Tuesday, August 13, 2019

Rara Mulai Membuka Celanaku Dan Menghisap Adik Kecilku - LapetBecek

Rara Mulai Membuka Celanaku Dan Menghisap Adik Kecilku - LapetBecek


Kisah nyata !! utulah sedikit yang menceritakan tentang hal ini, aku dulu yang sebagai operator warnet akan menceritakan pertemuan ku dengan 3 ABG cantik dan melakukan sex dengannya.. mari kita simak woyoo…Sebelumnya saya akan memberitahu bahwa cerita ini terjadi sebelum saya mengenal lebih dalam soal internet.


Hanya luarnya saja. Ketika itu saya masih kursus di sebuah lembaga sebut saja ITK (bukan universitas). Saat itu saya masih belum begitu kenal dengan internet, dan saya masih dalam taraf pemula dan baru sampai dalam soal hardware.

Sejak berkenalan dengan seorang teman di ITK saya mulai mengenal apa itu internet. Dan saya suka sekali pergi ke warnet dan hampir tiap hari saya berada di sana. Semakin lama saya suka sekali ber-chatting ria sampai suka lupa waktu dan pulang malam hari.

Pada hari sabtu, saya seperti biasa suka nongkrong di warnet mulai jam 18:00, dan saya langsung mengecek e-mail. Setelah selesai saya suka browsing sambil chat. Pada saat itu hujan deras mengguyur seisi kota disertai angin.

Pada saat saya membeli minuman (di dalam warnet), saya melihat dua orang gadis yg memasuki warnet. Mereka terlihat basah kuyup karena kehujanan, dan ketika itu mereka mengenakan kaos warna putih dan biru (cewek yg satunya), dan celana pendek. Dari balik kaos putih basah itu saya bisa melihat sebuah BH warna merah muda, juga sepasang payudara montok agak besar.

Saya kembali ke meja dan melihat mereka berdua menempati meja di depan saya. Sambil menunggu jawaban dari chat, saya mencuri pandang pada dua gadis itu. Semakin lama saya lihat saya tidak bisa konsentrasi, mungkin karena cara duduk mereka yg hanya mengenakan celana pendek itu, sehingga terlihat paha putih mulus dan juga sepasang buah dada dalam BH yg tercetak jelas akibat baju yg basah.

Pada jam 20:00, listrik di warnet itu padam. Para penjaga warnet terlihat sibuk memberitahu bahwa listrik akan segera menyala dan meminta agar netter sabar. Tetapi 30 menit berlalu dan tidak ada tanda-tanda bahwa listrik akan menyala sehingga sebagian netter merasa tidak sabar dan pulang. Sedangkan saya masih di dalam warnet dan ingin ikut pulang, tapi saya tidak bisa karena di luar hujan masih deras dan saya hanya membawa motor.

Begitu juga dengan 2 gadis di depan saya, mereka sudah membayar uang sewa dan tidak bisa pulang karena hujan masih deras. Mereka hanya bisa duduk di sofa yg disediakan pihak warnet (sofa yg digunakan untuk netter apabila warnet sudah penuh dan netter bersedia menunggu), wajah mereka tampak gelisah terlihat samar-samar akibat emergency light yg terlampau kecil, mungkin karena sudah malam dan takut tidak bisa pulang.

Melihat kejadian itu saya tidak tega juga, apalagi hawa menjadi dingin akibat angin yg masuk dari lubang angin di atas pintu. Saya pun mendekati mereka dan duduk di sofa. Ternyata mereka enak juga diajak ngobrol, dari situ saya mengetahui nama mereka adalah, Fira (baju putih) dan Rara (baju biru). Lagi enak-enaknya ngobrol kami dikejutkan oleh seorang cewek yg masuk ke dalam sambil tergesa-gesa.

Dari para penjaga yg saya kenal, cewek tadi adalah pemilik warnet. Saya agak terkejut karena pemilik warnet ini ternyata masih muda sekitar 25 tahun, cantik dan sexy. Cewek tadi menyuruh para penjaga pulang karena listrik tidak akan nyala sampai besok pagi.

Setelah semua penjaga pulang, cewek tadi menghampiri kami.

“Dik, Adik bertiga di sini dulu aja, kan di luar masih hujan, sekalian nemenin Mbak ya..” kata cewek yg punya nama Silla ini. Kemudian berjalan ke depan dan menurunkan rolling door.

“Saya bantu Mbak,” kataku.

“Oh, nggak usah repot-repot..” jawabnya. Tapi aku tetap membantunya, kan sudah di beri tempat berteduh. Setelah selesai aku menyisakan satu pintu kecil agar kalau hujan reda aku bisa lihat.

“Ditutup saja Dik, dingin di sini..” kata Silla, dan aku menutup pintu itu. Entah setan mana yg lewat di depanku, otak ini langsung berpikir apa yg akan terjadi jika ada tiga cewek dan satu pria dalam sebuah ruangan yg tertutup tanpa orang lain yg dapat melihat apa yg sedang terjadi di dalam. Aku kembali duduk di sofa sambil berbincang dengan mereka bertiga jadi sekarang ada empat orang yg tidak tahu akan berbuat apa dalam keremangan selain berbicara.

“Sebentar ya Dik, saya ke atas dulu, ganti baju..” kata Silla.

Aku bertanya dengan nada menyelidik, “Mbak tinggal di sini ya?”

“Iya, eh kalian di atas aja yuk supaya lebih santai, lagian baterai lampu sudah mau habis, ya..” katanya.

Kami bertiga mengikuti Mbak Silla ke atas. Warnet itu terdapat di sebuah ruko berlantai tiga, lantai satu dipakai untuk warnet, lantai dua dipakai untuk gudang dan tempat istirahat penjaga, lantai tiga inilah rumah Silla.

ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

Menaiki tangga ke lantai tiga, terdapat sebuah pintu yg akan menghentikan kita apabila pintu tidak dibuka, setelah masuk kami tidak merasa berada di sebuah ruko tapi di rumah mewah yg besar, kami disuruh duduk di ruang tamu. Silla bilang dia akan mandi dan menyalakan sebuah notebook agar kami bertiga tidak bosan menunggu dia mandi.

Ternyata notebook itu tidak memiliki game yg bisa membuat kami senang. Tapi aku sempat melihat shortcut bertuliskan 17Thn (ketika itu masih 17tahun.zip), aku menduga ini adalah permainan, ketika kubuka ternyata isinya adalah cerita yg membuat adikku berdiri. Fira dan Rara pun agak malu melihat cerita-cerita itu.

Tapi yg membuat aku tidak tahan adalah mereka tidak memperbolehkan aku menutup program itu dan mereka tetap membaca cerita itu sampai habis. Aku pun hanya bisa terbengong melihat mereka berada di kiri dan kananku. Setelah selesai membaca, Fira merapatkan duduknya dan aku bisa merasakan benda kenyal menempel di lengan kananku. Rara pun mulai menggosokkan telapak tangannya ke paha kiriku.

Sambil mereka melihat cerita yg lain, aku merasakan sakit di dalam celanaku. Aku sudah tidak bisa konsentrasi pada cerita itu, mereka semakin menjadi-jadi, bahkan Fira membuka kaosnya dengan alasan merasa panas, sedangkan Rara membuka kaosnya dengan alasan kaosnya basah dan takut masuk angin. Aku merasa panas juga melihat tubuh mereka, sambil membetulkan posisi adik, aku mengatakan kalau hawanya memang panas dan aku membuka baju juga.

Kini tangan mereka berdua dirangkulkan di tengkukku, aku semakin panas karena lenganku merasa ada dua benda kenyal yg menghimpit tubuhku dari kiri dan kanan. Akhirnya jebol juga iman ini, aku menaruh notebook itu di meja di depanku dan aku menciumi Fira dengan nafsu yg sudah memuncak, Fira pun tak mau kalah sama seranganku, dia membalas dengan liar.

Sedangkan Rara sibuk menciumi dan menjilati dadaku. Tangan kiriku kulingkarkan pada Rara dan mulai meremas buah dada yg masih tertutup BH itu, sedangkan tangan kananku kulingkarkan di tubuh Fira dan memasukkan ke dalam BH dan meremas buah dadanya. Rara mulai membuka celanaku dan menghisap k0ntol yg sudah tegang itu.

“Ouhh.. mmhh.. yahh..” aku mulai menikmati jilatan Rara pada kepala k0ntolku. Fira pun jongkok di depanku dan menjilat telurku. Aku hanya bisa pasrah melihat dan menikmati permainan mereka berdua. Kemudian Silla keluar dari kamar dengan selembar handuk menutupi tubuh, dia menarik meja di depanku supaya ada cukup tempat untuk bermain.

Silla berlutut sambil membuka celana Fira. Setelah celana Fira lepas, dia mulai menghisap M3mek Fira.
“Ooohh.. Ssshh.. ahh..” Fira mendesah. Tak lama kemudian Fira membalikkan tubuhnya dan sekarang posisi Silla dan Fira menjadi “69”.

Aku pun sudah tak tahan lagi, segera kuangkat Rara dan membaringkannya di lantai dan membuka celananya. Setelah terbuka aku langsung menghisap M3mek yg sedang merah itu. “Auuhh.. Ooohh.. Sayg..” desahan Rara semakin membuatku bernafsu.

Dengan segera aku mengarahkan k0ntolku ke M3mek Rara, dan mulai menusukkan secara perlahan. Rara merasa kesakitan dan mendorong dadaku, aku menghentikan k0ntolku yg baru masuk kepalanya itu.

Selang agak lama Rara mulai menarik pinggangku agar memasukkan k0ntol ke M3meknya, setelah masuk semua aku menarik perlahan-lahan dan memasukkannya kembali secara perlahan-lahan. “Ahh.. ayo Sayg.. ohh.. cepat..” Aku pun mulai mempercepat gerakanku. Dari tempatku terlihat Fira dan Silla saling menggesek-gesekkan M3mek mereka.

“Auuhh.. oouuhh.. iyahh.. yahh.. sshh.. hh..” desahan Rara berubah menjadi teriakan histeris penuh nafsu.

Tak lama kemudian Rara mencapai orgasme, tapi aku terus menusukkan k0ntol ke arah M3mek Rara. “Gantian donk, aku juga pingin nih..” kata Fira sambil menciumi bibir Rara. Aku pun menarik k0ntolku dan mengarahkan ke M3mek Fira setelah dia telentang.

Ketika k0ntolku masuk, M3meknya terasa licin sekali dan mudah sekali untuk masuk, rupanya dia telah mengalami orgasme bersama Silla. Tampaklah Rara dan Silla tertidur di lantai sambil berpelukan.

Sedangkan aku terus menggenjot tubuh Fira sampai akhirnya Fira sudah mencapai puncak dan aku merasakan akan ada sesuatu yg akan keluar. “Aahh..” suara yg keluar dari mulutku dan Fira. Akhirnya kami berempat tertidur dan pulang pada esok paginya.



ITUCAPSA Bandar Judi Kartu Poker Domino QQ / Kiu Kiu Capsa Susun Ceme Terbaik Indonesia

0 comments:

Post a Comment