Secara Perlahan Kuelus Bibir Memeknya Dengan Lembut - LapetBecek
Panggil saja aku Yossa, sekarang usiaku 18 tahun, Aku memilki perawakan yang lebih dengan teman-teman sekolahku, Tinggiku 169cm dengan berat badan ideal dan tubuhku yang sixpack hingga disekolah aku banyak disukai cewek-cewek.
Diusiaku yang masih muda 18th aku udah memiliki pengalaman sex yang cukup banyak, berawal dari aku nonton film BF hingga aku melakukannya dengan kekasihku dulu yang sekarang udah putus. Namun dalam bidang pelajaran sekolah aku gak begitu cerdas, aku selalu memanfaatkan kegantenganku untuk menyuruh cewek-cewek yang pintar dikelasku untuk mengerjakan tugasku.
Cewek-cewek pun gak pernah ada yang menolakku karena kujanjikan setelah tugas selesai aku akan mengajaknya untuk makan malam dan mentraktirnya, hingga nilaiku disekolah gak pernah jelek. Disekolah ada satu cewek yang sangat akrab denganku namanya Yevta.
Anaknya sangat pintar sekali walaupun wajahnya gak begitu cantik dan tubuhnya gak seksi tapi aku sangat akrab dengannya karena setiap tugas dari sekolah kuminta Yevta untuk mengerjakannya. Karena aku udah sangat dekat dengan Yevta jadi Yevta selalu mau jika kuminta untuk mengerjakan semua tugasku. Jadi aku gak repot dengan tugas-tugas sekolahku.
Suatu hari Yevta gak berangkat sekolah entah karena apa gak begitu tau, disekolah ada tugas kimia yang sangat aku gak mengerti karena aku juga gak menyukai pelajaran itu. “Waaadduuuuh matiiiih ini tugas gimana, Yevta gak berangkat lagiiii, Aaaaarrrgggghhhh” ucapku dalam hati. Aku-pun pulang kerumah dengan muka kusut akibat tugas sekolahan itu.
Setelah sampai dirumah aku langsung masuk kamar dan sejenak berbaring dikamarku. Sejenak kupejamkan mata dan keluarlah ideku untuk datang kerumah Yevta untuk memintanya mengerjakan tugasku seperti biasanya. Aku-pun langsung bergegas ganti baju dan langsung menuju rumah Yevta.
Setengah jam perjalanan akhirnya aku sampai dirumah Yevta dan “Toook…Tookkk…Toookkk….”. Setelah beberapa saat keluarlah seorang gadis yang sangat cantik sekali, tubuhnya juga seksi banget, buah dadanya menonjol, aduhaaiii sekali niiih gadis pikirku.
“Mencari siapa kak??” tanya gadis itu
“Yevta ada dek?? Eehh kamu apanya Yevta dek??” tanyaku
“Kak Yevta lagi keluar kak, gak tau kemana, aku adiknya kak, silahkan masuk kak, tunggu didalam saja” pinta gadis itu
“Iya santai saja, kamu namanya siapa??” tanyaku
“Arin kak, mari masuk kak” ajaknya
“Gak usah aahh, aku tunggu diluar saja” jawabku
Setelah beberapa lama, Yevta gak kunjung datang, lalu aku masuk didalam rumahnya dan mengambil sebuah majalah kemudian membacanya untuk menghilangkan kejenuhanku menunggu Yevta. Saat aku sedang asyik-asyiknya membaca majalah, tiba-tiba saja Arin menyambar kearahku karena dia berusaha mengelak dari bantal yang dilempar oleh temannya, secara spontan aku-pun menahan tubuh Arin yang melompat kepangkuanku.
Saat itu tangan kananku gak sengaja menyentuh payudara Arin, seketika itu pula Arin melihat kearahku dengan raut muka yang tiba-tiba serius. “Waduh gila. .Aku bisa digampar nih didepan teman-temannya” pikirku waktu itu sambil siap-siap memejamkan mata menerima telapak tangan dari Arin.
Ternyata gak ada respon dari Arin, saat aku kembali melihat wajah Arin, dia malah membalas tatapanku dengan senyuman kecilnya yang manis.
“Kok enggak negor atau marah sih nih anak Malah senyum. Jangan-jangan..” Reflek kejadian ‘kecelakaan’ tadi terus terulang-pulang di pikiranku.
“Weh. .Bengong lagi. .Napa loe gegar otak yah ketabrak sama aku” ujarnya sambil ketawa
“Enggak kok, lagi bingung mau baca majalah apalagi nih” jawabku sekenanya
“Itu dibawah meja banyak majalah kok, pilih saja sendiri” jawab Arin
Aku-pun menunduk untuk mencari majalah dibawah meja tamu yang posisinya tepat berada didepan kami sambil mataku mencuri pandang kearah rok Arin. Ternyata Arin sejak tadi terus mengamati gerak-gerikku, kemudian secara perlahan dia mulai membuka kedua pahanya.
“OMG! Arin enggak pake celana dalam!!!!” pikirku sambil secara spontan mataku melihat kewajahnya, secepat kilat Arin mendekatkan jari telunjuknya kebibirnya yang seksi sambil mengedipkan sebelah matanya seperti ingin mengatakan. “Sstt. . ” “Wah adik temanku ini bitchy banget nih, berani banget didepan teman-temannya” pikirku dalam hati.
Lalu aku-pun kembali duduk disampingnya tetapi kali ini aku duduk lebih rapat dari sebelumnya. Dengan memberanikan diri, kuletakkan tangan kananku keatas pahanya dan ternyata Arin diam saja, malah dia masih bisa meledek teman-temannya yang sedang asyik bermain dengan permainan mereka sendiri. Secara perlahan kuelus pahanya yang dilanjutkan dengan menyusupkan tanganku masuk kedalam rok Arin.
“Wah. .Gila jembutnya kayaknya pendek-pendek. Seksi. . ” Arin-pun segera mengambil bantal sofa dan menutup tanganku yang udah mulai masuk kedalam roknya. Secara perlahan kuelus bibir memeknya dengan lembut, terlihat raut wajah Arin sudah mulai berubah, wajahnya mulai merah.
Belum puas dengan permainan diluar, aku-pun mulai memasukkan jari tengahku kedalam memeknya untuk mencari itilnya dan gak lama kemudian aku mulai memutar-mutar sambil menekan-nekan jariku diatas itilnya. Saat itu, Arin mulai memejamkan matanya sambil menggigit bibir bawahnya menahan suara lenguhannya yang tertahan karena takut terdengar temannya.
“Mmmhh..” Sedang asyik-asyiknya memainkan itilnya, tiba-tiba timbul dalam pikiranku untuk mempermainkan Arin. Segera kucabut tanganku dari rok mininya, Arin-pun kembali menatap wajahku dengan terheran-heran. Akupun membalas tatapannya dengan tersenyum kecil. Arin nampaknya kesal dengan berhentinya permainan jariku, akhirnya aku-pun pura-pura bertanya.
“Gue kekamar kakak kamu saja deh ambil catatannya, kamu tau gak dimana kakak kamu taruh tas sekolahnya??”
Seketika itu pula Arin kembali tersenyum binal sambil menjawab, “Tahu, yuk Arin temanin kakak ambil” katanya sambil bangkit berdiri dan berjalan didepanku menuju kelantai dua tempat kamar kakaknya berada. Ketika kami udah masuk kedalam kamar kakaknya, Arin segera mencubit perutku sambil berkata,
“Jahat ih. . Bikin aku horny kayak gini, menderita tauk!”
Baru aja mau kujawab sorry, tiba-tiba mulutku disambar olehnya.
“Hhmm. . Mmhh. . Mmhh. . ” gumamnya
“Ini cewek napsuan banget sih” pikirku
Gak lama kemudian Arin mendorongku keatas ranjang dengan tatapan matanya yang sangat liar, Arin membuka kancing bajuku satu persatu dengan mulutnya dan tangannya membuka celanaku yang sejak tadi menahan penisku. Saat aku ingin membuka kaos ketatnya, dia malah menepis tanganku,
“Kamu relax aja, let me do it by myself”
Setelah aku telanjang bulat, Arin-pun mulai mengulum k0ntolku dengan napsunya.
“Gimana sayang enak gak??” tanyanya sambil tangan kanannya mengocok k0ntolku
Hanya orang tolol yang menjawab tidak!!!
“Enak sayang. . terus dong. . jangan berhenti. . ” jawabku dengan penuh napsu.
Sedang asyik-asyiknya burungku dioral oleh Arin, tiba-tiba dia berhenti dan menyentil senjata andalanku,
“Aduh. . Sakit tahu. . ” teriakku dengan suara tertahan. Arin-pun hanya tertawa sambil menjawab,
“Siapa suruh bikin aku horny dibawah tadi!”
“Sekarang kamu duduk saja, lihat aku nari” ujarnya sambil menyalakan music box diatas meja belajar kakaknya
Gak lama kemudian lagu trance mulai terdengar dan Arin-pun mulai menari sambil melepaskan pakaiannya satu persatu seperti penari strip tease profesional. “Aarrgghh. . aku gak bisa nunggu lagi nih, kagak nahan!” pikirku sambil berdiri dan langsung memeluk tubuh Arin yang masih asyik bergoyang. Kuangkat badannya yang seksi keatas ranjang dan mulai mencium payudaranya.
“Kali ini kubales kau!” pikirku
Perlahan kupermainkan dengan memutar mutar lidahku disekeliling putting susunya sambil berusaha gak menyentuh putingnya.
“Uuugghh. . Enak. . Iya terus di situ say. . Ugghh. . Naik dikit lagi. . ” rintihannya
Rintihannya gak kuacuhkan sambil terus melanjutkan permainan lidahku gak lama kemudian nampak Arin berusaha menggerakkan tubuhnya agar lidahku bisa menyentuh putting susunya, pada waktu ini kugigit putting susunya perlahan dan dia-pun berteriak nikmat.
“Acchh. . Enak. . terus say. . Gigit. . Isep. . ”
Akupun memenuhi permintaannya. Setelah puas bermain dengan toketnya, aku-pun mulai turun kebawah dan nampak memek Arin udah banjir karena permainanku dengan putting susunya tadi. Kali ini aku mulai memainkan permainan keduaku didepan bibir memeknya, kusentuh bibirnya dengan hidungku sambil mencium dan menjilat bibirnya.
“Hhmm. .memek kamu wangi sayang. .Terawat lagi kebunnya. .Bikin aku napsu nih sayang. . ” godaku
“Ayo donk sayang. . Jangan dilihatin doank donk. . ” jawabnya penuh napsu.
Akupun memenuhi kembali permintaannya dengan memainkan klitorisnya dengan lidahku.
“Mmhh. . Iya sayang. . Disitu. . Enak. . Uuugghh. . terus. . aku udah mau keluar nih. . terus. . Uuugghh. . ” racaunya gak karuan sambil kedua pahanya mulai menjepit kepalaku
“Aacchh. . Aku keluar sayang. . Uuugghh. . ” nampak keluar lendir dari dalam memeknya
Beberapa waktu berlalu, aku-pun mulai kembali mencium payudaranya sambil memasukan k0ntolku kedalam memeknya yang sudah licin. Perlahan-lahan kumasukkan k0ntolku.
“Mmhh. . Ketat banget nih. . ” batinku
“Uuugghh. . Lebih dalam lagi Sayang. .Masukin lagi. . Uuugghh. . ” Desah Arin gak karuan
Kudiamkan penisku didalam memeknya setelah mulai terasa tembok memeknya menyentuh k0ntolku, sambil terus kucium bibirnya.
“Kamu cantik banget deh Rin”
Belum sempat Arin menjawab, kudorong pantatku kedepan. “Aacchh. . ” teriaknya. Setelah itu kumulai memainkan k0ntolku. Awalnya kudorong perlahan namun pasti, makin lama makin cepat genjotanku.
“Aaagghh. .Aagghh. .Enak. .terus Sayang. .Jagan berhenti..terus. .Uuugghh. . ” racaunya sambil tangannya mulai mencakar punggungku.
“Aaagghh. .Aaggghh. .Iyaaa. .terus. .Fuck me. .Faster. .Faster. .Aaggghh. . ” teriaknya sambil menggoyangkan pinggulnya mengikuti irama pinggulku yang secara intensif terus menghujam memeknya.
“Aku udah mau nyampe nih. . Aauuuhh. . ” ujarnya
“Gue juga nih. .Bentar lagi keluar nih. .Uuugghh. . ” jawabku menahan napsu
Gak lama kemudian, “Aku keluar. . Aaaagghh. . ” teriaknya puas.
Akupun segera mencabut k0ntolku keluar dari dalam memeknya yang dilanjutkan dengan memompa buurngku diatas perutnya dan.
“Oouucchh. .Oouuucchh. .Huuuuaaaah. . ” teriakku sangat puas
Arin-pun bangkit dan mengulum dan membersihkan sisa-sisa pejuh dik0ntolku yang mulai melemas. Gak lama kemudian, kami-pun mulai membersihkan diri dengan tissue dan akupun mulai berpakaian.
“Kok udahan sih. .” tanyanya
“Ntar kalau Kakak kamu balik gimana, ntar aja lanjut lagi, kan masih ada hari esok” jawabku sambil bercanda
Arin-pun mengerti dan mulai berpakaian. Saat Arin turun, terdengar suara temannya menyindir,
“Nyari bukunya lama amat. .Nyari buku apa ngapain tuh. . ” diikuti suara tawa
“Mau tahu saja loe nek!” jawab Arin sekenanya
Aku-pun akhirnya menyusul turun sambil diikuti oleh lirikan teman-temannya dengan tatapan yang penuh curiga. Aku hanya dapat berlagak cuek bebek sambil berjalan kearah pintu gerbang. Didepan pintu Arin meminta nomor HP-ku.
“Kapan-kapan kesini lagi yah” ujarnya sambil mencubit perutku
Setelah kuberikan nomer HP-ku, aku-pun menjawab dengan nada bercanda,
“Enggak mau ah. . ”
“Awas kamu yah!” ujarnya
Malamnya kami-pun kembali melanjutkan permainan sex kami didalam mobilku. Semenjak hari itu kami sering bermain diberbagai tempat, bahkan kami pernah bolos pelajaran dan berhubungan sex didalam kamar mandi wanita disekolah kami.
Bandar Poker | Bandar Dominoqq | Bandar Ceme | Bandar Capsa Susun | Bandar Live Poker | Agen Bandar Ceme
Judi Poker Online | Judi Dominoqq | Judi Ceme | Judi Capsa Susun | Judi Live Poker | Judi Bandar Ceme
0 comments:
Post a Comment