memujinya
“Ih . . bisa aja . . kamu” sahut Ibu mertuaku sambil mencubit pinggulku .

Ibu mertuaku masih di atas tubuhku ketika HP-ku berbunyi ternyata dari istriku yang menyuruhku supaya menginap saja dirumah Ibu mertuaku . Setelah telepon di tutup aku memekik kegirangan karena bisa melanjutnya selingkuh dengan ibu mertua . Setelah itu kami melakukan pemanasan lagi dan melakukannya sepanjang malam hingga menjelang subuh kami sama-sama kelelahan dan tidur .

Entah sudah berapa kali kami bersenggama dalam berbagai posisi . Pagi harinya kami masih melakukannya lagi dikamar mandi untuk yang terakhir aku melakukan selingkuh dengan ibu mertua. lalu setelah itu aku sarapan dan pulang.



ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia